42

450 74 10
                                    

Angelica masuk rumah sakit. Semalam, kondisinya memburuk. Membuat orang tua Angelica panik. Kebetulan, Sehun tidak menemani Angelica semalam. Jadi, ia terburu-buru menuju rumah sakit. Di sana, sudah ada keluarga Angel dan yang paling mengejutkan ada mantan suaminya.

"Tante!" panggil Sehun cemas. Ibunya Angelica hanya diam dan tetap cemas akan kondisi putrinya. "Om Roger, gimana kondisi Angel?" tanya Sehun.

"Di ICU" jawab Roger singkat.

Sehun ikutan cemas. Di dekatnya, ada mantan suami Angelica. Namanya Erick. Sehun hanya meliriknya sekilas. Namun, ia melihat lagi.

"Kamu yang mendampingi Angel selama ini?" tanya Erick yang diiyakan Sehun. Tiba-tiba Erick memeluk Sehun. "Terima kasih banyak" katanya.

Sehun awalnya bingung. Namun, ia langsung membalas pelukan Erick. "Seharusnya ini tugasmu" kata Sehun.

Erick mengangguk, "saya terpaksa melakukan ini semua" balasnya.

Sehun melepas pelukannya. "Kenapa?" tanyanya.

"Saya bercerai dengan Angel bukan karena kehendak saya, tapi ibu saya yang meminta kami berpisah karena Angel tidak bisa mempertahankan kandungannya dan setelahnya, saya dijodohkan" jawab Erick menjelaskan.

Sehun terdiam. Ia menoleh ke belakang, di mana di sana ada ibu dan ayah Angelica. Lalu, ia kembali menatap Erick. Ia mengingat apa kata ayahnya waktu itu. Ah, bukan hanya Sehun saja yang lemah. Bahkan Erick juga.

Dokter keluar membuat semua yang ada di depan ruang ICU terkejut. Roger dan istrinya menanyakan keadaan putrinya. Erick pun menyusul, sedangkan Sehun berdiri di tempat.

"Angel sedang kritis" ujar dokter itu membuat semuanya lebih kaget dan khawatir.

*****

Ini baru masuk hari ke-5 dan benar adanya jika Joyana sedang mengandung. Tidak disangka jika secepat ini ia mengandung. Yerin pun mendampingi Joyana selama di Jogjakarta. Ada ibu Serina dan neneknya Yerin di sana yang selalu perhatian kepada Joyana. Sesekali, Irene dan Surya menghubungi Joyana, mereka ingin tahu kabar putri sulung mereka.

Joyana sendiri belum bilang kepada siapapun dalam keluarganya tentang kabar baik ini. Ia memilih untuk menyembunyikannya terlebih dahulu.

Sunny dan Yoshua sudah berdiskusi mengenai hubungan anak-anak mereka. Namun, Surya selalu menekankan untuk membiarkan mereka berdua yang mengurus masalah ini. Orang tua tak perlu ikut campur. Yoshua hanya cemas mengenai kondisi menantunya dan juga putranya sendiri yang terus-terusan merana. 

"Joy, minum susu dulu, ya" ujar Serina sambil melahap kue kering.

Joyana hanya menggeleng pelan. "Saya masih mual, Bu" balasnya. Benar, Joyana masih mengalami morning sickness yang cukup parah. Nafsu makannya sendiri berkurang.

"Anak kamu juga perlu asupan, Joy" ujar Serina menjelaskan.

Yerin muncul sambil bersedekap dada. Ia baru saja sampai di rumah setelah menemani neneknya ke minimarket. "Betul, tuh!" timpalnya. Joyana hanya menatap Yerin malas. "Apa gue bawa ke rumah sakit aja?" tanya Yerin.

"Iya, Rin! Bawa Joyana ke rumah sakit aja. Kita juga perlu konsultasi ke dokter kandungan atau bidan" sambar sang ibu. Yerin mengangguk setuju. Joyana bingung, ia terdiam.

"Mau kan, Joy?" tanya Yerin memastikan. Dan setelah itu, Joyana hanya mengangguk pasrah.

*****

Sehun mau-tak mau meninggalkan rumah sakit dan tetap bekerja. Ia sendiri tak bisa meninggalkan kewajibannya, kalau tak ingin ayahnya marah. Ia berpamitan dengan Erick dan berpesan untuk mendampingi Angelica di masa akhirnya.

What?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang