Broke A Heart (40)

14K 734 49
                                    

Jangan lupa vote dulu Guys. 

jangan lupa Follow aku ya

***

Sang Permata

***

Anton tersenyum senang, sepanjang perjalanan menuju rumah Angel dia tersenyum Bahagia. Dia tidak menyangka semuanya akan sejelas ini akhirnya. Yang harus Dia lakukan sekarang adalah mendapatkan hati Angel Kembali dengan begitu Dia akan mendapatkan hati putranya.

Dion pasti akan menerimanya kalau dia bisa memenangkan hati Angel lagi, bukankah sudah jelas. Angel pasti masih menyimpan rasa untuknya, walaupun kemungkinan itu sangat kecil. Walaupun rasa bencilah yang sekarang mendominasi, dia tidak peduli. Yang harus dia lakukan adalah memenangkan hati Angel lagi.

Hanya itu

Drrr Drrr

Ponsel Anton berdering keras, dan nama Dicky tercetak jelas disana. Kenapa Dicky menelponnya, bukankah dia sudah berpesan. Jangan mengganggunya hari ini.

"Ada apa?" Anton berucap kesal, padahal dia ingin secepatnya bertemu Dion. Bahkan dia sudah menyiapkan hadiah untuk Dion, mainan robot-robotan edisi terbaru bahkan juga mobil-mobilan yang pasti akan Dion suka.

"Maaf mengganggu anda Pak"

"Cepat lah, gak usah basa-basi" Anton semakin jengkel saja, saat mendengar Dicky malah menghela nafas pelan bukannya langsung menjawab pertanyaannya.

Seharusnya Dicky langsung menjawabnya saja, lama-lama dia akan melarang Dicky bernafas kalau begini ceritanya.

"Buk Fanny menemui Tuan Muda pak"

"Apa?" Anton berucap kesal, bagaimana mungkin wanita itu bisa menemui putranya. Apa yang Fanny lakukan, apa yang wanita itu rencanakan sebenarnya.

"apa yang wanita itu lakukan Dicky?"

"Buk Fanny mengatakan Tuan muda tidak pernah diharapkan kehadirannya, dan Bapak membenci Buk Angel"

"BRENGSEK!" Anton menutup cepat sambungan telponnya. Fanny benar-benar sudah keterlaluan, apa yang wanita itu pikirkan. Apa Fanny tidak sadar, apa Fanny tidak punya hati. Dion tidak ada hubungannya dengan masalah mereka. Dan apa yang wanita itu ucapkan benar-benar Sudah keterlaluan.

Lihat saja, apa yang akan dia lakukan.

Dikediaman Hendrawan, Fanny menatap murka Lina yang berdiri angkuh didepannya dengan pengacara keluarga di antara mereka yang dengan beraninya menyerahkan surat cerai padanya.

"masih tetap ingin menjadi istri anakku eh, kamu benar-benar tidak tahu malu ya"

"hahaha malu, Mama berbicara tentang malu haha" Fanny tertawa keras, menertawakan semua kesialannya selama berada dirumah ini.

Padahal dulu Dia sangat disayang, tapi hanya karena bayi yang dikandungnya yang memilih pergi sebelum menemui mereka. Dia di salahkan dan dibenci sebesar ini.

"apa Mama tidak malu memaksa seorang istri bercerai dari suaminya, APA MAMA TIDAK MALU HAH"

PLAAKKK

"beraninya kamu membentak saya" Lina menatap geram, wanita ini berani sekali meninggikan suara padanya.

"hahaha" Fanny tertawa lirih, pipinya memerah dengan sudut bibir yang terluka. Bahkan bekas tamparan Angel saja masih sangat membekas.

Kapan-kapan dia pasti akan membalas wanita itu.

"tandatangani surat ini sekarang, kamu tidak pantas untuk anak saya"

Broke A HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang