PART 38

524 58 1
                                    

Setelah Gian pergi, Aileen berada di UKS sendirian. Jujur saja Aileen sangat takut ditinggalkan di UKS sendiri apalagi ini bukanlah siang melainkan malam hari. Sedari tadi Aileen menengok sana-sini untuk memastikan bahwa tidak ada hal yang akan membuatnya takut.

Karena bosan juga tidak tahan apabila terus-terusan memperhatikan sekitar yang kurang pencahayaan, Aileen memutuskan untuk bermain ponsel. Ia membuka aplikasi yang menayangkan drama korea. Jangan tanya apakah Aileen punya data internet untuk menonton atau tidak. Jelas saja jawabannya tidak. Karena Aileen menggunakan wifi sekolah yang kecepatannya tidak diragukan lagi.

Gadis itu menonton drama dimana pemerannya adalah aktor Korea yang sekarang sedang naik daun. Siapa lagi kalau bukan Lee Min Ho. Juga lawan mainnya yang super badas yakni Kim Go Eun. Aileen merasa hatinya dipenuhi bunga-bunga ketika layar ponsel memperlihatkan adegan Lee Min Ho dan Kim Go Eun yang saling memandang dengan tatapan penuh cinta.

"Ganteng banget sih Raja Lee Gon." Aileen memegang pipinya sok cantik saat melihat ketampanan pari purna milik Lee Min Ho.

Saat sedang sibuk dengan kebaperan yang sudah melekat dalam dirinya, Aileen dikejutkan oleh seseorang yang mengetuk pintu UKS. Aileen turun dari ranjang dengan hati-hati. Senyumnya terlihat sangat antusias.

"Akhirnya lo dateng Vish," ujar Aileen ketika ia berjalan menuju pintu.

Saat pintu terbuka, bukan sosok Visha yang terlihat. Melainkan lelaki tinggi berkulit putih yang sedang menundukkan kepalanya. Aileen mengernyit bingung.

"Gian?" Panggil Aileen saat ia menyadari bahwa lelaki di depan hampir mirip dengan Gian.

Aileen kaget ketika tiba-tiba lelaki itu mengangkat wajahnya. Dia adalah... Lelaki yang pernah mencium Aileen tanpa izin di kantin sekolah. Aileen tak bisa bergerak, ia terlalu terkejut dan takut untuk melakukan itu.

Lelaki tadi memunculkan seringaian nya lalu membekap mulut Aileen dengan sebuah kain. Dalam sekejap, Aileen kehilangan kesadaran.

***

Gian berjalan terburu-buru menuju motornya yang terparkir di halaman depan sekolah. Sambil berjalan, ia mencoba memanggil seseorang lewat ponselnya. Siapa lagi kalau bukan Visha. Ia bertujuan untuk menyuruh gadis itu agar menemani Aileen.

Panggilannya langsung diangkat oleh Visha kira-kira sepuluh detik setelahnya.

"Temenin Aileen di UKS. Gue ada urusan bentar." Jelas, singkat, dan padat.

"Gian bentar," cegah Visha di ujung sana agar Gian tidak mematikan telepon. "Gue tau lo udah paham tentang keadaan Aileen sekarang ini. Dan gue punya sesuatu yang harus lo lihat."

"Apa?"

"Bukti." Satu kata dari Visha membuat Gian terpaku.

"Bukti apa?"

"Foto orang itu. Orang yang nusuk Aileen. Walaupun dia nggak terlalu kelihatan karena pake jaket sama masker." Visha menjeda ucapannya, "Tapi ada satu yang menarik. Sepatu orang itu yang menurut gue cowok, adalah sepatu terbatas yang nggak semua orang punya."

Gian mengepalkan tangannya emosi. Dia janji akan menangkap siapapun orang yang melakukan itu. Kalau perlu, Gian akan membunuhnya. "Kirim ke gue sekarang."

Visha langsung mematikan panggilan. Tak berapa lama Gian mendapat notifikasi pesan dari Visha. Dengan cepat Gian langsung membuka notifikasi itu. Ada foto seseorang berpawakan tinggi di sana. Memakai jaket hitam, juga masker yang menutupi wajahnya. Dan benar kata Visha, sepatu lelaki itu terlihat mahal dan tidak biasa.

Gian hampir saja meremat ponselnya ketika ia ingat apa tujuannya ada di parkiran. Gian langsung memasukkan ponsel itu ke dalam saku celana. Saat sampai di depan motor berwarna merah, ia memakai helm kemudian menaiki motor tersebut. Tak butuh waktu lama untuk Gian melajukan kuda besinya dengan kecepatan sedang.

Brokenheart Syndrome [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang