"Thanks, man." Johnny menerima cangkir teh hijau lalu menyesapnya sedikit. Enak. Dan ia kembali menaruh cangkir di atas coffee table. "Ayahmu mengirimnya dari Hongkong?"
"Yep," balas Lucas. "How's?"
"Not gonna lie, the scent is really nice." Jaehyun menjawab setelah menyesap teh hijaunya, ia mengangguk seraya menaruh cangkir di coffee table. "Thanks."
"Uh, aku tidak begitu menyukai teh atau penikmat teh seperti kalian." Mark menggeleng. "Rasanya seperti teh yang ku jumpai di restoran Jepang. Nothing different."
Johnny tertawa pelan, "oh! Anyways," ia berdeham dan menumpu dagu. "Bagaimana dengan cerita yang kau janjikan, Luke? Spill the tea."
"Ah, benar! Spill the tea," desak Jaehyun. "We're curious. Because apparently, that watermelon lovers has already knew about this one."
Mark mengangkat bahu dan tersenyum congkak. Sementara Johnny hanya dapat menipiskan bibir dan mendesak Lucas.
Lucas mengembuskan napas sebelum memulai cerita. "It's just about..."
"A girl, huh?" Potong Jaehyun. Lucas melebarkan mata. "If you guys curious about how could I know, it's simple. I can even read his mind and how his eyes staring at phone."
"Wow... that's right..." balas Lucas.
"Whoa!" Mark memekik pelan. "Jaehyun hyung, kau cenayang ya!?"
"Benar juga, aku tak menyadarinya." Johnny mengusap tengkuknya. "Yas, as we can see, Jeong Jaehyun have so much experience. He's indeed a love expert."
Lucas mengepalkan tangan dan mendekatkannya ke arah bibir Jaehyun, bertingkah layaknya seorang pembawa acara yang meliput berita. "So, mr. Jeong, let us know about your love experience, please." Sebelah tangannya yang lain sibuk menyala dan memadamkan flashlight pada ponsel (agar terlihat seperti blitz pada kamera di acara konferensi pers).
Tak hanya Lucas, Johnny dan Mark juga mengikuti. Sementara Jaehyun mengangkat kedua tangan sebatas dagu dan mengibaskannya pelan, seolah tak ingin membahasnya. Jangan lupakan matanya yang teralihkan untuk menambahkan sisi selebriti yang menghindari kumpulan pers.
"Please! Let this world know, mr. Jeong!" Johnny bersikap dramatis. "You're indeed a love expert and we want to learning from you!"
"Tell us how much your ex on the past!" Mark tak mau kalah. Ucapan yang keluar secara gamblang itu mengundang tawa Lucas dan Johnny. "P-please haha, let us know!"
"I'm sorry gentlemen. That's my privacy. I can't answer all of question-- except about, how much my ex in the past." Jaehyun berpura-pura mengelap air pada sudut mata. "I haven't in relationship, so I don't have any ex... hiks!"
Lucas, Mark dan Johnny menghentikan pertanyaan mereka sejenak, begitu juga dengan flashlight mereka. Menatap prihatin pemuda Jeong yang berpura-pura menangis karena tak memiliki pengalaman hubungan romantis. Poor peachy. Lalu, ketiganya ikut berpura-pura menangis dan menghambur memeluk Jaehyun, karena berada di posisi yang sama.
Menyedihkan.
•••••
"Malam ini masih ada waktu untuk berkeliling sebentar sebelum kembali ke Hotel." Chanyeol membuka suara lebih dulu dengan tangan yang berada di saku. "Kau mau menemaniku mencari udara segar di luar? Tadi aku melihat taman yang indah dan sepi di sebelah sana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Against My Will | NCT's LUCAS
FanfictionMereka dipertemukan di agensi hiburan ternama di Korea Selatan tanpa di sengaja. Tempat tinggal di lokasi perumahan yang sama, lalu perasaan yang mengalir begitu saja. Singkatnya, seorang personil boy group (Lucas Wong) terkenal mendadak jatuh hati...