Menjadi seorang idola yang bekerja tak kenal waktu sudah menjadi konsekuensi yang harus mereka terima. "Consequences"—can we even mention that word? When in facts, ini adalah pekerjaan impian sejak kecil. Sampai meninggalkan sang mantan tunangan yang kini tenggelam bersama kenangan dan angan-angan. But at least, he did every single thing for his passionate job, right?
"Lucas-ah!"
"Oh? Baekhyun hyung." Lucas tersenyum tipis, seraya mengelap keringat di lehernya dengan handuk kecil. "Ada apa?"
"Setelah ini kita ada interview ya, tolong kabarkan Mark jika kau melihatnya."
"Mark only?"
"Ya... Hanya dia dan Ten yang fasih berbahasa Inggris kan?"
Lucas terkekeh dan mengangguk. "Aku akan kabari mereka."
Lalu setelahnya Baekhyun beranjak pergi seraya menjawab panggilan suara dari sang manajer. Semenjak di dapuk menjadi personil SUPER M, terlebih debut di Amerika Serikat, membuat mereka kian sibuk dan tertinggal akan jadwal grup mereka yang satunya lagi. But anyways, karir mereka kian melonjak tinggi dan bersinar. Bahkan, suatu pencapaian tertinggi baginya untuk dapat bekerja sama dengan sunbae-nim yang di kaguminya. Mungkin, grup mereka menjadi grup paling bergengsi dan di hormati, hingga di sebut sebagai Avengers of Kpop.
SUPER M dengan mini-album mereka pun habis terjual. Pencapaian tertinggi dan yang paling sesuai seperti apa yang para petinggi perusahaan agensi telah prediksi. Mereka menjadi sorotan berbagai media meskipun baru debut. Mencuri perhatian para penggemar dengan sejuta pesona dan karya mereka. Anggap saja, Lucas memperoleh karir emasnya di usia yang terbilang sangat muda. Dia bahkan tak lagi kaget dan tersanjung wajahnya dan para personil SUPER M yang berada di billboard Korea atau Times Square.
"Akan ada interview hari ini."
Mark mengangguk. "Copy that."
Lucas tertawa kecil. "Our canadian boy, we knew you can handle it, right?"
"It's an honor for me, dude." Mark memgulum senyum, membiarkan Lucas merangkul pundaknya. "Jangan berpura-pura tidak fasih. Kau bahkan sangat, sangat multilingual saat berbicara denganku, Jaehyun hyung dan Johnny hyung, Luke." Dia memberikan tinjuan kecil ke bahu Lucas yang segera melepaskan rangkulannya dan berpura-pura meringis.
"Hehe."
"Kalian mau goguma?" Tawar Taeyong dengan tiga bungkus keripik ubi di tangannya. Sementara Ten tampak menahan tawa dengan gelas-gelas kopi yang dibawanya. "Mau?"
"Dia hanya basa-basi. Jangan benar-benar menerima tawarannya," ujar Ten.
"Aku tidak! Aku benar-benar menawarkannya pada kalian!" Bantah Taeyong.
Lucas dan Mark sempat bertukar pandangan. Sempat di buat bingung, namun pada akhirnya mereka menggeleng, seolah menolak tawaran goguma dari sang leader NCT. Namun, mereka menerima gelas kopi pemberian Ten.
"Dari Starbucks?" Tanya Mark, setelah menyesap kopi miliknya.
"Yup, enjoy."
"Thanks."
"Kau hanya beli empat gelas? Di mana untuk Taemin hyung, Kai hyung dan Baekhyun hyung?" Tanya Lucas.
![](https://img.wattpad.com/cover/216000416-288-k172712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Against My Will | NCT's LUCAS
FanfictionMereka dipertemukan di agensi hiburan ternama di Korea Selatan tanpa di sengaja. Tempat tinggal di lokasi perumahan yang sama, lalu perasaan yang mengalir begitu saja. Singkatnya, seorang personil boy group (Lucas Wong) terkenal mendadak jatuh hati...