Aku harap kalian ngerti caranya menghargai author❤.
***
Happy reading <3
Sore ini, alvin dan vena telah bersiap karena akan menghadiri reuni sekolah mereka, vena yang sangat antusias karena akan bertemu dengan teman temannya sedangan alvin terlihat biasa saja. Atau lebih tepatnya, cuek dan datar.
"Udah?" Tanya alvin saat melihat vena yang sedang mengambil tas nya.
"Udah, yu" Jawab vena bersemangat.
Alvin mengangguk lalu berjalan beriringan keluar rumah. Memasuki mobil, lalu alvin menyalakan mesin mobilnya dan mulai mengendarai mobil keluar perkarangan rumahnya.
Hening menyelimuti suasana dalam mobil sampai akhirnya mereka sampai di sebuah gedung. Gedung yang panitia reuni siapkan karena yang datang bukan hanya angkatan vena saja, melainkan angkatan atas juga.
Alvin dan vena berjalan beriringan memasuki gedung, banyak pasang mata yang melihatnya iri dan tak sedikit pula yang melihatnya dengan tatapan tak suka terutama pada perut vena yang membesar.
"Wah hamil tu bocah"
"Njirr udah bunting aje"
"Kenapa sih alvin mau sama vena?"
"Padahal lebih cantik gue daripada si bocah itu"
"Alvin, kamu menghianati aku sayang"
Vena yang mendengarnya pun hanya menunduk seraya memikirkannya, apa yang salah jika ia hamil? Bukankah vena sah sah saja jika hamil? Alvin dan vena kan sudah menikah? Ah entahlah.
Alvin yang melihat vena menunduk pun hanya menghela nafas pelan. Ia menggenggam semakin erat tangan vena dan berbisik.
"Gausah di dengerin" Bisik alvin membuat vena menoleh.
"Tapi---"
"Mereka orang orang sirik" Belum selesai vena bicara tapi alvin telah berbisik untuk yang kedua kalinya.
Vena hanya diam dan kembali menunduk, rasanya vena mau menangis sekarang juga. Hormon kehamilan yang membuatnya semakin terbawa perasaan atas apa yang terjadi, tapi tak mungkin kan jika vena menangis disini? Akhirnya vena menahan sampai seseorang memanggilnya.
"VENA!" Panggil orang itu dengan suara lantang.
Vena mendongak, Ya tuhan! Kenapa suaranya makin lantang setelah lulus? Saat masih sekolah saja suaranya mampu membuat orang pening apalagi ini?
Orang yang berdiri tak jauh dari vena itu pun langsung melambaikan tangannya ketika vena mendongak, vena tersenyum saat melihat kedua temannya yang sama sama tersenyum senang, saking senangnya vena hendak berlari untuk memeluk lidya dan fresya erat.
Baru hendak vena berlari tiba tiba tangannya ditahan oleh alvin, saat vena menoleh ternyata alvin sudah memandangnya dengan tatapan tajam.
"Bisa ngga gausah lari? Kalo jatuh gimana?" Suara alvin terdengar kesal saat itu.
"Maaf" Ujar vena pelan lalu menunduk.
Alvin hanya mendengus lalu menarik pelan tangan vena dan berjalan mendekat ke arah lidya dan fresya.
"Wah wah wah wahhhhhhhh, LO HAMIL VEN?" Teriak lidya memandang perut vena yang membesar.
"Eh iya, lo hamil?" Fresya ikut bertanya, sedangkan vena hanya mengangguk malu.
"Njirr subur juga lo bedua" Ucap lidya menyenggol pelan tangan vena.
"Brisik" Ucap alvin datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COLD BOY
Teen FictionMenjadi istri seorang most wanted sekolah? Rasanya mustahil, tapi bagaimana dengan vena?seorang gadis cantik yang di jodohkan dengan sang most wanted sekolah. "lo tuh kya es krim ya dingin tapi manis" ucap vena terkekeh lalu tanpa vena sadari lelaki...