Alarice menangis dipojokan, tiba tiba sakit kepalanya melanda, memori memori kecil berdatangan membuat Alarice mengerang kesakitan, ia berusaha mengambil obatnya yang berada ditasnya, tetapi kepalanya semakin sakit membuat Alarice tak bisa bergerak, tetapi Alarice terus memaksakan berdiri, alhasil dia terjatuh dan pingsan.
Mila yang baru pulang kuliah dibuat terkejut melihat Alarice pingsan dilantai, ia langsung berlalri menuju Alarice dan memangku keoala Alarice dipahanya.
"Ica bangun" ucap Mila menepuk pipi Alarice pelan.
Mila semakin gelisah melihat Alarice yang tak kunjung bangun, ia pun mengambil ponselnya dan menghubungi Jeki.
"By, cepat kerumah Alarice"
'Alarice kenapa by?'
"Alarice pingsan by, cepetan by"
'Otw by'Mila mematikan sambungan telepon dan masih berusaha membangunkan Alarice.
10 menit menunggu kedatangan Jeki, akhirnya Jeki datang, Jeki langsung menggendong tubuh Alarice dan meletakkannya dikasur.
"Dia kenapa bisa gini?" Tanya Jeki.
"Aku ga tau by, pas aku pulang aku sudah liat dia pingsan" ucap Mila sekuur tubuhnya begetar, ia menggigit tangannya saking takutnya melihat Alarice pingsan, ia takut Alarice kenapa kenapa.
"Udah ga papa, Alarice pasti baik baik aja" ucap Jeki langsung menarik tubuh Mila dan memeluknya.
Mila masih menunggu Alarice siuman di samping ranjang Alarice sembari memegang tangan Alarice, sedangkan Jeki duduk disofa kamar Alarice.
Alarice melihat dirinya saat kecil, ya dia adalah Alarice kecil, Alarice saat berumur 5.
Dia melihat Alarice kecil bermain ditaman ditemani anak laki laki, Alarice bingung semenjak kapan ia pernah bermain anak kecil laki laki tersebut.Ia terus mengikuti Alarice kecil kemana pun ia pergi, Alarice melihat Alarice kecil sangat bahagia bermain dengan anak laki laki tersebut, dan tiba tiba ada anak laki laki yang datang, itu bukan yang bermain dengan Alarice kecil tadi.
Tampak ada tatapan tak suka yang ditampilakn anak laki laki yang sedang bermain dengan Alarice kecil, seperti tak suka dengan kedatangan anak laki laki tersebut.
Tetapi berbeda Alarice kecil, ia tampak senang melihat kedatangan anak lelaki tersebut.
"Haiii!!! Sini main sama aku sama Nono juga" ajak Alarice kecil.
"Ga papa nih?" Tanya anak lelaki yang baru datang.
"Ngapain sih kesini?" Tanya sinis anak lelaki yang sedari tadi bermain dengan Alarice kecil.
"Nono ga boleh gitu, ayo sini main sama aku" ucap Alarice kecil. Alarice sekarang tahu nama anak laki laki yang daritadi bermain dengan Alarice kecil adalah Nono.
"Ayo" ucap anak lelaki yang baru datang.
Alarice kecil pun asik bermain dengan anak kecil lelaki tersebut, tetapi Nono hanya melihat itu sebal, sekarang dirininya dicuekin.
Alarice tertawa kecil melihat wajah kesal milik Nono.
"La ayok kita pergi dari sini" ucap Nono sambil memegang tangan Alarice kecil.
Alarice bingung mengapa Nono memanggil Alarice kecil dengan panggilan "La", mungkin nama panggilan Alarice dulu.
"Tapi kan, Lala mau main sama dia, Nono ga boleh gitu" ucap Alarice kecil melepaskan genggaman tangan Nono dari tangannya.
"Ikut aja sih La" ucap Nono langsung menarik pergi Lala dari tempat itu, Alarice yang melihat Alarice kecil dibawa pergi langsung mengikutinya, rupanya mereka hanya berpindah bagian taman, sekarang mereka duduk di Ayunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE
Genç KurguAlarice Stella Poetri Gifari Hidup gue tenang sebelum gue menjabat jadi osis, karena apa? Semenjak gue menjabat menjadi osis, gue mengenal yang namanya Bad Boy, gue ga suka Bad Boy, gue ga suka omongan gue dibantah, apalagi yang namanya ga ngeharga...