Brock A Heart (21)

15.4K 756 23
                                    

"pergilah" itu harapku. Dan kembalilah itu doaku.

Karena kamu samakan dengan yang lain. Itu bukan harapku. Aku terlalu memspesialkan kamu. Terlalu memandangmu, sampai yang lain seolah hilang tak tampak Dimata ku.

Jadi ''pergilah, kalau masih belum sanggup hanya menggenggam tanganku saja''

Karena kamu bukan aku, yang hanya bisa mencintai mu saja. Hanya kamu.

Hati ku seperti itu, sudah memilihmu dan yang lain tidak akan aku lirik lagi.

***

Guys 🤣🤣

Jangan fokus sama kata2 di atas ya. Aku lagi pengen nulis itu aja.



***

So, menurut kalian gimana Guys cerita ini jangan lupa tinggalkan jejak Guys 🤗


***

Hamparan pasir putih di pantai benar-benar menyejukkan matanya, membuat hatinya tenang dengan beban yang seolah terangkat.

Senyum manis dia torehkan, menyambut senyum bahagia sang permata hati yang terus berlari kesana kemari dengan satu bola besar ditangannya. Sesekali langkah kaki kecilnya berlari cepat hanya untuk menghindari gelombang ombak yang menerpa bibir pantai.

"Hahahaha" tawa nya pecah saat melihat kakinya basah oleh ombak yang datang membuatnya seolah terseret arus padahal tidak.

Menggelikan.

"Mama Mama" Angel mendekat, menepuk pelan Surai hitam putranya yang tersenyum lebar padanya.

"Airnya gelitikin kaki Dion" kembali dia terkekeh lucu melihat ekspresi menggelikan di wajah Dion

"Dion kegelian" Dion mengangguk kemudian menarik tangan Angel menjauhi bibir pantai dan kembali duduk di meja mereka dengan kelapa muda segar yang sudah mereka pesan.

"Papa punya restoran di pinggir pantai kan ma" Angel mengangguk, sadar kemana pembicaraan Putranya, Dion pasti merindukan Brian yang belakangan sudah jarang Ke Bali karena sibuk di ibu kota.

"Iya sayang" dan senyum menawan itu Dion tampilkan. Dia yakin sebentar lagi dia akan mendengar permintaan Dion yang lainnya.

"Dion pengen makan di restoran papa, kata papa gak perlu bayar ma" dan Brian benar-benar memanjakan putranya. lelaki itu setahun lalu menyatakan perasaannya padanya, tapi hatinya yang seolah membeku menolak dengan tegas karena tidak ingin menyakiti Brian.

Lagi pula dia tahu, seorang gadis asal Batam bernama Aurelia Aldiva menaruh hati pada lelaki itu. Gadis cantik yang ternyata merupakan teman semasa kecil Brian. Bagaimana mungkin dia menghancurkan impian beharga seseorang seperti Aurelia.

Gadis itu baik

"Tadi malam Bunda Aurel nelpon, katanya Bunda pengen Dinner bareng Dion" dan gadis itu menyayangi putranya dengan tulus, menyambut hangat Dion yang merupakan anak angkat seorang Briandra Aditama dan dengan senang hati mendeklarasikan diri sebagai bunda  untuk putranya.

"Jadi Dion gak pengen Dinner bareng mama?" ucapnya jail, dengan tangan mencubit pelan hidung mancung Dion membuat putranya mendelik jengkel dengan cara yang begitu menggemaskan.

Broke A HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang