22. Engagement Plan

620 71 3
                                    

"Hello, Sunshine!"

Lelaki kelahiran 99 itu segera membalas dekapan erat dari si wanita paruh baya. "Lucas merindukan Mama," bisiknya sebagai akhir dari pelukan keduanya di pintu utama. "Mama baik-baik saja, kan?"

"Mama sangat baik. Terlebih setelah bertemu dengan putra sulungku yang rupawan!" katanya dengan senyum lebar.

"Mama bisa saja," gumam Lucas seraya mengusap tengkuknya. "Omong-omong, aku membawakan banyak makanan! In case di rumah tidak ada," gumamnya. "Hey, bisa bantu kakak membawa makanan di mobil?" ujarnya pada si adik lelaki yang segera mengangguk.

"Kau bercanda? Kita tidak pernah kehabisan makanan!" Papa menyahut dari ruang tengah, mengangguk pelan pada sang anak sulung yang menunduk hormat ke arahnya. "Pergilah beristirahat. Papa tahu kau pasti kelelahan dan mengalami jet lag."

"Sure, aku akan segera beristirahat setelah merapikan oleh-oleh."

"Tinggalkan saja. Mama bisa meminta tolong kepada maid untuk merapikan itu semua," ujar Mama. "Mandi dan lekas beristirahatlah, sayang."

Putra sulung keluarga Wong pun beranjak pergi setelah menggumamkan terima kasih dan menggeret kopernya ke kamar. Meregangkan otot tubuhnya seraya duduk di atas ranjang king size dan beri lirikan kilat pada ruangannya yang tidak tampak berbeda sedikit pun. "I miss my home, so much. Wish I could sleep properly, every night." Lucas bangkit dari ranjang dan bersiap untuk membersihkan dirinya yang lengket.

Ting! Suara denting notifikasi pesan singkat dari ponselnya pun mengalihkan atensi. Lucas mengulum senyum, mendapati pesan dari sang kekasih yang tampaknya malu-malu dengan ucapan yang keluar dengan gamblang dari sambungan telepon yang bertepatan sebelum dia memasuki rumah.

Angel

kamu sangat pandai berkata-kata, Luke
you meant it, right?
seorang pria harus bisa menepati kata-katanya, bukan?

iya, Angel
aku tidak akan mengatakannya ke siapapun
hanya kamu, janji

ah, aku meragukanmu

kenapa?
apa tampangku terlihat tidak menjanjikan?

kamu adalah seorang idol
bagaimana aku bisa percaya kamu mengatakannya sungguh-sungguh?

jika kalimat yang ku utarakan padamu
bukan sekedar pekerjaan belaka, sayang
tetapi kenyataan
itu berasal dari lubuk hatiku yang terdalam

haha, baiklah
aku tidak akan mengganggumu lagi
semoga kau sehat selalu dan membuat banyak kenangan dengan keluargamu

tentu, Angel
jika ada yang mengganggumu
jangan sungkan untuk bercerita padaku

tentu
have a good day ahead, lion

have a good day ahead too, Angel

•••••

"Ayah sangat merindukanmu, putri kecilku." Pria paruh baya bermarga Hong itu segera menarik putri semata wayangnya ke dekapan.

"Aku juga sangat merindukanmu, Ayah."

Mana kala pelukan terlepas, sang Ayah mengamati wajah sang putri semata wayangnya cermat. "Apa kau mau menyantap pudding cokelat kesukaanmu dengan kami di bawah?" tawar sang Ayah yang segera dibalas dengan anggukkan dari sang putri semata wayang.

Against My Will | NCT's LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang