47

580 85 41
                                    

Pagi-pagi, Joyana sudah bersiap-siap untuk pergi ke kediaman Keluarga Jossiah. Surya tidak bisa menahan keinginan Joyana. Namun, ia mengharuskan Joyana untuk sarapan terlebih dahulu.

"Saya akan pulang setelah ini, om, tante" ujar Yerin di tengah-tengah kegiatan sarapan. "Terima kasih banyak, ya, atas bantuannya" lanjutnya.

Surya mengangguk. "Iya, saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada kamu dan sekeluarga. Titipkan salam dan ucapan terima kasih ini untuk mereka, ya" ujarnya.

"Iya, om. Nanti saya kasih tahu keluarga saya di sana"

"Keluarga kamu kalau ada perlu apa-apa bisa bilang ke saya, ya. Akan saya bantu" ujar Surya.

"Ahahaha, iya, Om" balas Yerin.

"Jangan sungkan-sungkan, ya?" ujar Irene.

"Ehehee, pasti, Tan" jawab Yerin.

"Kamu gak mau hadiah apa gitu, Yer?" tanya Surya.

"Eh? Gak usah, Om. Aku gak mau apa-apa"

"Nanti, kalau mau tas hermes bisa bilang saya. Satu masih saya belikan"

"Kalau dua?" tanya Yerin iseng.

"Lo ngelunjak" sambar Joyana. Semua tertawa.

"Oh, iya. Joy, kamu beneran mau ke rumahnya mertuamu?" tanya Irene. Joyana mengangguk. "Mama boleh ikut, gak?" tanya Irene lagi.

Joyana mengangguk. "Gak apa-apa" jawabnya.

"Nanti, Yerin biar diantar sama sopir di sini, ya?" ujar Irene. Yerin mengangguk kikuk. "Tenang aja, ya. Sopir di sini banyak, kok. Gak usah takut kita kekurangan sopir, ya" lanjut Irene.

"Ma" panggil Joyana.

"Ya, sayang?"

"Mama ketularan papa, ih! Sombong banget" celetuk Joyana sambir berdiri untuk mengambil minum di kulkas.

"Namanya juga pasangan yang serasi, Joy. Kayak begini harus dicontoh" sahut Surya bangga.

*****

Di kediaman Keluarga Jossiah, baik Joyana maupun Irene disambut dengan penuh sukacita dan ramah tentunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di kediaman Keluarga Jossiah, baik Joyana maupun Irene disambut dengan penuh sukacita dan ramah tentunya. Sunny senang sekali dengan kehadiran menantu dan besannya.

"Sudah lama tak berjumpa" ujar Sunny sambil menggenggam kedua tangan Joyana.

"Baru juga satu bulan, Mi" jawab Joyana.

"Eiy, itu lama banget, tau. Mami kangen banget sama kamu" Sunny memeluk Joyana lagi. "Pokoknya mami kangen banget sama kamu, Joy" lanjutnya.

"Sama aja, Mi. Aku juga jarang ke sini. Maafin aku, ya" ujar Joyana.

"Gak apa-apa, Joy. Mami tau kamu sibuk sama Sehun" balas Sunny. "Astaga! Sampai lupa ada besan juga. Ayo, Jeng! Duduk dulu, anggap seperti rumah sendiri aja" ujar Sunny.

What?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang