Khusus PROLOG [Lucky's POV]
Kenapa, sih, gue harus datang ke sini? Ke Kampung Jambu? Kenapa? Kenapa? Goblok. Gue itu sukanya menyakiti diri sendiri. Apa yang ada di mulut gue itu kurang lebih bullshit. Kebohongan dan kebodohan mendominasi. Gue sadar sepenuhnya kalau diri gue begitu diliputi kebodohan. Makin bodohnya, saat gue sadar gue terus melakukan kebodohan itu.
Uky, goblok lo! Dasar manusia goblok!
Cinta lo itu buta. Tapi, jangan membutakan diri sendiri!
Hanya itulah yang terus berputar di telinga gue. Berdenging-denging hebat dengan suara kerasnya. Memaki diri sendiri seolah jadi hal favorit yang gue lakukan belakangan ini. Mau pagi, siang, atau malam gue nggak pernah berhenti marah-marah ke diri gue sendiri. Padahal gue pura-pura di depan mereka. Hah, pura-pura apa?
Iya, pura-pura baik-baik aja. Nama gue Lucky Anggara. Gue tanya Mami, kenapa gue dikasih nama itu? Katanya, Mami beruntung melahirkan gue ke dunia ini. Iya, Lucky Anggara. Simpel, kan? Sayangnya hidup gue nggak semudah itu. Nama gue doang Lucky. Aslinya mah apes melulu hidup gue.
Gue terjebak friendzone bertahun-tahun. She was like the sweeties candy in my life. Seperti namanya, Yummy. Permen karet kesayangan gue. My sweety Baby Gummy. Namanya sih, Yumna. Shahila Ayu. Iya, ayu seperti parasnya. Gue suka dia. Padahal gue nggak suka cewek-cewek manja sebenernya. Tapi, lihat dia manja, gue malah suka. Manjanya itu nggak dibuat-buat. Sometimes, gue pengen lihat dia manja cuma ke gue. Tapi, nyatanya gue salah besar. Gue bukan apa-apa.
Just friend. Iya, sebatas temen, sahabat, dan nggak akan lebih.
Semakin ke sini, gue semakin merasa bukan apa-apa buat Yummy. Kadang gue ngerasa, kenapa gue masih baik aja gitu sama dia? Masih mau-mau aja sahabatan sama dia. Pura-pura baik. Padahal, asli, hati gue terluka. Sakit. Perih. Gue nggak bohong.
Bahkan waktu gue tahu ternyata selama ini di belakang gue, dia... Dia punya cowok. Namanya Kahfi, sialan. Tahu-tahu sebar undangan. Di detik itulah gue tahu. Bahwa gue... Gue bukanlah apa-apa. Cuma manusia nggak penting aja buat Yummy. Iya, nggak penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky to Have Zuhry
Romance[Dear, Zuhry] Di ketinggian 1803 mdpl, di atas Puncak Kencana ini, gue meminta lo untuk menjadi Bidadari Surga gue. Ya atau Tidak? Gue tunggu jawabannya. [From, Lucky] ___ Kehidupan Lucky Anggara (Lucky) yang penuh kesombongan dan kekuasaan berubah...