Lucas terbangun dari tidurnya yang cukup panjang, tak ada dering alarm yang berbunyi nyaring dan mengusik, atau tubuhnya yang terguncang karena dibangunkan. Yang jelas, sinar matahari sudah menembus tirai jendela dan segelas air putih di atas nakas sudah di tenggak habis. Lucas bangkit dengan keadaan seadanya seraya mencari keberadaan rekan sekaligus temannya, dengan cermat dan teliti. Tidak ada yang aneh terkecuali satu hal.
"Where is Jaehyun?" Pria tinggi asal Chicago itu membuka suara dengan wajah khas yang baru saja dibasuh dengan air.
"...I don't know." Mark menyahut dari pantry dengan segelas air di tangan dan mengangkat bahu. "I thought he's cooking or watching television, but I couldn't find him anywhere."
Lucas, sang pemilik rumah, menjadi orang yang paling kebingungan ketika Jaehyun kembali dari pintu utama dengan topi bisbol hitam dan senyum kecil yang terhias di bibir. Seolah mengerti dengan apa yang berada di pikiran teman-temannya saat ini. Jaehyun membuka topinya dan memberikan penjelasan yang singkat, "hi, good morning! Maaf tidak izin, aku baru saja menerima panggilan suara dari seseorang. Mau sarapan bersama?" Tawarnya santai.
Lucas, Johnny dan Mark mengangguk singkat. Seolah tak ingin mempersalahkan dan membawanya lebih jauh. Jaehyun mengulum senyum lalu membawa ponselnya ke atas counters dapur, membawa sepiring waffle dengan maple syrup di atasnya, melewati teman-temannya yang menatap lapar. Jaehyun tertawa santai seraya menarik kursi tinggi dan menyiapkan garpu dan pisau sebelum menyantapnya.
"Kalian bukan pasangan hidupku, jadi jangan manja dan jangan berharap bahwa aku akan menyiapkan sesuatu untuk sarapan," adalah kalimat pembuka Jaehyun seraya menyantap waffle-nya dengan santai. Itu adalah waffle yang sangat lezat.
"What the flute?" Johnny menyahut dengan nada yang terkejut dibuat-buat dan lucu di satu waktu. Itu hanya lelucon dan Jaehyun tahu. Sementara Mark hanya dapat tertawa santai sebelum mengikuti jejak Lucas dan sedikit berdebat kepadanya tentang mana yang lebih tepat; menuangkan sereal ke atas mangkuk sebelum susu atau sebaliknya.
Pagi itu mereka memulai hari dengan cerah, santai, dan menyenangkan. Terkecuali Jaehyun dan senyum merekah yang tak dapat di artikan dari bibirnya.
•••••
"Soo Joo-ya," sang manajer membuka suara setelah perjalanan panjang yang di lalui mereka, sementara Soo Joo membalasnya dengan dehaman pelan seraya membaca majalah. "Siapa yang menyapamu tadi pagi?"
Soo Joo menoleh seketika, "oh, dia tetanggaku yang baru. Hanya sekadar menyapa, tidak lebih. No worries, eonnie," katanya seraya mengalihkan atensi kembali ke majalah.
"Ah, begitu? Ku pikir itu segelintir penggemar atau mungkin teman lamamu."
Soo Joo menghela napas, meletakkan majalahnya di atas meja dengan malas dan menatap ke arah sang manajer dengan tegas. "Aku tak pernah memiliki teman sebaik itu sehingga repot-repot menghampiriku dan berbasa-basi eonnie. Trust me. Dia hanya seorang tetangga yang ingin menyapa."
"...baiklah jika itu kenyataannya. Aku turut senang mendengar kau dapat bersosialisasi dan beradaptasi dengan sekitar." Son Mi selaku sang manajer membalasnya dengan tatapan tak kalah tegas. "Selagi kita membahasnya, bolehkah aku meminta satu hal padamu, Soo Joo-ya?"
Soo Joo mengangguk tanpa ragu. "Ya, tentu."
"Tolong, kabari aku ketika kamu senang, sedih, sehat atau sakit, karena aku seorang manajer sekaligus temanmu. Aku perlu tahu keadaan artisku. Tak perlu membagikan privasimu padaku, cukup dengan mengabariku," pintanya. "Sejujurnya, seorang artis perlu bersikap terbuka pada manajer mereka, karena bagaimana pun ketika kita tidak dapat memprediksi waktu dan kamu terlibat suatu masalah, kami sudah mengetahui dari sudut pandangmu. Aku tak akan mendesakmu, namun ku rasa kau perlu tahu tentang satu hal ini. Bahwa kau tidak perlu takut dan merasa kesepian, Soo Joo-ya."
![](https://img.wattpad.com/cover/216000416-288-k172712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Against My Will | NCT's LUCAS
FanfictionMereka dipertemukan di agensi hiburan ternama di Korea Selatan tanpa di sengaja. Tempat tinggal di lokasi perumahan yang sama, lalu perasaan yang mengalir begitu saja. Singkatnya, seorang personil boy group (Lucas Wong) terkenal mendadak jatuh hati...