21. You Complete Me

668 69 5
                                    

To say that Lucas means nothing in her life is an understatement.

Sebab, kehadiran Lucas bagaikan penerang di kehidupannya yang cukup kelabu untuk presisi anak konglomerat. Katakanlah Soo Joo hiperbola-nor anything else, but to be honest, she really wants to tell the world about her beloved one (Lucas Wong) is an idol who being admired by his million fans. But here goes nothing. Dia jelas paham hal apa yang perlu dihindarinya dan konsekuensi yang diterimanya.

Jadi, hanya ada satu-satunya cara untuk menghindar dengan cara paling lembut dan cantik darinya.

"Aku berhak untuk tidak menjawab pertanyaan ke ranah pribadi begitu kan, Jian-ssi?"

Jian terbungkam. Dia gelagapan sebelum mengangguk dan tersenyum tipis. "Oh, tentu. Apa kau mau ke kantin bersama—"

"I gotta go. Semoga harimu menyenangkan tanpa ada gangguan seorang pun yang menguntitmu dengan tingkat penasaran yang tinggi." Pamit Soo Joo cepat. Kepalanya segera menunduk hormat, lalu melenggang pergi. Dia rasa, itu merupakan langkah tepat untuk menanggapi omong kosong seseorang seperti Jian.

Kali ini Lee Jian tak lagi berniat untuk mengikuti langkah kaki Soo Joo. Sebab, dia tahu bahwa gadis itu jelas memberikan dinding batasan yang kentara. "Oh, mungkin lain waktu kita bisa berkenalan dengan baik!" Pekik Jian, yang dihiraukan oleh si wanita bermarga Hong itu. "—atau mungkin, tidak sama sekali," gumam Jian, bibirnya melengkung tipis.

"Jian eonnie!"

Lee Jian menoleh ke arah suara melengking itu berasal. "Yebin-ah!"
Sontak kedua tangan yang berada di saku celananya itu terangkat dan membalas pelukan singkat dari teman yang berbeda prodi darinya.

"Berbicara dengan siapa kau tadi?"

"Teman baruku."

"Lalu, di mana dia?" Yebin tampak mengalihkan pandangannya, mencari jejak teman baru Lee Jian dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. "Bagaimana jika kita pergi ke kantin bersamanya?" Tawarnya ramah.

"Ya, tadinya. Namun tampaknya dia tidak senang bersosialisasi dan lebih nyaman sendiri."

Yebin mengerutkan kening, "Sungguh?"

"Hmm, mungkin aku akan mengajaknya di kesempatan lainnya. Lagipula—" Jian mengarahkan dagunya ke gadis dengan cardigan cokelat yang kini tengah menyimpul tali sepatunya sebelum membuka pintu mobil. "—Dia terlihat terburu-buru."

"Oh? Hong Soo Joo?"

Jian menoleh ke arah Yebin cepat. "Oh? Tampaknya dia cukup terkenal ya?" Jian tersenyum lebar. "Apa kau mengenalnya? In personally, I mean."

"Not anymore."

Ucapan yang terdengar rancu itu mengundang kerutan samar di kening Lee Jian. Tanpa di pinta dua kali, Jian mendekatkan telinganya ke Yebin, 'tuk mendengarkan bisikan lembut yang berhasil membuat pupil mata Lee Jian membesar.

"Kau harus berhati-hati dengannya, eonnie"

"—Dia itu senang sekali merebut kekasih temannya."

Huh? Yang benar saja!

Sontak arah mata Jian mengarah kepada mobil sedan hitam yang baru melaju keluar dari area kampusnya. Ada banyak sekali pertanyaan yang terlintas di kepalanya saat ini. Meskipun keraguan cukup menghampiri benaknya, tapi itu tidak cukup untuk membela Soo Joo yang ber-notabene teman barunya dalam kurang lebih 90 menit itu. Also, she thinks Soo Joo tidak mungkin ingin menjadi temannya setelah diteror berbagai pertanyaan ramah yang justru membuat gadis itu terbebani.

Against My Will | NCT's LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang