"Halo, saya minta putuskan semua kerja sama perusahaan ayah dengan perusahaan mahardika dan pastikan tidak ada satupun perusahaan yang menerima kerjasama dengan perusahaan mahardika"
"T-tapi den"
"Nanti saya bilang sama ayah" Ucap alvin lalu mematikan telfonnya sepihak, permintaan alvin barusan sontak membuat sandra diam mematung pasalnya perusahaan mahardika adalah perusahaan ayahnya.
Dulu sandra dan alvin memang kenal karena tak sengaja bertemu saat ayah sandra mengajaknya untuk bertemu ayah alvin, dan mulai saat itu alvin dan sandra saling mengenal hingga berpacaran.
"Pulang" Ucap alvin datar sambil menarik tangan vena.
"Alvin tapi kita masih ulangan" Ucap vena takut karena melihat wajah alvin yang sedang marah.
"Izinin gue sama vena" Ucap alvin yang dijawab anggukan oleh teman temannya lalu menarik vena ke arah parkiran meninggalkan sandra yang masih diam mematung.
"Ish" Desis sandra kesal lalu berjalan menghentak hentakan kakinya keluar kantin.
Saat di mobil vena dan alvin hanya diam, tak ada diantara mereka yang membuka suara sampai akhirnya mereka sampai dirumahnya.
"Istirahat aja, pusing ngga?" Tanya alvin datar sambil mengelus elus puncak kepala vena.
"Dikit, tapi kenapa kita harus pulang vin?kita kan lagi ulangan" Ucap vena sambil memanyunkan bibirnya.
Cup!
Satu kecupan berhasil mendarat di bibir vena membuat vena berdecak.
"Ntar lo sakit" Jawab alvin datar."Dibilang gue gapapa" Jawab vena.
"Tadi bilangnya pusing?" Ucap alvin membuat vena terdiam.
"Tapi lo ga harus kaya gitu sama sandra, dia kasian vin" Ucap vena seraya menatap langit langit kamarnya yang polos.
"Dia aja ngga kasian sama lo" Jawab alvin.
"Ah lo ma" Ucap vena kesal.
"Udah tidur aja" Ucap alvin yang tak dijawab vena. karena vena merajuk, mungkin.
***
Tuk tuk tuk!
"Den, non makan malemnya udah siap" Teriak bi nenih yang sukses membangunkan vena dari tidurnya. Tapi, tidak dengan alvin.
Vena membuka pintu kamarnya, "iya bi nanti vena sama alvin ke meja makan, makasih ya bi" Ucap vena yang di jawab anggukan oleh bi nenih.
Setelah bi nenih pergi ke dapur vena langsung menutup pintunya lalu berjalan memasuki kamar mandi.
20 menit berlalu, vena keluar kamar mandi dan langsung duduk di pinggir tempat tidur berniat membangunkan alvin.
"Alvin" Panggil vena lembut tapi tak di jawab oleh alvin yang artinya ia masih berada pada alam bawah sadarnya.
"Alvinn" Ucap vena sedikit keras membuat alvin melenguh tapi malah memeluk perut vena dari samping.
"Bangun ih, udah malem" Ucap vena seraya mengelus lembut rambut alvin.
"Ya malem kan waktunya tidur" Jawab alvin tanpa membuka matanya.
"Masa mau lanjut tidur sampe pagi sih? Kita udah tidur dari siang ih dan itu lama bangettttttt trus kita juga belum makan" Ucap vena tanpa jeda sedikitpun.
"Jam berapa?" Tanya alvin lalu membuka matanya.
"Setengah delapan" Jawab vena, tak lama alvin langsung merubah posisinya menjadi duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COLD BOY
Teen FictionMenjadi istri seorang most wanted sekolah? Rasanya mustahil, tapi bagaimana dengan vena?seorang gadis cantik yang di jodohkan dengan sang most wanted sekolah. "lo tuh kya es krim ya dingin tapi manis" ucap vena terkekeh lalu tanpa vena sadari lelaki...