Part 38 (Before I Go)

310 22 14
                                    


Assalamualaikum dan hai semua✌🏻✌🏻✌🏻

So lama kan Azi x update? Hmmm.... Mian...

Tq kepada yg masih enjoy n still menunggu update daripada azi...

Ok











Enjoys😚😚😚














































































Hmmm




























































Tttttttt











At Rooftop...

Ddukkk...

"HYUNG!!!!" Jerit Woozi apabila melihat Jeonghan kini terbaring dihadapannya sambil meremas rambut kepalanya dan jangan lupa darah yang kini mengalir deras membasahi hidung dan mulut Jeonghan.

"Ji... Ji..Hoon...ah..." Ujar Jeonghan terbata- bata dengan nafas yang kedengaran semakin berat. Jeonghan menarik nafasnya dalam- dalam seperti cuba meraup oksigen yang kini terlihat sukar untuk dia dapatkan.

"Hy...hyung... Andwae.. Hikss..hiksss... Hyung..." Tangis Woozi memangku kepala Jeonghan, mendudukkan hyungnya dan mengelus pelan dada milik Jeonghan, cuba membantu hyungnya mendapatkan oksigen.

"Ul..ji..ma..." Ujar Jeonghan disamping kesukarannya mendapatkan udara.

Jeonghan menggunakan seluruh tenaganya, mengangkat tangannya menyentuh pipi tembam adiknya itu dan mengusap air mata yang kini membasahi pipi itu.

Woozi memegang tangan hyungnya yang kini mengusap pipinya lalu memeluk tangan itu di dadanya.

"Hyung!!! Hyung!!! Irreonna!!! Jaebal! Hyung!!! Arghhh!!! Hyung!!!" Jerit Woozi histeris.

"Woozi!" Jerit seseorang sambil berlari ke arah Woozi dan Jeonghan.

"Bum.. Bumzu hyung..." Ujar Woozi lemah.

"Jeonghan wae?" Tanya Bumzu mengambil alih tubuh Jeonghan, menepuk pelan pipi kurus nan pucat itu.

"Dia pingsan hyung... Jeonghan hyung sakit hyung... Jaebal... Nae hyung..." Ujar Woozi merayu. Bumzu yang memahami rayuan Woozi itu, mengangkat tubuh lemah Jeonghan dan berlari membawanya menuju ke keretanya.

Woozi hanya berlari mengikuti Bumzu walaupun kakinya kini terlalu lemah untuk berlari dikeranakan dia masih dalam keadaan terkejut.

At Hospital...

"Jaebal! Adik saya sakit!" Jerit Bumzu berlari di ruang kecemasan itu. Seketika, perawat berlari sambil membawa katil pesakit mendekati kereta Bumzu dan membantunya membawa Jeonghan keluar daripada kereta.

"Hyung..." Ujar Woozi sambil menggenggam tangan Jeonghan dan ikut berlari mengikuti katil Jeonghan yang kini di bawa laju menuju ke ruang kecemasan.

Tangan Woozi masih bergetar hebat dengan air matanya yang semakin deras mengalir tanpa henti. Entah kenapa perasaannya semakin sakit melihat hyungnya seperti ini.

"Hyung... Mianhae kalau saya ego jika saya tak nak melepaskan hyung pergi... Tapi saya masih tak rela untuk kehilangan hyung... Tolong... Tolong bertahan untuk saya dan yang lain..." Ujar Woozi seraya melepas paksa genggamannya dari Jeonghan kerana disuruh oleh perawat.

Saranghae Uri Cheonsa❤ #CompleteWhere stories live. Discover now