"baiklah anak anak, acara Lomba hari ini telah selesai, pertandingan akan dilanjutkan besok, dan besok ada bagian yang istimewa yaitu pertunjukkan Ballet"ucap panitia lomba kepada murid murid yang berbaris rapi.
"sekian dari saya, terima kasih, assalamualaikum wr wb, dan selamat siang menjelang sore" sambung panitia lomba tersebut dan mendapat jawaban salam dari murid murid.
murid murid pun bubar ketika panitia berbalik.
"lo dijemput siapa nanti?" tanya Meme kepada Alarice.
"oh gue, gue pulang -" jwab Alarice terputus ketika Elvano tiba tiba merangkul Alarice.
"Alarice pulang sama gue" ucap Elvano.
"dasar bucin" balas Meme langsung meninggalkan mereka berdua yang masih setia menatap kepergian Meme.
"lo apa apaan sih" ucap Alarice melepaskan rangkulan Elvano.
"kenapa?gue salah?" tanya Elvano
"iya, lo salah, salah banget" ucap Alarice langsung meninggalkan Elvano sendiri untuk mengambil tas miliknya dan langsung berjalan ketempat parkir, sembari menunggu jemputan.
"nih orang kenapa sih" gumam Elvano menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Elvano pun berjalan mengambil tasnya dan berjalan menuju tempat parkiran untuk menyusul kekasihnya.
sesampai ditempat parkiran Elvano melihat Alarice sibuk menelfon seseorang, Elvano tak tahu pasti siapa yang Alarice telpon, tetapi Elvano menebak orang yang Alarice telpon pasti Kak Mila.
elvano pun langsung menghampiri Alarice, dan terlihat ekspresi kesal yang ditampakkan diwajah manis milik Alarice.
"ini gimana sih? Kak Mila mana sih? sampai sampai ga jawab telpon" gumam Alarice masih sibuk dengan ponselnya, sampai tidak menyadari ada Elvano disampingnya yang sedang memperhatikannya.
"Kenapa hm? Kesel bgt ya?"tanya Elvano, Alarice yang mendengar itu terkejut karena Elvano tiba tiba datang, tapi pada nyatanya Elvano sedari tadi ada disampingnya.
"Jangan ganggu" ketus Alarice dan kembali fokus kepada Ponselnya, Elvano yang melihat itu langsung merebut ponsel Alarice dari tangan si pemilik.
"Apa apaan sih" ucap Alarice dan berusaha merebut ponselnya kembali, tetapi Elvano pandai menyingkir, Alarice menyerah, Alarice menghembuskan napasnya kasar dan langsung meninggalkan Elvano, berharap ada taksi yang lewat.
Elvano yang melihat itu langsung menghampiri Alarice dan menahannya.
"Mau kemana?" Tanya Elvano.
"Pulang" ketus Alarice.
"Pulang sama gue" ucap Elvano
"Ga, makasih" ucap Alarice dan kembali berjalan meninggalkan Eovano dan lagi lagi Elvano menghampirinya dan langsung menarik Alarice agar ikut pulang dengannya.
Alarice hanya pasrah, ia saat ini malas untuk berdebat, sesampainya di tempat mobil Elvano terparkir, Elvano melihat wajah lesu milik Alarice.
"Lo kenapa sih?"tanya Elvano
"Apa?" Jawab Alarice.
"Lo kenapaa?" Tanya Elvano lagi.
"Gapapa" jawab Alarice tanpa menatap wajah Elvano.
"Tatap gue" ucap Elvano sambil memegang dagu Alarice agar Alarice menatap dirinya.
"Apa?" Tanya Alarice sambil menatap manik mata milik Elvano.
"Lo kenapa?" Tanya Elvano
"Gapapa, udh ayok pulang, panas" ucap Alarice sambil mendorong tubuh Elvano untuk menyuruh Elvano masuk mobil, dan Alarice pun langsung masuk ke mobil yang diikuti Elvano.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARICE
Teen FictionAlarice Stella Poetri Gifari Hidup gue tenang sebelum gue menjabat jadi osis, karena apa? Semenjak gue menjabat menjadi osis, gue mengenal yang namanya Bad Boy, gue ga suka Bad Boy, gue ga suka omongan gue dibantah, apalagi yang namanya ga ngeharga...