****
Aku sudah terlalu sakit, terlalu hancur sampai melenyapkan mu pun belum tentu bisa mengembalikan bahagia ku****
Maya menatap pantulan sahabatnya dicermin dalam balutan baju semi formal dengan warna pastel yang begitu cantik. Angel itu cantik dan belakangan selama satu Minggu berada dikediamannya wanita itu lebih sibuk merawat diri dengan sedikit paksaan darinya.
"Nanti pulang dari seminar, kita belanja ya" Maya mengangguk, dia sudah siap dengan balutan pakaian semi formal warna hitam yang begitu kontras dengan kulit putihnya.
"Aku mau beli beberapa masker, lotion juga udah habis ni , lipstik juga" Angel menunjuk beberapa barangnya yang sudah habis.
"Kamu lebih rajin Skincare ya sekarang" Maya berucap Jail. Matanya jelas sekali mengerling jail menggoda wanita didepannya.
"Sudah lama tidak melakukan ini, jujur aku mulai menikmatinya. Walaupun setiap saat aku merindukan dia" Suasana tiba-tiba menjadi melow, Maya merutuki dirinya yang sudah kembali membuat Angel kembali mengingat lukanya.
"Maaf ya" Maya meremas pelan bahu Angel.
''aku tidak bermaksud membuat kamu ingat" Angel mengangguk mengerti, dia juga tidak ingin sebenarnya. Tapi hatinya tetap saja terfokus Pada Anton.
"Sudahlah, lebih baik kita berangkat sekarang. Atau kita akan terlambat" Angel berucap semangat tapi jelas Maya tahu dalam Netra gelap itu masih saja menyimpan luka yang begitu dalam
"Yok" dia berjanji apapun yang terjadi, dia akan membantu mengembalikan kebahagian seorang wanita yang direnggut paksa dari Angel.
Angel pantas bahagia. Dan wanita itu, dia pantas menerima karma. Menerima menjadi istri suami orang tanpa pesetujuan sang istri. Apa lagi namanya kalau bukan pelakor..
Wanita semacam itu pantas diberi pelajaran. Tunggu saja tanggal mainnya. Dia akan berada disisi Angel untuk membalas sakit hati sahabat nya.
****
Ting
Sebuah notif masuk ke ponsel Angel, dan dia memilih mengabaikannya. Mereka sekarang sedang berada disalah satu Mall terbesar di Bali, seperti rencana Awal Angel ingin belanja dan Maya sudah membawa satu paper bag bersamanya yang berisi beberapa kosmetik milik mereka berdua.
"Maskernya. " Angel meneliti semua masker yang ada di depannya memilih yang paling pas dengan kulitnya.
"Ini untuk mencerahkan sekaligus mengencangkan Lo" Maya mengbil salah satu masker wajah yang paling menarik minatnya.
"Em. bagus, kita ambil ini saja. Trus juga_ Ah, ini. Ini untuk mata" Angel kembali mengambil satu lagi masker yang menarik perhatiannya
"Ok deh. Sekarang kita pergi makan" Angel mengangguk semangat, setelah membayar semua belanjaan mereka. Maya dan Angel melangkah cepat mencari Restoran yang bagus untuk mereka datangi.
Setelah berkeliling akhirnya restoran yang menyajikan nasi pasanglah yang menjadi pilihannya. Mereka tertawa geli melihat apa yang mereka makan. Bukannya memilih makanan khas Bali mereka malah memilih makanan khas Padang yang sangat terkenal ini.
"Oa. Pembayaran rumah yang Lo beli itu gimana" Angel meminum minumannya nikmat, sebelum menatap Maya dengan tangan menopang dagu.
"Masih proses pembayaran. Aku ambil pembayaran selama lima tahun, " Maya mengangguk mengerti.
"Tapi bukannya uang kamu sudah cukup untuk melunasi rumah itu" Angel mengangguk mengiyakan sambil memakan makanan nya.
"Aku ingin membeli tanah di daerah Bandung, " Maya langsung berbinar senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broke A Heart
RomanceHati yang hancur karena sebuah ego dan Cinta "CK! Menyedihkan, bagaimana mungkin sampai sekarang kau belum bisa membahagiakan putraku" Apa semua itu salahnya, dia benar-benar sudah berusaha menjadi apapun yang suaminya inginkan Bahkan mengorbankan...