Part 22 (Just Dont Go...)

275 19 2
                                    

Assalamualaikum dan hai guys...

Enjoy k Carat...❤❤❤



































At Pemakaman...

Suasana petang yang sangat terang dan tenang menghantar pemergian seseorang yang kini telah meninggalkan beribu- ribu orang yang menyayanginya.

Terlihat gambar dia tersenyum, membuatkan orang- orang yang ada di situ kembali di serang kesedihan dan kebencian. Pemergian seseorang yang sangat ceria dan peramah, terkenal dengan sikapnya yang suka menyakat dan selalu digelar evil.

 Pemergian seseorang yang sangat ceria dan peramah, terkenal dengan sikapnya yang suka menyakat dan selalu digelar evil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua orang yang menghadiri pemakaman itu hanya ditemani air mata dan hanya terdiam, tergamam. Semakin tidak percaya dengan pemergian insan itu.

"Jeonghan ah... Kamu janji akan sembuh dengan saya... Tapi apakah ini Han..." Ujar CEO Pledis itu lalu meletakkan bunga kekwa putih di atas peti mayat Jeonghan itu.

CEO Pledis itu hanya mampu menangisi pemergian anak buahnya itu. Sungguh dia betul- betul merasa kehilangan kerana Jeonghan akan sentiasa mengacaunya di ofis jika dia sedamg bekerja. Walaupun dia adalah CEO tetapi Jeonghan sentiasa melayan dia seperti seorang bapa membuatkan dia menganggap Jeonghan seperti anaknya sendiri.

"SEVENTEEN... Kamu semua balik dan berehatlah... Dari tadi kamu semua di sini dan tak makan- makan..." Ujar si ibu melihat sahabat anaknya itu hanya terduduk memandangi peti mayat Jeonghan itu tanpa ada niat untuk berganjak.

Sementara yang di suruh, hanya terus berdiam diri dan masih duduk menangisi pemergian Jeonghan. Melihat itu, perlahan CEO Pledis itu mendekati anak buahnya itu dan duduk dihadapan mereka.

"Saya tahu kamu semua bersedih di atas pemergian Jeonghan... Tapi pulanglah bersihkan diri, isilah perut kalian dan berehat... Kamu semua hanya menyiksa Jeonghan jika terus seperti ini... Bangunlah anak- anak..." Ujar CEO mereka dengan nada merayu.

SEVENTEEN memandang CEO mereka lalu bangun dan beranjak keluar tanpa berpusing memandangi peti mayat Jeonghan itu. Mungkin mereka terlalu terpukul dengan pemergian cheonsa itu membuatkan mereka terus meninggalkan tempat tersebut tanpa mengucapkan selamat tinggal kepada Jeonghan.

At Dorm...

Perlahan leader kumpulan itu membuka pintu rumah SEVENTEEN dan terus masuk menuju ke ruang tamu di ikuti yang lain. Tiada sesiapa pun di antara mereka bersuara, hanya menangis dan menangis.

Dk yang semakin tidak dapat menahan emosinya berlari ke atas menuju ke bilik Jeonghan meninggalkan membernya yang masih terdiam di ruang tamu itu.

Di bukanya pintu bilik orang yang dirinduinya itu dan terus membaringkan diri di katil itu. Dk mengambil figura foto Jeonghan lalu memeluknya erat. Sungguh dia betul- betul merasa kehilangan dan kesunyian. Dia merindui hyung nya itu, merindui kesemuanya tentang hyung nya.

Saranghae Uri Cheonsa❤ #CompleteWhere stories live. Discover now