mode manja

20.3K 980 4
                                    

Siang ini vena sedang bersandar pada belakang kasur, menatap ke arah luar jendela kamarnya. Bosan, itu yang vena rasakan sekarang. Meski kadang ketika ada alvin, ia lebih sering dibuat kesal tapi pada akhirnya jika tak ada alvin ia malah kesepian.

Vena membuka ponselnya lalu memencet kontak suaminya itu, berniat menelfon tapi takut jika ia malah mengganggu alvin.

"Telfon? Ngga? Telfon? Ngga? Telfon? Eh ngga deh, eh telfon aja deh eh ngga deh, ih kenapa si gue" Gumam vena kesal sambil memandangi kontak bertuliskan nama 'alvin'.

"Bismillah, telf---"

Drtt! Drrt! Drrtt!

Belum selesai vena melanjutkan bicaranya tapi ponselnya sudah berdering terdahulu membuat omongan vena terhenti. Vena segera mengangkat ponselnya dan terpampang nama alvin yang menelfonnya.

"Eh bentar, vidcall? Duh gimana ni muka gue jelek ga ya?" Vena merapihkan rambut nya dengan satu tangan, lalu mengangkat telfon alvin dengan dada yang berdegup.

"H-halo" Vena gugup saat melihat wajah alvin yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Ko gugup?" Tanya alvin menatap istrinya yang tengah gugup melalui layar ponselnya.

"N-ngga c-cuma kaget aja lo tiba tiba vidcall" Ucap vena berusaha menetralkan raut wajah gugupnya.

"Bukannya karena takut mukanya jelek?" Alvin tertawa tipis membuat vena membulatkan matanya, bagaimana alvin bisa tau?.

"N-ngga, kata siapa?" Tanya vena menutupi rasa terkejutnya.

"Kata gue tadi" Ucap alvin tertawa membuat vena mendengus.

"Kangen gue ya?" Tanya alvin dengan kepedean tingkat dewanya.

"Dih siapa bilang" Vena berdecih malas, walau sebenarnya memang kangen karena hormon kehamilannya yang membuat ia semakin manja, tapi sayangnya vena terlalu gengsi untuk mengungkapkan.

"Yaudah kalo ga kangen, gue gajadi pulang cepet" Ucap alvin membuat vena membulatkan matanya.

"Y-yaudah" Jawab vena memalingkan wajahnya. Oh ayola vena, lawan rasa gengsimu!

"Oke gue tutup ya telfonnya" Alvin menatap wajah istrinya yang masih memalingkan wajahnya.

"Dih gadijawab, yaudah gue tu---"

"Jangan pulang lama lama" Ucap vena dengan nada manjanya.

"Katanya ga kangen?" Goda alvin seraya tersenyum manis andalannya.

"I-iya kangen, pulang cepet" Ucap vena mengerutkan bibirnya.

"Iya iya, bentar lagi gue pulang kita ke kedai ice cream mau?" Tanya alvin teringat janjinya semalam untuk membawa vena ke kedai ice cream favoritnya.

"Mauuu!" Ucap vena mengangguk antusias.

"Tunggu dirumah ya, telfonnya gue tutup dulu, bentar lagi gue pulang" Ucap alvin tersenyum.

"Iya, dahhh" Ucap vena melambaikan tangannya membuat alvin tersenyum lalu menutup telfonnya.

Kenapa istrinya ini menggemaskan sekali? Huft! Rasanya alvin ingin menerkamnya saat itu juga. Membayangkan wajah manja istrinya itu selalu membuat alvin tersenyum.

Setelah mematikan telfonnya, alvin langsung memasukan ponselnya kedalam saku, lalu bersiap untuk pulang dan menemui vena segera.

Sesampainya alvin dirumah, alvin langsung memasuki kamarnya dan melihat vena yang sedang tertidur dalam keadaan duduk, Ya tuhan! Bagaimana bisa? Memangnya nyaman tidur dengan posisi seperti itu?

THE COLD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang