27. Mantu Bunda

193 24 0
                                    

Alarice mengerjapkan matanya, jam menunjukan pukul 06.00, ia oun langsung berlari emnuju kamarnya dan langsung mandi.

🐧🐧🐧

Alarice berjalan dikoridor lantai 1 menuju tangga untuk ke lantai 3, diperjalanan ia bertemu dengan Elvano, ia memasang muka masam.

"Loh monyet aku kenapa masam gituuu" ucap Elvano sambil merangkul Alarice, Alarice yang dirangkul berusaha melepaskan rangkulan tersebut tetapi Elvano malah menjepitnya, membuat wajah Alarce dekat dengan Dada milik Elvano.

"Sakit monyet" ucap Alarice memukul lengan Elvano berulang kali. Tetapi Elvano malah makin menguatkan rangkulannya.

"Woii, ada ada aja lu sama Alarice" ucap Shaquille dari belakang sambil menoyor kepala Elvano.

"Nyari kelai bangsat"ucap Elvano langsung mengejar Shaquille yang berlari kabur, dan terjadilah aksi kabur-kaburan.

Alarice yang melihat itu menggelengkan kepala, tiba tiba ada seorang perempuan yang menabrak bahunya, terlihat seragam yang ketat, tidak dimasukkan, 2 kancing atas terbuka, membuat dadanya sedikit terlihat, dan Rok yang sangat ketat, siapa lagi kalau bukan Sarah.

"Upss, Sorry, lo sih jalannya ga hati hati jadi ketabrakkan, oiya jangan harap lo bakal selamat karena lo pcaran sama Elvano" ucap Sarah.

"Maksud anda?" Tanya Alarice, Sarah merotasikan matanya.

"Ck, lo kira gue ga tau apa? Elvano macarin lo cuman mau selamatin lo dari gue, tapi gue ga sebodoh itu" ucap Sarah, Alarice hanya terdiam mendengar jawabn Sarah.

"Jadi jangan belagu" ucap Sarah mendorong bahu Alarice, sedangkan yang didorong hanya diam.

"Lo bisa ga sih gausah dorong dorong?"Tanya Larseno tepat didepan Sarah, seolah olah menjadi tameng ketika Alarice diserang.

"Lo mau lindungin cabe kayak dia?" Tnaya Sarah.

"Mulut lo bangsat, minta digunting tuh mulut?" Tanya Larseno.

"Bodoamat, ayo girls" ucap Sarah dan mengajak teman se gengnya pergi.

Larseno berbalik menghadap Alarice, ia melihat air mata Alarice yang sudah membasahi pipinya.

"Lo ga usah sedih masih ada gue disini" ucap Larseno memegangi kedua pipi chubby milik Alarice, sedangkan Alarice hanya bisa tersenyum.

Dari kejauhan Elvano hanya bisa melihat dan diam, tak ada ekspresi yang menjelaskan bagaimana kondisinya sekarang, dan ia pun memilih pergi dan berjalan menuju roftop sekolah, sepertinya ia akan bolos kali ini.

Alarice menghapus air matanya dan berterima kasih kepada Larseno dan melanjutkan perjalanannya menuju tangga ke lantai 3.

Sesampainya dikelas, ia duduk dan memilih untuk mendengarkan lagu diairpods nya.

"Kenapa Ca?" Tanya Cilla.

"Gapapa kok" ucap Alarice.

Guru pun datang dan memulai pelajaran, pikiran Alarice kini hanya ke ucapan Sarah, rupanya alasan Elvano menjadikan ia pacar adaalah untuk menyelamati Alarice, tapi apa hubungannya dengan Elvano?.

🐧🐧🐧

"Berhenti woii, lu ga bengek apa udah habisin satu bungkus Rokok?, gue aja udah bengek anjir" ucap Zirro.

"Iya mending lo berhenti deh" ucap Finno.

"Bener tuh" balas Oland.

"Ga usah khawatirin gue, gue udah biasa" jawab Elvano.

"Lo ada masalah apasih? Cerita dong, apa gunanya sahabat kalo lo punya masalah tapi lo ga mau cerita" ucap Zirro.

"Bener tu kata abang Zirro" ucap Finno.

ALARICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang