Typo bertebaran awas guys!
Happy reading❤
Setelah sarapan pagi alvin dan vena kembali memasuki kamarnya. Alvin yang sedang memandang langit langit kamarnya dan vena yang sedang melamun ke arah luar jendela, lama mereka larut dalam keheningan sampai akhirnya sebuah ketukan menyadarkan keduanya.
Tuk! Tuk! Tuk!
"Non, den dibawah ada temennya" Teriak bi nenih dari luar kamar.
"Iya bi" Ucap vena lalu membuka pintu kamarnya.
"Dibawah ada temennya non" Ucap bi nenih membuat vena mengernyit heran.
"Siapa bi?" Tanya vena.
"Dia kayanya pernah kesini tapi bibi gatau namanya non" Ucap bi nenih tertawa seraya menampilkan deretan giginya.
"Yaudah bilang aja tunggu ya bi" Ucap vena tersenyum lalu dijawab anggukan oleh bi nenih, setelah bi nenih pergi vena kembali menutup pintu kamarnya dan berjalan mendekati alvin.
"Ada siapa?" Tanya alvin datar.
"Gatau, kata bi nenih dia pernah kesini tapi bi nenih lupa namanya" Jelas vena.
"Yu kebawah" Ajak vena yang hanya dijawab deheman oleh alvin. Vena dan alvin jalan beriringan menuju ruang tamu dan betapa terkejutnya mereka saat melihat seorang wanita yang sedang duduk di bangku ruang tamu mereka.
Ngapain dia disini?, batin vena.
"Mau apa?" Ucap alvin datar pada wanita itu.
"Alvin maafin gue vin, plis jangan putusin hubungan kerja perusahaan papi gue sama perusahaan ayah lo dan perusahaan perusahaan lain vin gue mohon" Ucap wanita itu memohon.
Kalian udah tau kan siapa dia? Ya! Wanita itu adalah aurelia risandra kyra alias sandra, wanita yang sudah berniat menghancurkan rumah tangga alvin dan vena.
Permohonan sandra barusan sama sekali tak dapat jawaban dari alvin mau pun vena. Alvin yang enggan melihat sandra dan vena yang hanya bisa terdiam melihatnya.
"Vena plis tolongin gue ven, perusahaan papi gue sekarang bangkrut dan kita udah gapunya apa apa ven plis tolongin gue" Ucap sandra seraya memegang tangan vena.
Secepat itu kah?, batin vena.
Vena yang mendengar permohonan sandra pun hanya diam lalu melirik alvin yang sedang melihat ke arah lain dengan tatapan datar.
"Vin" Panggil vena tapi tak digubris oleh alvin yang masih setia melihat ke arah lain dengan tatapan datar.
"Vin!" Panggil vena sedikit keras membuat alvin mendengus kasar.
"Ga" Ucap alvin singkat.
"Plis vin maafin gue" Ucap sandra yang kini sudah meneteskan air matanya membuat vena merasa tidak tega.
"Ayolah vin" Bujuk vena.
"Gue bilang ngga ya ngga!" Ucap alvin kasar membuat nyali vena menciut, tapi vena memberanikan diri untuk tetap membujuk alvin.
"Plis vin, lo tega liat sandra nangis kaya gini? Gue yang cewe aja gatega" Ucap vena kembali membujuk alvin.
Ternyata dia baik, batin sandra.
"Lo gatega liat dia nangis? Lo sadar ga kalo selama ini dia yang sering bikin lo nangis? Emang dia ada rasa kasian sama lo?" Ucap alvin dengan nada sedikit tinggi membuat vena menunduk takut.
Alvin yang merasa ucapannya tak dijawab pun akhirnya menoleh, alvin menghela nafas saat melihat vena yang sudah menunduk takut, sebenarnya alvin tak ada niat untuk membentak vena tapi masalah ini cukup membuat emosinya melunjak.
Alvin berjalan mendekati vena lalu menaruh tangannya di bahu vena.
"Gue gabisa" Ucap alvin lembut tapi vena masih tetap menunduk dan enggan untuk menatap alvin."Maafin gue vin gue janji gabakal ganggu rumah tangga kalian lagi gue janji vin.tapi tolongin gue, papi gue juga sakit karena stress mikirin perusahaannya yang bangkrut" Ucap sandra memegang tangan alvin.
"Lepas" Ucap alvin menepis tangan sandra kasar.
"V-vin" Ucap vena gugup seraya menampilkan puppy eyesnya.
Arghh jangan puppy eyes, batin alvin yang sebentar lagi akan luluh karena melihat puppy eyes yang dipasang vena.
"Oke" Ucap alvin karena vena berhasil meluluhkan alvin dengan puppy eyesnya. Vena dan sandra yang mendengar ucapan alvin pun langsung tersenyum senang, terlebih lagi sandra.
"Dengan satu syarat" Ucap alvin datar.
"Apa vin?" Tanya sandra.
"Jangan pernah gangguin hubungan gue sama vena lagi" Ucap alvin tanpa ekspresi.
"Iya iya gue janji" Ucap sandra sambil mengangguk antusias.
"Satu lagi" Ucap alvin terjeda membuat vena dan sandra menatap alvin menunggu kelanjutannya.
"Minta maaf sma vena" Ucap alvin sambil melirik vena.
Sandra tersenyum kecut lalu menengok ke arah vena dan memegang tangan vena.
"Ven, maafin gue ya karena selama ini gue udah banyak bikin lo nangis dan berniat ngehancurin rumah tangga lo sama alvin" Ucap sandra tersenyum.
Senyuman yang vena lihat saat ini bukan lagi senyuman iblis seperti biasanya, senyuman ini terlihat seperti senyuman tulus tapi entah kenapa jauh di lubuk hati vena rasanya ia belum bisa menerima permintaan maaf ini.
"Ven" Panggil sandra membuat vena tersadar dari lamunannya.
"Eh i-iya" Jawab vena gugup.
"Lo mau maafin gue kan?" Tanya sandra saat melihat vena yang gugup.
"I-iya d-dong pasti" Ucap vena tersenyum.
"Makasih" Ucap sandra tersenyum lalu memeluk vena membuat vena terkejut.
"Ekhem" Deheman alvin barusan membuat sandra melepas pelukannya.
"Maaf" Ucap sandra meminta maaf.
"Udah kan?gada lagi yang mau di omongin?" Tanya alvin yang dijawab anggukan oleh sandra setelah itu alvin menunjuk ke arah pintu rumahnya seolah mengatakan 'silahkan pergi'.
Sandra yang mengerti maksud alvin pun langsung mengangguk sambil tersenyum kecut lalu berpamitan kepada vena dan alvin dan langsung melenggang pergi.
Setelah sandra pergi alvin langsung berjalan memasuki kamar dengan tangan yang sedang memijat mijat pangkal hidungnya meninggalkan vena yang masih tak percaya karena sandra yang tiba tiba datang untuk meminta maaf.
"Non" Panggil bi nenih seraya menepuk pundak vena membuat vena tersadar dari lamunannya.
"Eh bi nenih" Ucap vena saat berbalik badan.
"Iya non, non jangan ngelamun terus ntar kesambet loh" Ucap bi nenih yang mengundang tawa kecil vena.
"Bibi ada ada aja" Ucap vena tertawa.
"Yaudah vena ke kamar dulu ya bi" Ucap vena yang dijawab anggukan oleh bi nenih, setelah itu vena langsung berjalan memasuki kamarnya dan mendapati alvin yang sudah tertidur pulas di kasur.
Vena berjalan mendekat untuk memastikan bahwa alvin benar tidur atau tidak dan ternyata alvin memang benar tidur. Vena mengulurkan tangannya lalu mengelus rambut alvin sambil tersenyum.
Lama memandangi alvin yang tertidur membuat vena ikut merasakan kantuknya dan langsung merebahkan dirinya di samping alvin.
Melirik alvin sebentar lalu vena menutup matanya dan mulai memasuki alam bawah sadarnya.
***
Partnya pendek ni'(
Maapin ya guys konfliknya gtu gtu doang kurang mantep banget wkwk soalnya bingung konfliknya mau kek gimana, yauda lah ya heheOh ya semangat puasa pertamanya bagi yang menjalankan❤
Semoga kalian suka sama ceritanya.
Jangan lupa vote+komen ya guys!
See you next chapter:*
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COLD BOY
Teen FictionMenjadi istri seorang most wanted sekolah? Rasanya mustahil, tapi bagaimana dengan vena?seorang gadis cantik yang di jodohkan dengan sang most wanted sekolah. "lo tuh kya es krim ya dingin tapi manis" ucap vena terkekeh lalu tanpa vena sadari lelaki...