Huek! Huek! Huek!
Suara itu membuat alvin terbangun dari tidurnya, alvin mengerjap ngerjapkan matanya lalu meraba tempat di sampingnya dan ternyata kosong.
"Vena kemana?" Gumam alvin.
Huek! Huek!
Mendengar suara orang muntah itu membuat alvin terkejut dan pikirannya langsung tertuju pada vena istrinya. Ini jam masih jam 6 pagi tapi ada apa dengan vena?
Alvin langsung berlari ke kamar mandi, saat alvin ingin membuka pintunya tapi tidak bisa, pintunya terkunci! Huft.
"Vena! Ven! Kenapa?" Teriak alvin seraya terus menggedor pintu kamar mandi.
Huek! Huek!
Pintu tak kunjung terbuka dan terus terdengar orang muntah membuat alvin semakin khawatir akan keadaan vena. Lama alvin menggedor pintu kamar mandi hingga akhirnya pintu terbuka menampilkan vena dengan wajah yang lemas dan mata yang sayu.
"Alvin lemess" Ucap vena pelan lalu hampir terjatuh, tapi dengan segera alvin menangkapnya dan menaruh kepala vena di dadanya.
"Kenapa? Apa yang sakit?" Tanya alvin khawatir.
"Mual, lemes" Ucap vena pelan di dalam pelukan alvin.
Alvin yang melihat vena tak berdaya pun langsung menggendong vena dan membawanya ke kasur. Alvin menaruh badan vena dikasur, menyelimutinya lalu mengelus pelan dahi vena.
"Kenapa sih? Ko bisa?" Tanya alvin khawatir.
"Gatau tadi gue tiba tiba mual trus pengen muntah ya akhirnya gue lari ke kamar mandi buat muntah trus lemes banget" Ucap vena menutup matanya.
"Keracunan kali lo" Ucap alvin membuat vena membuka matanya kembali.
"Lah gue makan apaan emang?" Tanya vena lemas.
"Masih lemes sama mual?" Tanya alvin menyingkirkan beberapa anak rambut di wajah vena.
"Masih" Ucap vena memejamkan matanya.
"Bentar gue suruh bi nenih buat bikin bubur sama teh anget dulu" Ucap alvin yang tak dijawab vena.
Alvin berjalan keluar kamar dan langsung menuju kamar bi nenih.
Alvin mengetuk pintu kamar bi nenih lalu tak lama bi nenih membuka pintunya."Eh den, ada apa?" Tanya bi nenih bingung.
"Itu bi, vena mual sama lemes, tolong buatin bubur sama teh anget ya" Ucap alvin dengan nada yang masih khawatir.
"Isi kali den" Ucap bi nenih tertawa pelan.
"Isi? Isi apaan bi?" Tanya alvin kebingungan.
"Isi dede bayi" Ucap bi nenih terkekeh.
"H-hamil?" Tanya alvin ragu.
"Mungkin, yaudah bibi bikinin bubur dulu ya" Ucap bi nenih lalu pergi ke dapur.
Alvin terdiam, berusaha mencerna ucapan bi nenih tadi, tapi apa mungkin? Secepat inikah? Bahkan mereka baru pulang honeymoon seminggu yang lalu.
Huek! Huek!
Suara itu membuat alvin tersadar dari lamunannya dan langsung berlari menaiki tangga untuk ke kamarnya. Dan ternyata benar, vena tak ada di kasur.
Alvin berjalan ke arah kamar mandi, pintunya tertutup, tapi tak dikunci. Alvin langsung menghampiri vena yang sedang muntah terus menerus di wastafel.
Alvin memijat tengkuk vena membuat vena terus muntah tapi setelah itu vena merasa sudah enakan. Vena membasuh mulutnya lalu berbalik menghadap alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE COLD BOY
Teen FictionMenjadi istri seorang most wanted sekolah? Rasanya mustahil, tapi bagaimana dengan vena?seorang gadis cantik yang di jodohkan dengan sang most wanted sekolah. "lo tuh kya es krim ya dingin tapi manis" ucap vena terkekeh lalu tanpa vena sadari lelaki...