awal dari semuanya

34.7K 1.9K 29
                                    

Sekarang vena alvin sudah berada di depan sebuah rumah yang bisa dibilang besar atau malah terlalu besar jika untuk mereka tinggali berdua saja.

"Kita cuma berdua disini?" Tanya vena yang masih memerhatikan seluruh bagian bagian rumah alvin.

"Ngga, ada bi nenih" Jawab alvin datar.

"Bi nenih?" Tanya vena heran.

"Iya ART yang ngurus rumah ini" Ucap alvin dan vena hanya ber oh ria saja.

"Bii"

"Bi nenihh" Panggil alvin.

Tiba tiba datang seorang wanita paruh baya menghampiri vena dan alvin.

"Eh ada den alvin, ini istrinya ya den?" Tanya bi nenih yang sudah mengetahui pernikahan keduanya karna sehari sebelum pernikahan mereka alvin sudah menelfon bi nenih untuk menyiapkan kamar yang akan ditempati keduanya.

"Saya vena bi" Ucap vena memperkenalkan diri seraya tersenyum.

"Eh iya non, aduh cantiknyaa" Puji bi neni.

"Den itu kamarnya udah bibi beresin" Ucap bi nenih.

"Iya bi makasih" Alvin berterima kasih.

"Yaudah bibi kedapur dulu ya"

"Iya bi"

Lalu alvin menarik tangan vena masuk kedalam sebuah kamar.

"Kita sekamar?" Tanya vena.

"Yaiyalah, apa kata mama sama bunda kalo tau kita pisah kamar?" Alvin berbalik tanya.

"Iya deh" Ucap vena lalu membereskan barang barangnya dan juga barang milik suaminya, alvin.

Vena melihat alvin yang sedang memainkan ponselnya lalu vena memilih untuk membersihkan dirinya dulu.

Saat vena keluar kamar mandi vena melihat alvin yang sudah terlelap di atas kasurnya, rasanya sangat damai melihat raut wajah alvin yang terlelap

Jantung jangan siksa aku, batin vena.

Lalu vena beranjak menuju kasur ingin merebahkan tubuhnya karena sama sama merasa lelah, vena merebahkan dirinya di samping alvin dan menyusul alvin menuju alam mimpinya.
                                
                              ***
Vena mengerjap ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya di kamarnya. Saat vena benar benar membuka matanya vena terkejut karena melihat sebuah tangan melingkar di bagian perutnya.

Astaga, alvinn. Batinnya.

Lalu vena membalikan badannya dan langsung bertemu dengan wajah tampan milik suaminya, alvin.

Saat vena sedang berusaha melepaskan pelukannya tapi alvin malah mempererat pelukannya membuat vena hampir kehabisan nafas.

"alvinn gue sesek nafas" Ucap vena.

"Apaansih" Ucap alvin lalu melonggarkan pelukannya.

"Ih hampir aja gue mati" Ucap vena dengan nafas terengah engah.

"Jangan dong masa nanti gue jadi duda muda" Ucap alvin.

"Ih apaansih" Ucap vena.

"Jam berapa?" Tanya alvin.

"Jam 5" Ucap vena lalu beranjak menuju kamar mandi.

Saat vena keluar kamar mandi vena melihat alvin yang sedang bermain game di ponselnya.

"Alvin mandi, jangan main game mulu" Omel vena.

"Iya" Ucap alvin datar.

"Gue tunggu di meja makan" Ucap vena yang hanya dijawab deheman oleh alvin.

THE COLD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang