[78] Cinta, Sebuah Keikhlasan

3.8K 1K 1.1K
                                    

Mau absen dulu sekali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau absen dulu sekali-kali.

Kalian dari kota mana aja, nih?

Harusnya up kemarin, tp pulang malem

Minta tolong hari ini ramaikan lagi ya

Biar makin semangat up lagi

Hari ini mendung, dan gerimis kecil kembali mengguyur dari balik jendela rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini mendung, dan gerimis kecil kembali mengguyur dari balik jendela rumah sakit. Dan Lucky masih setia berada di sini. Masih terus menatap kosong pintu kaca di hadapannya. Tempat ruang ICCU di mana Ali dirawat. Lama menunggu sampai akhirnya Zuhry keluar dari sana. Masih menggunakan pakaian hijau khusus untuk menjenguk pasien.

"Udah?" tanya Lucky memastikan.

Zuhry mengangguk.

"Terus gimana keadaan Abah?"

Akhirnya Zuhry tersenyum tipis. "Alhamdulillah sudah lebih baik. Tapi Abah belum bisa ngobrol banyak. Baru sepatah-dua patah."

Tentu Lucky ikut tersenyum mendengarnya. "Alhamdulillah. Aku ikut seneng, Pay."

"Semoga setelah ini makin membaik."

"Iya, biar Abah bisa cepet sehat. Terus bisa ceramahin kamu lagi. Iya, kan, Pay?" hibur Lucky. "Mmm," diliriknya jam yang melingkar di pergelangan tangan. "Kita jadi mau balik?"

Zuhry mengangguk mengiyakan. Omong-omong sejak kemarin dia dan Lucky memang belum sempat pulang ke rumah. Hanya Yanuar dan Ammar yang sempat pulang mengambil barang-barang. Ammar juga ke sini menyetirkan jeep milik Lucky.

Sepanjang hari, dari pagi hingga malam. Bahkan sampai menemaninya tidur. Lucky tidak pernah meninggalkannya. Selalu menenangkannya, berada di sampingnya saat dia takut. Berkata pada seluruh dunia, bahwa Zuhry aman bersamanya.

Entah bagaimana Zuhry harus menyampaikan rasa terima kasihnya pada Lucky. Di saat seperti ini, Zuhry sangat membutuhkan pundaknya. Zuhry sangat membutuhkan keberadaan Lucky. Karena hanya di samping Lucky, Zuhry merasa aman terlindungi. Jauh dari segala pikirannya yang menyakitkan dan menghantarkan luka.

Lucky to Have ZuhryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang