Lima tahun kemudian.
Minggu pagi yang cerah. Pada pukul delapan ini, banyak orang yang melakukan berbagai kegiatan untuk mengisi akhir pekan mereka. Tapi, tidak dengan gadis yang sekarang sedang tidur tanpa tau waktu. Sudah banyak yang berusaha membangunkan, namun tetap saja sang gadis masih nyaman berbaring di atas kasur tanpa terganggu sama sekali.
Siapa lagi kalau bukan Aileen Claretta. Mungkin Aileen memang sudah lulus dari SMA dan berhasil menjadi mahasiswi bisnis yang sebentar lagi akan menjalani wisudanya. Namun, jangan harap Aileen bisa mengubah kebiasaan molor nya yang tidak normal itu. Malam hari ia terbangun sampai pukul lima, lalu baru tertidur sesudah menunaikan ibadah subuh.
Buat apa? Jelas menonton drama korea. Tidak ada yang berubah dari Aileen yang masih SMA atau sudah kuliah. Karena prinsip Aileen adalah, umur tidak harus mengubah apa yang kita sukai.
Selain itu, Aileen yang sekarang juga lebih berani. Ia sudah mempunyai kamar sendiri walaupun setiap malam jumat diam-diam nyempil ke kamar Sana. Setidaknya walaupun satu, Aileen bisa merubah kebiasaan yang kurang baik seperti takut dengan hantu secara berlebihan.
Saat Aileen masih sibuk bermimpi dikelilingi oleh cowok ganteng macam Lee Min Hoo dan Kim Soo Hyun, Visha masuk ke kamar Aileen tanpa mengetuk pintu.
Ya, dari SMA sampai kuliah, Visha masih tetap menjadi sahabat Aileen yang setia. Dan jangan lupakan Ge juga. Mereka ada di kampus yang sama walaupun dengan jurusan yang berbeda-beda.
Visha langsung berdecak tak habis pikir ketika melihat Aileen masih dalam keadaan seperti itu. Mandi belum, cuci muka belum, bahkan persiapan menghadapi kenyataan yang akan datang hari ini saja belum sama sekali.
Tanpa berpikir lama, Visha datang mendekati kasur Aileen untuk membangunkan sang sahabat. Hanya ada satu cara yang dari dulu tidak pernah gagal membuka mata Aileen yang sedang tertidur pulas.
Visha mengeluarkan ponsel kemudian membuka aplikasi youtube dan mencari video yang di dalamnya berisi suara kuntilanak. Saat sudah menemukan video tersebut, Visha langsung mendekatkan speaker ponselnya ke samping telinga Aileen.
Tak sampai sepuluh detik, Aileen langsung terbangun dengan wajah yang tidak senonoh. Visha tertawa terbahak-bahak melihat itu. Membuat Aileen cemberut dan semakin kesal.
"Kebiasaan banget sih kalo bangunin gue pasti pake cara jahat. Lo tau nggak kalo ada suara kayak gitu tuh kuping gue sensitif banget. Berasa di samping ada setan, yah walaupun sekarang di samping gue memang ada setan sih," celoteh Aileen meluapkan seluruh kekesalannya pada Visha.
"Maksud lo gue setan gitu?"
"Nggak usah maksa gue buat jawab."
"Siapa yang maksa?"
"Iya, lo kayak setan." Aileen menjawab cuek kemudian turun dari kasurnya.
Saat gadis itu hendak berjalan keluar kamar, Visha menjambak rambut Aileen pelan. Tapi walau pelan, Aileen yang nyawanya masih terkumpul setengah jelas tidak siap menerima penyerangan yang tiba-tiba dari Visha. Alhasil sekarang ini Aileen sudah jatuh terjengkang karena ulah sahabatnya yang biadab.
Visha sontak memasang wajah sok khawatir padahal ia sedang menahan tawa. "Lo nggak papa, Len?" tanyanya seraya berjongkok untuk menyesuaikan tingginya dengan Aileen yang sudah terduduk dengan wajah kesal.
"Nggak papa pala lo botak!" cerca Aileen emosi, "Lo ngapain sih pagi-pagi ke sini? Bikin ulah aja. Gue itu cuma bisa tidur tenang pas hari minggu. Dan lo dengan enaknya merusak hari tenang gue!!"
"Ya maaf," Visha berkata menyesal. Tapi tak lama wajahnya langsung kembali antusias, "Gue sama Ge mau ngajak lo jalan-jalan. Ge yang traktir. Sekalian mau ketemu temen dia yang katanya ganteng parah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brokenheart Syndrome [END]
Teen FictionAileen Claretta. Seorang gadis yang menderita Brokenheart Syndrome sejak ia berumur empat belas tahun. Tak ada satu pun yang tau tentang itu. Aileen menyimpan semua sendiri. Terkadang, ia hanya membagi hal tersebut pada cahaya bulan yang seringkali...