Daren sedari tadi mencari keberadaan teman temannya, seharusnya sekarang ia berada disekolah, tetapi ia dipaksa oleh Yuta dan Ninno untuk mengikuti lomba, Padahal hari ini ada pelajaran kesukaannya, matematika, Daren memang terkenal dengan kepintarannya dan Daren adalah cowok terkalem yang ada dikelas.
Sebenarnya Daren adalah salah satu anggota Geng Zero yang diketuai oleh Ninno, bukan kemauan Daren untuk menjadi anggota Geng Zero, lagi lagi itu adalah paksaan ketua Gengnya sendiri, ya Ninno pernah sampai bermohon mohon agar Daren menjadi anggotanya, alasannya adalah supaya ada satu orang yang pintar dan waras didalam geng tersebut, dan Daren? Hanya pasrah.
Daren terus melihat setiap penjuru tempat perlombaan, berharap menemui orang yang dia kenal, ia sudah tampak seperti anak hilang yang tidak tahu arah.
Daren menyipitkan matanya, ia seperti mengenal wanita yang berpakian cheerleader, dan bajunya cukup seksi, dan ternyata wanita itu Rara.
*winwin Wayv (bagi yang ga tau)
Rara yang merasa dirinya diperhatikan pun menoleh, Daren yang nelihat Rara menoleh langsung berbalik arah dan jalan pergi, ia merutuki dirinya, mengapa harus memeperhatikan Rara sampai segitunya.
*tzuyu Twice (bagi yang ga tau)
*anggap aja gitu mic nya tzuyu ga ada disitu
Rara merengutkan dahinya, biasanya jika ada lelaki yang memperhatikan dirinya langsung mengajak kenalan, bukannya pamer tetapi fakta, siapa sih lekaki yang tidak suka Rara, cantik dan berbakat, tapi lelaki yang ia tadi lihat berbeda, seperti ingin menjauh tetapi tertarik.
🐧🐧🐧
Bulan dan kakaknya, Langit Mooniria. Sedang mencari keberadaan teman teman Bulan, sebenarnya Langit malas menemani adiknya satu ini, lebih baik dia tidur dirumah daripada ikut Bulan, tetapi Maminya memaksa untuk ikut Bulan.
"Ihh bang, mana dah mereka" rengek Bulan menghentakkan kakikanya.
"Mana gue tau, kan yang punya temen lo bukan gue, tau gini gue tidur dirumah" ucap Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE
Roman pour AdolescentsAlarice Stella Poetri Gifari Hidup gue tenang sebelum gue menjabat jadi osis, karena apa? Semenjak gue menjabat menjadi osis, gue mengenal yang namanya Bad Boy, gue ga suka Bad Boy, gue ga suka omongan gue dibantah, apalagi yang namanya ga ngeharga...