30. Kebahagiaan Sempurna

168 21 7
                                    

Setelah Twice selesai tampil mereka pun duduk ditempat penonton untuk menikmati pertunjukan dari sekolah lain, kecuali Alarice.

"Oiya, gue ada berita untuk Bulan" ucap Yana, seketika mereka langsung menatap Yana pertanda untuk melanjutkan perkataaanya.

"Dia kembali" ucap Yana.

Seketika Bulan langsung mematung, ia kembali mencerna perkataan Yana.

"Dia dikeluarin dari penjara karena memang ga terbukti salah" ucap Yana, dan Bulan seketika menjadi lemas, Jeje yang melihat itu langsung memeluk Bulan untuuk memberikan kekuatan kepada Bulan.

"Lo yakin dia ga terbukti salah?" Tanya Nana.

"Iya, paman gue sebagai pengacaranya dia kasih tau ke gue" jawab Yana.

"Kasian banget dia, kena fitnah" ucap Cilla.

"Lo ga bohong?" Tanya Bulan.

"Buat apa gue bohong" jawab Yana.

"Sejak kapan dia dibebaskan?" Tanya Bulan

"2 bulan yang lalu" jawab Yana.

"Kenapa lo ga kasih tau gue?" Tanya Bulan berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Gue sengaja, gue kasih waktu dia untuk kembali nunjukin dirinya didepan publik" ucap Yana.

"Dia rela dipenjara demi melindungi nama baik Papa nya, semua tuduhan yang diberikan buat dia itu semua palsu" ucap Yana.

Bulan langsung menangis sejadi jadinya, kenapa dia, orang yang pernah sangat cintai bahkan sekarang... meskipun sekarang ada Gery.

Jeje makin mempererat pelukannya, sedangkan Nana mengelus pundak Bulan, dan Cila mengelus kepala Bulan, sedangkan Rara, Yana, Sasa dan Memey memegang tangan milik Bulan.

"Gue udah salah ga percaya sama dia" ucap Bulan masih dalam tangisnya.

"Lo ga salah Bulan, keadaan yang buat semua menjadi salah" ucap Memey.

Alarice yang berjalan menuju teman temannya terkejut melihat Bulan sedang menangis, ia pun langsung berlari kecil menghampiri mereka.

"Bulan kenapa?" Tanya Alarice.

"Dia kembali Ca, semua tuduhan itu ga benar, sekarang dia dibebaskan" ucap Yana.

Alarice yang mendengar itu menutup mulutnya tidak menyangka, ia pun langsung berjongkok didepan Bulan dan mulai menenanginya.

"Gue yakin dia bakal lebih baik setelah dia bebas" ucap Alarice.

"Tapi Ca, gue merasa bersalah, gue terlalu percaya sama tuduhan itu dan ninggalin dia disaat dia butuhin gue" ucap Bulan.

"Bukan salah lo, salah keadaan yang buat semuanya menjadi salah" ucap Alarice.

Langit yang baru datang untuk mengajak Bulan untuuk pulang dibuat terkejut karena Bulan sedang menangis.

"Dek, lo kenapa? Ada yang nyakitin lo? Bilang sama gue, siapa yang nyakitin lo, Gery??" Tanya Langit, Bulan pun langsung memeluk tubuh Langit dan menangis sejadi jadinya.

"Dia kembali bang, dia ga bersalah, semua berita palsu" ucap Bulan didalam dekapan Langit, Langit yang mendengar ith menundukkan kepala dan berusaha tidak menangis juga.

"Ya, abang udah tau" ucap Langit, Bulan Yang mendengar itu langsung melepaskan plukannya.

"Kenapa abng ga kasih tau?" Tanya kesal Bulan.

"Dia ga berani dek, awalnya dia mau nemuin lo buat jelasin semuanya, tapi dia ga sengaja liat lo berduaan sama Gery, jadi itulah yang ngebuat dia ga berani muncul" ucap Langit.

ALARICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang