31. Selamat Malam

163 20 7
                                    

Mamah ❤ :
Send a picture

Mamah ❤ :Permisi mau kasih tau ajaKalo mamah baru beli kaca mata baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mamah ❤ :
Permisi mau kasih tau aja
Kalo mamah baru beli kaca mata baru

Alarice 🐧 :
Punya aku mana mah?

Mamah ❤ :
Ga ada ca

Alarice 🐧 :
Ihhh kok ga dibeliin sih ???

Mamah ❤ :
Minta papah sana

Alarice 🐧 :
Okey!!!

Alarice mencari nama kintak papahnya dan menelponnya.

"Papahhh"
'Astagaa ca, salam dulu kek, papah kaget nih'
"Assalamualaikum papahnya Ica yang paling ganteng"
'Nah gitu dong'
"Pahh, beliin Alarice kaca mata dong yang kayak mamah"
'Nanti juga kamu ga pake'
"Ih beneran pah, Alarice bakal pake"
'Nanti kacamata baru kamu nasibnya kayak tas  kamu yang ada didalam gudang'
"Kan itu memang Ica ga suka warnanya"
'Loh pas itu kan Ica minta warna itu"
"Is papah"
'Hehe iyaa iyaa, papah pasti bakal beliin, yang kayak mamah?'
"Iya kayak gitu pah"
'Yaudah'
"Oke Ica sayang papah, bye"

Alarice pun memutuskan sambungan telepon, sedangkan Zento sedari tadi ber halo halo ditelpon.

"Halo, ca, haloo"ucap Zento diponselnya.

"Ni anak lama lama minus akhlak" gumam Zento

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ni anak lama lama minus akhlak" gumam Zento.

"Ya keturunan papah lah, papah kan gitu juga orangnya" ucap Alexa yang tiba tiba datang,

"Ga pernah tuh papah gitu" elak Zento.

"Klien papah yg papah matiin telponnya papah kemanain?" Tanya Alexa.

"Papah buang" ucap enteng Zento, Alexa yang mendengar itu ingin memukul suaminya, untung saja mereka berada dicafe sehingga Alexa tak berani.

🐧🐧🐧

Alarice kini sedang besandar di headbord kasurnya, hari ini ia sedang bete.

"Ih tau ga, gue tuh sekrang lagi kesel, tapi ga tau kesel karena apa" ucap Alarice kepada boneka penguinnya yang sekarang berada dipangkuannya.

"Rese banget ga sih, si Elvano marah marah sama gue karena pake baju tadi, padahal kan gue suka" ucapnya lagi kepada boneka penguinnya.

"Terus juga Elvano ga jelas banget, suka bikin kesel, gue ga suka sama dia"

"Elvano tuh ya biasanya jadi galak terus ga lama kemudian dia jadi sedikit baik, tapi ingat loh yaa sedikit, dikitnya itu cuman 0,000001%"

"Yakali gue mau pacaran ama dia, kan tipe gue yang manis manis gituu, ya walaupun Elvano pernah manis, Eh engga engga, Elvano ga pernah manis, yakali ew"

"Mending gue sama kak Larseno aja atau ngga Shaquille, kan mereka manis gitu, ga kaya Elvano galak" oceh Alarice, Mila yang mendengar itu dibalik pintu menahan tawa.

"Tanpa sadar lo mulai nerima Elvano didalam kehidupan lo lagi"ucap Mila dengan suara kecil, bahkan sangat kecil.

"Yeuu ngoceh aja lu dari tadi" ucap Mila menghancurkan keheningan.

"Ih bikin kaget aja" ucap Alarice.

"Lo sih aneh, ngomong sama boneka" ejek Mila,

"Iiih ini itu temen curhat aku, penguin aku terbaik, dia bisa jaga rahasia" ucap Alarice.

"Yaiyalah bisa jaga rahasia, dia kan ga bisa ngomong, hidup aja engga" ucap Mila.

"Kak Mila kalo terus terusan ngoceh, gue bakal ngambek nih" ucap Alarice

"Ngambek aja gih" jawab Mila enteng.

Alarice pun langsung membaringkan tubuhnya dan memeluk gulingnya kearah dinding, ngambek.

Tiba tiba mood Alarice menurun, rasanya ingin menangis, sungguh.

Tidak ada masalah tetapi...

"Kak, Ica tidur dikamar mamah papah yah, Ica kangen mereka"ucap Alarice, dan Mila hanya mengangguk mengerti,

Alarice pindah kekamar orang tuanya karena tak mau dilihat jika dia sedang menangis.

Sesampainya dikamar orang tua Alarice, Alarice langsung membaringkan tubuhnya dikasur milik orang tuanya, dan mulai menyetel playlist lagu sedih.

Tak lama kemudian, air mata mengalir.

Jujur, ini perasaan aneh yang terjadi di Alarice, campur aduk, seperti ia merasa sediri didunia, kehilangan seseorang dan merindukan seseorang, tetapi anehnya ia tidak tahu dia kehilangan siapa dan merindukan siapa.

Tiba tiba lagu yang tadi berputar berhenti dam berganti dengan nada dering panggilan, Alarice merotasikan matanya melihat kontak Elvano.

'Halo'
"Halo"
'Lo habis nangis?'
"Engga kok"
'Lo ga hebat bohong'
"Apaan sih beneran"
'Udah keluarin semuanya apa yang lo rasain, gue bakal dengar semua keluh kesah lo, karena lo tanggung jawab gue'

Saat mendengar itu tangis Alarice semakin pecah, ia tidak bisa menahan nangis nya.

'Nangis sepuasnya, itu bakal ngebuat lo lebih tenang'

Alarice masih menangis, Sedangkan Elvano medengar semua tangisan Alarice ditelepon, sedikit perih hati Elvano.

'Gue kerumah lo aja ya?'
"Ga usah El, udah agak mendingan kok"
'Beneran? Kali aja lo butuh bahu untuk besandar'
"Ga usah alay napa sih"
'Serba salah deh, gue berusaha ngehibur pacar sendiri malah dihina, kurang sabar apa gue'
"Kurang ganteng aja kok"
'Gue seganteng gini masih kurang?'
"Gue akuin lo ganteng kalo muka lo mirip Jaehyun"
'Jaehyun? Siapa ?'
"Oppa oppa korea"
'Bentar gue searching di google'
"Boleh, tapi jangan insecure yah liat jaehyun"
'Njirr, kok gue sama dia mirip sih? Ga salah lagi ini mah, dia mirip banget smaa gue'
"Heh mana ada, Jaehyun lebih ganteng"
'Beneran sumpah, jangan jangan jaehyun minta smaa tuhan untuk diberi muka yang sama kayak gue lagi'
"Hahaha jangan halu lo"
'Ciee yang udah bisa ketawa'
"Apaan sih"
'Gini dong, happy gitu, bukan cengeng kayak tadi, itu bukan Alarice yang gue kenal'
"Iya iya, makasih El"
'Sama sama, yaudah sekarang lo tidur, besok gue jmput'
"Gausah, gue diantar sama supir gue aja"
'Jangan ngeyel napa sih'
"Ya deh, percuma gue nolak"

Alarice langsung mematikan sambungan telepon, dan tersenyum bahagia.

"Selamat malam replikanya Jaehyun" ucap nya didepan ponsel lalu menarik selimut untuk tidur.

"Ga ada akhlak punya pacar" gumam Elvano menatap layar ponselnya.

"Selamat Malam penguin nyasar" ucap Elvano mematikan Ponselnya, dan mulai tidur.

ALARICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang