Khusus Chapter ini bakal nyeritain tentang percintaan temen2 Alarice.
Mudahan kalian suka ;)
.
.
.
.Elvano memasuki kamarnya, dia sangat letih karena pikirannya sendiri, apalagi saat disekolah Finno terus menanyakan apakah Elvano setuju ide milik Finno.
Ia langsung mandi, setelah ia mandi ia duduk dikasir masih memikirkan ide gila milik Finno.
⚘⚘⚘
Alarice memasuki kamarnya dengan wajah semeringah, padahal tadi pagi ia dilabrak oleh Sarah apalagi dia jadi pembicaraan hangat disekolah, ragam caci makian yang datang, Alarice hanya bisa diam dan tak terlalu pemperdulikan itu.
Ia melepaskan tasnya lalu menaruhnya di meja belajar, ia pun langsung kekamar mandi untuk mandi.
Setelah ia mandi, Alarice bersandar diheadboard kasur, cukup melelahkan untuk hari ini, Alarice harus melatih kesabaran karena haters haters Alarice, belum lagi menenangkan Jeje dan Nana yang ingin menemui Sarah karena tidak menerima Alarice diperlakukan seperti itu, padahal Alarice hanya bawa santai.
⚘⚘⚘
Nana membuka pintu rumahnya, ia harap tak ada pertengkaran antara mami dan papinya, Nana yang merasa rumah sepi bernapas lega setidaknya sehari aja ia tidak memdengar pertengkaran mereka.
Baru Nana melangkah untuk menaiki tangga, ia mendengar tangisan Maminya, Nana mengerutkan dahinya, ia pun mencari keberadaan Maminya.
Dan Nana menemukan Maminya sedang bertengkar dengan Papinya, Nana menyimak topik betengkar mereka.
"Kamu tega samaa akuu!!! Kamu selingkuh sama sekretaris kamu itu!" Histeris Imna - Mami Nana
Nana terkejut, Papinya selingkuh?
"Jangan sembarangan ngomong, saya tidak berselingkuh, ini semua salah paham" bantah Rinno -papi Nana
"Tapi kenapa tadi kamu pake acara makan siang bareng? Tambah parah lagi kamu pegang pipinya! Apa itu tidak dibilang dengan selingkuh?!" Histeris Imna, Rinno yang sudah tersulut emosi langsung menampar pipi milik Imna.
Imna hanya diam, pipinya terasa perih karena tamparan dari suaminya.
Nana yang mwlihat itu langsung menerobos masuk.
"PAPI!!! KENAPA PAPI TAMPAR MAMI!!!" Teriak Nana sambil memeluk Imna.
"Mami kamu sudah keterlaluan Nana, dia menuduh papi selingkuh" ucap Rinno sambil menunjuk nunjuk Imna yang sedang menangis.
"Tapi setidaknya jangan pakai kekerasan Pi" ucap Nana
"Tapi dia sudah kelewatan batas Nana" jawab Rinno.
"Jujur aja Pi, Nana kecewa sama Papi, Papi selingkuh sama sekretaris sendiri, ck tambah parahnya lagi Papi pakai kekerasan ke Mami padahal Mami itu ga salah yang seharusnya ditampar itu Papi" ucap Nana.
"Jaga mulut kamu Nana" ucap Rinno.
"Kamu kalau sudah ketahuan basah seharusnya kamu mengakui itu, kamu ada hubungan dengan si Pelacur itu!!" Ucap Imna.
"Dia bukan Pelacur Imna!!!!" Teriak Rinno.
"Dia pelacur, pelakor, puas kamu?!!!!" Ucap Imna.
"KITA CERAI!!!" teriak Rinno, Imna merasa ditampar bertubi tubi saat mendengar Rinno mengucapkan kata 'cerai', Nana membelakkan mata, tak percaya Papi dan Maminya akan bercerai.
"Oke kita cerai" jawab Imna.
Rinno langsung mengambil koper diatas lemari dan langsung memasukkan baju baju miliknya kedalam koper dan langsung pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE
Teen FictionAlarice Stella Poetri Gifari Hidup gue tenang sebelum gue menjabat jadi osis, karena apa? Semenjak gue menjabat menjadi osis, gue mengenal yang namanya Bad Boy, gue ga suka Bad Boy, gue ga suka omongan gue dibantah, apalagi yang namanya ga ngeharga...