38

582 70 14
                                    

warning!!!!

Tanggal lahir Sehun adalah 12 April. Dan hari ini adalah hari ulang tahunnya. Joyana sudah menyiapkan semua sejak kemarin. Satu box kado untuk Sehun dan red velvet cake khusus untuk Sehun. Apartemen ia hias dengan lampu tumblr berwarna emas, menambah kesan indah dan elegan. Joyana senang sekali bisa menyiapkan ini semua untuk Sehun. Sebenarnya, Sehun sudah memperingatkan agar Joyana tidak pulang duluan. Tapi, hari ini ia nekat. Karena Joyana harus menyiapkan ini semua. Bahkan, Joyana juga sudah mandi dan menggunakan lotion yang paling wangi untuk Sehun. Ia sudah mengganti pakaian kerjanya menjadi lingerie yang dibalut jubah mandi.

Pintu terbuka, tetapi lampu dimatikan. Joyana bersembunyi di balik pantry dengan kue di tangannya. Sehun nampak kaget dan bingung. "Lah, mati lampu" ujarnya yang bisa didengar Joyana. Sehun mengambil langkah, mencari saklar lampu. Saat lampu menyala, Joyana berdiri.

"Happy birthday, Sehun" ujarnya senang lalu menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan suara merdunya. Sehun terkejut lagi dan kali ini, ia senang. Ia terpana dengan Joyana yang cantik malam ini dan sudah menyiapkan semuanya. Joyana tiba di depan Sehun dan menyuruhnya make a wish sebelum meniup lilin. Sehun melakukannya.

"Semoga sehat selalu, sukses terus, jadi suami yang baik, pemimpin yang bijaksana, anak yang baik, menantu yang baik dan ayah yang baik" ujar Joyana ikutan make a wish. Sehun terkekeh lalu meniup lilin.

"YEAY!" sorak Joyana senang. Sehun juga tepuk tangan. Sehun tersenyum sampai matanya menyipit, nyaris tak nampak. "Potong dulu kuenya" ujar Joyana sambil meletakkan kue di meja dekat mereka. Sehun meraih pisau kue lalu memotongnya. Ia menyuapi Joyana. Setelah itu, Joyana melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Sehun. Ia menyuapi Sehun.

"Enak?" tanya Joyana.

Sehun mengangguk dengan krim kue yang masih ada di bibirnya. Atensi Joyana beralih ke bibir Sehun. "Ada krim" ujarnya pelan.

Sehun mengangkat kedua alisnya, "oh, nanti aku la--"

Joyana dengan beraninya mendekat lebih dulu dan mencium bibir Sehun. Ia benar-benar menghapus krim itu dari bibir Sehun. Yang dicium tentu saja hanya bisa diam terpaku. Tak lama, Joyana melepaskan tautannya.

"Biar aku aja yang lap" ujar Joyana lalu nyengir.

Joyana ingin mengembalikan kue itu, tetapi Sehun menahannya dan dengan cepat menciumnya. Ciuman yang ia berikan sangat lembut. Sampai Joyana terkagum. Tangannya ia letakkan di pinggang Joyana, sedangkan sang istri melingkarkan tangannya di leher Sehun. Tubuh mereka mengikis jarak, sangat dekat. Joyana berhenti sebentar, menatap mata Sehun lekat lalu mengambil kacamata yang masih setia bertengger di sana. Joyana taruh itu di meja.

"Masih kelihatan, kan?" tanya Joyana. Sehun tidak menjawab, hanya mengangguk. Lalu, mereka kembali menautkan bibir mereka satu sama lain. Ciumannya lembut, tapi lebih menuntut. Baik Sehun maupun Joyana, mereka memperdalam ciuman ini. Satu tangan Sehun menahan tengkuk Joyana. Sedangkan tangan Joyana, sudah beralih ke kepala Sehun. Masih berciuman, Sehun membawa Joyana ke dalam gendongannya menuju kamar. Ia letakkan Joyana di atas ranjang.

Setelah itu, Sehun akan membuka kemejanya. Namun, Joyana menahannya dan membukanya satu per satu. Setelah itu, mereka berciuman lagi. Tangan Joyana lebih berani karena bermain di atas dada bidang Sehun. Sedangkan Sehun, ia berusaha keras membuka jubah mandi Joyana. Ia mencari letak tali yang terikat lalu ia tarik dan dengan cepat Sehun meraba tubuh Joyana yang tertutup lingerie. Telunjuknya ia tarik dari tengah-tengah 2 aset Joyana sampai ke perutnya. Sehun menarik jubah mandi Joyana dan melemparnya asal.

Ciuman Sehun beralih menuju leher Joyana. Ia menghisapnya bak lintah. Joyana kegelian. Namun, ia juga ingin lebih. Sehun mencium seluruh bagian Joyana, mungkin jika ia bisa. Tubuh Joyana hampir penuh dengan tanda Sehun. Dalam sekali hentakan, lingerie Joyana robek dan Sehun menyeringai. Ia bangun sebentar untuk membuka ikat pinggang serta celananya. Joyana sudah telanjang bulat, begitu juga dengannya sampai Joyana menutup mata.

What?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang