"Yaudah ayok" ucap Elvano, ia pun sgera berjalan menuju motornya.
"Jauh bgt sih motor lo" keluh Alarice
"Lo bisa ga sih, gausah cerewet, udah ditolong juga" ketus Elvano
"Yee maap"
Mereka pun sampai ditempat Elvano memakirkan motornya, Elvano pun langsung menaiki motornya dan segera memakai helm.
"Gue ga ada helm lagi, jadi lo ga usah pake helm, tenang aja gue aman kok naik motor" ucap Elvano sembari melepaskan Hoodienya dan memberikan hoodienya ke Alarice.
"Buat apa?"
"Gue ga mau bawa cewe yang jadi pusat perhatian cowo cowo karena pahanya keliatan" ucap Elvano.
"Ooo makasi, perhatian bgt sih lo" ucap Alarice dan berhasil mendapatkan tatapan tajam dari Elvano.
"Gausa geer, cepetan naik, keburu deras" ucap Elvano
"Lo ga ada hoodie atau jaket lagi gitu? Lo ga kedinginan apa?" Tanya Alarice
"Lo cerewet banget sih, untung untung gue mau pinjemin hoodie gue" jawab elvano.
"Hmm yaudah, bentar" ucap alarice sembari melepaskan cardigannya dan memasukkan kedalam tasnya.
"Buat apa lo masukin ke tas? Lebih baik lo pakai lagi dripada lo sakit" ucap elvano
"Ga mauu, lo kan ga pake jaket atau hoodie gitu jadi lebih baik gue lepas cardigan gue jdi adil" jwab Alarice sambil menampilkan senyuman mansisnya.
Manis juga ni orang~ batin Elvano
"Udah ayokk"
"Gimana mau jalan lo aja belum naik" ketus Elvano
"Lupa haha" ucap alarice sambil menaiki motor Elvano, ia pun membenarkan posisi hoodie elvano diatas pahanya agar tidak kelihatan.
"Udah?" Tanya Elvano
"Iya udah" jawab Alarice, Elvano pun langsung melajukan motornya, Alarice yang ketakutan segera memegang erat seragam elvano, Elvano yang merasakn itu hanya tersenyum tipis.
Tiba tiba ada truk yang melintas dari kiri, sehingga Elvano mengerem mendadak, dan membuat Alarice terkejut ia pun langsung memeluk Elvano dari belakang.
"Lo kalo ga bisa naik motor bilqng dong!" Ucap Alarice masih tetap memeluk Elvano.
"Iya maap" Elvano pun langsung melajukan motornya lagi, Alarice tetap memeluk aelvano karena takut, Elvano yang melihat tangan mungil yang melingkar dipinggang aelvano hanya tersenyum.
Akhirnya pun mereka sampai di rumah Alarice, Alarice pun yang menyadari itu langsung turun dari motor dan memberi aba aba agar satpamnya membukakan gerbangnya, Alarice pun menaiki lagi motornya Elvano.
"Disini aja, ini juga tempat parkir" ucap Alarice
"Gue tau"
"Jutek amat lo" jawab Alarice
"Bacot"
Mereka pun memasuki rumah bak istana, Alarice pun segera berlari kecil menuju kamarnya untuk berganti baju, Elvano pun duduk disofa ruang tamu rumah Alarice, ia memandangi setiap sudut rumah alarice, mewah.
Aalrice pun turun dengan pakaian santainya tetapi tetap terlihat anggun, Elvano yang melihat itu hanya terdiam.
"Bentar gue ambil p3k sama hoodie gue"
"Emang lo mau pinjemin hoodie cewek?" Tanya Elvano
"Ya ga la, gue punya hoodie yang besar yah seukuran badan lo, dan itu hitam polos jadi bisa dipake cowok sama cewek" ucap Alarice, ia pun langsung menuju kamarnya lagi dan segera mengambil p3k, Elvano yang menunggu Alarice turun segera mengambil ponselnya disaku celananya, ia menyalakan ponselnya dan segera membuka applikasi line, ia pun mengecek grupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE
Teen FictionAlarice Stella Poetri Gifari Hidup gue tenang sebelum gue menjabat jadi osis, karena apa? Semenjak gue menjabat menjadi osis, gue mengenal yang namanya Bad Boy, gue ga suka Bad Boy, gue ga suka omongan gue dibantah, apalagi yang namanya ga ngeharga...