Sinar mentari menembus jendela kaca besar di ruangan. Meski cahaya yang menembus masuk sejak beberapa jam yang lalu, namun tampaknya sang pemilik kamar tidur masih enggan membuka mata dan masih ingin berlayar di alam mimpi--- hingga alarm berbunyi nyaring di sepenjuru ruangan.
"Hmm.." Lucas mengerang, kelopak matanya terbuka sedikit dengan sebelah tangan yang meraba ke meja nakas di samping ranjang. "Jam berapa sekarang?" Gumamnya dengan suara serak khas bangun tidur.
Lucas melirik ke arah sebelahnya, kosong. Tak ada Jaehyun di sebelahnya. Lucas segera bangkit duduk dan mengedarkan pandangan ke sepenjuru ruangan sebelum memutuskan untuk pergi ke kamar tamu.
"Johnny hyung dan Mark masih disini," gumamnya pelan lalu kembali menutup pintu kamar. "Dimana Jaehyun hyung?" Lucas kembali bermonolog dengan langkah yang menuju dapur untuk meneguk segelas air putih.
"Oh? Kau baru bangun?" Menggulung lengan turtle neck yang dikenakannya dan memberi lirikan singkat, pria berlesung pipi itu kembali menuangkan sup ke mangkuk. "Ah, maaf tidak meminta izin padamu terlebih dahulu untuk bahan makanan."
Setelah meneguk air hingga tandas, Lucas menggeleng. "Tak apa, hyung. By the way, thanks for making us breakfast," ujarnya dengan senyum tipis.
"Hey, kau bahkan belum mencicipi masakanku," balas Jaehyun. Pria berlesung pipi itu melirik ke arah lorong menuju kamar tamu.
"Jaehyun hyung, let me waking 'em." Lucas menawarkan diri tanpa diminta. Sebelum Jaehyun sempat protes, ia kembali melanjutkan, "just let me, okay? You already making us breakfast. Just have a sit and I'll be back with 'em."
Jaehyun mengembuskan napas dan mengangguk. "Okay, then."
Lucas meninggalkan ruang dapur, langkah besarnya mengarah menuju lorong dimana kamar tidur utama dan kamar tamu berada. Tangannya mendarat di kenop pintu, membukanya lebar-lebar lalu mengetuk beberapa kali, namun tak ada pergerakan berarti dari dua orang pria dengan darah campuran itu.
"Guys," Lucas berdiri di samping ranjang dengan suara berat nan serak yang nemanggil keduanya. "Wakey-wakey!" Walau usahanya (untuk membangunkan mereka) tak begitu membuahkan hasil, namun Lucas tak menyerah dan memilih untuk menepuk bahu mereka pelan.
"Hoam, five minutes, please. Gimme five minutes and then I..." Mark menguap dengan mata yang masih terpejam dan suara serak yang pelan. "I'll wake up..." lanjutnya dan dengkuran halus kembali terdengar.
"Ugh, kau mengganggu mimpi indahku," Johnny mendengus, sepasang matanya mengerjap lambat agar menyesuaikan cahaya yang perlahan merambat masuk dan menyapa retina matanya. "That was a sweetest dreams I've ever felt," gumamnya seraya bangkit untuk duduk.
Lucas meringis dan memberi cengiran polos. "Sorry, hyung." Lalu mendeath glare ke arah pria asal Kanada yang masih tertidur lelap. "C'mon Mark," ajak Lucas.
Setelah menghabiskan waktu cukup lama dan perjuangan untuk membangunkan dua pria tampan berdarah asing itu, pada akhirnya mereka menghampiri meja makan dengan wajah dan napas yang segar. Mereka menyapa Jaehyun yang menunggu di meja makan dengan ponsel di tangan.
"Finally," Jaehyun menaruh ponsel di atas meja dan bersiap mengambil sendok. "Let's eat! Sebelum makanannya dingin," peringatnya seraya menyendokkan kuah sup dan menyuapkannya ke mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Against My Will | NCT's LUCAS
FanfictionMereka dipertemukan di agensi hiburan ternama di Korea Selatan tanpa di sengaja. Tempat tinggal di lokasi perumahan yang sama, lalu perasaan yang mengalir begitu saja. Singkatnya, seorang personil boy group (Lucas Wong) terkenal mendadak jatuh hati...