Alarice, Bulan , Cilla, dan Rara sampai dikelas mereka, mereka pun duduk dibangku masing masing.
"Lo ga gila apa, ngebuat Elvano semarah itu" ucap Rara
"Buat apa gila, gue emang sengaja kok"
"Serah lo deh, lo jtuh cinta sama dia bru lo tau"
"Najis, lo ngomong nya ngada ngada mulu"
Bu Rochmawati selaku Guru Bahasa Indonesia masuk kekelas, dan mulai mengajar, semua murid fokus apa yang diajarkan Bu Rochmawati tapi tidak dengan Alarice, tidah tahu mengapa hatinya gelisah, yang jelas itu membuat Alarice tidak fokus.
"Bu, maaf saya boleh ke toilet sebentar?" Tanya Alarice sambil mengangkat tangan kanannya.
"Silahkan"
🦇🦇🦇
"Lo beneran bakal bikin cewe itu nyesel?" Tanya Oland
"Yaiyalah gue serius" jawab Elvano
"Dengan cara apa? Gue ga mau lo ngebully dia, itu bukan Elvano yang gue kenal" ucap Oland
"Ga tenang aja" jawab Elvano
"Hati hati lo malah kepincut sama tuh cewek" ucap Fino sambil menyeruput es sirup digelas.
"Ya ga mungkin la bangsat"
"Smua bisa mungkin atas kehendak tuhan" ucap Zirro
"Kasambet apaan lo?" Tanya Oland dengan muka dinginnya.
"Yaelah bangke lo smua" ucap Ziroo
"Eh tapi klo kalian pikir pikir, Alarice itu unik, dia cewe pertama yang benci sama Elvano bahkan sampai berani nantang ngebubarin geng Brutal, kan biasanya tu klo cewe ngeliat Elvano bakal klepek klepek, tp ini ngga sama sekali, trus dia cntik pula" ucap Ziro
"Iya juga sih" jawab fino
"Eemang lo ga tertarik sama dia El, secara dia itu beda dr yang lain" ucap Fino
"Ngawur klian, udah ah gue malas, gue mau keliling sekola dulu" ucap Elvano ia pun berdiri dan meninggalkan teman temannya di kantin.
💫💫💫
Alarice berjalan dikoridor dengan tenang, ia menikmati berjalan dikoridor sekali kali dia mngintip murid murid belajar dikelas, saat ia berada di hall dia bertemu dengan Larseno, ia tidak bisa menahan senyumnya.
"Hai cantik" sapa larseno
"Biasa aja deh kak" jawab Alarice, ia berusaha menyembunyikan pipi merahnya.
"Malu ni yeee, hehe yaudah aku duluan dulu ya, mau ke kelas" pamit Larseno
"Eh yaudah kak, bye" ucap Alarice
Larseno pun mengacak rambut Alarice, dan membuat Alarice blushing.
dari kejauhan Elvano melihat itu semua, tak ada ekspresi, ia sedikit takjub melihat senyuman senang Alarice.
Tak tahu apa tujuan Elvano mengikuti Alarice, sampailah Alarice di taman belakang sekolah. Tiba tiba ada yang memanggil Alarice, segera Elvano bersembunyi agar tidak ketauan bahwa Elvano sedang mengikuti Alarice.
Alarice pun menoleh, Elvano tersihir dengan kecantikan Alarice, sempurna itulaa yang menggambarkan sesosok Alarice.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE
Teen FictionAlarice Stella Poetri Gifari Hidup gue tenang sebelum gue menjabat jadi osis, karena apa? Semenjak gue menjabat menjadi osis, gue mengenal yang namanya Bad Boy, gue ga suka Bad Boy, gue ga suka omongan gue dibantah, apalagi yang namanya ga ngeharga...