Lucky langsung mengatupkan mulut saat Yumna menoleh, terkaget mendengar teriakannya. Bika dan Zuhry yang asyik mengunyah makan juga stop. Zuhry berhenti memakan pie. Bika juga berhenti mengunyah terongnya.
"Pay? Siapa, Pay?!" tanya Yumna menatap gemas Lucky.
"Eh, ini, nih! Maksudnya pie ini!" Lucky menunjuk-nunjuk pie di mika. "Ini pie bikinan siapa?! Jelek banget sumpah! Jangan dimakan!"
Bika melongo. "Hah?! Nggak jelas lo dateng-dateng!"
"Eh, Kriwil!" Lucky ganti menunjuk-nunjuk muka Bika sok khawatir. "Maksud gue, jangan dimakan! Lo kan alergi terong, Wil!" semprotnya.
Bika sendiri mengernyit bingung. Menatap terong di piringnya. "Ah, enggak. Ngada-ngada ya, lo!"
"Iya, lo pernah pingsan setelah makan terong waktu kita pelantikan!"
"Eh, kapan, Yummy?!" tanya Bika panik.
Yumna menggeleng. "Nggak tahu!"
Lucky hanya memaksakan tawa, merebut kantong plastik dari tangan Marko. "Ini gue udah bawa martabak buat lo, Wil! Makan ini aja! Katanya lo lagi ngidam, kan?!" paksanya meletakkan kantong itu ke tengah meja. "Ayo kita makan ini aja rame-rame!"
Bika nyengir ceria, merebut martabak dari Lucky. "Huaaa! Makasih, Uky! Lo emang tahu apa yang bumil mau! Padahal gue nggak minta, loh!"
"Iye, sehat-sehat ya, bumil!" ejek Lucky. "Jagain calon ponakan gue di perut lo, Wil!"
Marko malah tertawa. "Boss, gue masih nggak nyangka! Ternyata cewek barbar kayak Kriwil bisa hamil, ya?!"
"He'em, gue juga kaget, Ko!"
Bika tentu tidak terima dikatai begitu. Dan dua gamparan melayang. Satu untuk Marko. Satu lagi jelas untuk Lucky.
"Anjir, Boss, pipi gue ditonjok Kriwil!" protes Marko. "Eh, Kriwil, lo itu calon emak! Jaga tingkah dong! Barbar amat!"
Lucky juga emosi. "Iya, nih, kalem dong jadi bumil! Kasihan tuh debaynya lo ajak gelut!"
Bika mencebik. "Abisnya mulut lo berdua resek! Iya, bisalah! Gue, kan, cewek dan udah nikah, jadi ya pasti bisa hamil!" matanya menatap tajam Lucky dan Marko bergantian, "Daripada lo berdua nyeramahin gue yang lagi hamil, mending lo berdua buruan married! Nggak nyadar umur apa, ha?! Udah makin tua juga! Tahu diri kek jadi orang!"
Marko tersedak, merasa tersindir, menyenggol lengan Lucky.
Lucky menghela napas malas mendengar ceramahan Bika. Ujung-ujungnya juga dia dan Marko kena ceramah yang intinya: Semakin tua, harus sadar diri, segera mencari jodoh dan bawa ke pelaminan. Ini malasnya kalau main ke Kayu Manis. Selain dapat makan gratis. Bonus ceramahan gratis dari para senior untuk segera membina rumah tangga.
"Iyain aja, Boss!"
"Aminin yang kenceng, Ko! Tahun depan kita married juga!"
"AMIN, BOSS! AMIN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky to Have Zuhry
Romansa[Dear, Zuhry] Di ketinggian 1803 mdpl, di atas Puncak Kencana ini, gue meminta lo untuk menjadi Bidadari Surga gue. Ya atau Tidak? Gue tunggu jawabannya. [From, Lucky] ___ Kehidupan Lucky Anggara (Lucky) yang penuh kesombongan dan kekuasaan berubah...