"Narra bangun udah jam 12"
Teriakan mama sontak membuatku langsung terduduk dari tidurku. Dengan tak santai Aku langsung berlari menuju kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandiku.
20 menit berlalu
Aku telah bersiap kemudian berjalan kearah nakas untuk mengambil hp. Namun, Aku langsung berlari untuk mempercepat langkahku. Dalam hati Aku mengumpat. Astaga sekarang masih jam 7.30. Aku merutuki kebodohanku dipagi ini. Kenapa tadi Aku tidak melihat jam dulu? Kenapa Aku langsung percaya saja dengan teriakan mama?. Dengan hati yang kesal seperti ada tanduk dua dikepalaku saat ini.
"Aaahhh mamaaaaaaa" Aku berteriak pada mama sambil berjalan menuruni tangga.
"Kenapa sih Narr?" Membuat mama mengalihkan pandangannya dari tv. "Lah kamu mau kemana? Udah siap aja" Tanyanya lagi dengan raut wajah bingung.
"Mama bilang udah jam 12, padahal jelas-jelas masih jam setengah 8. Kan Aku jadinya buru-buru untuk siap-siap mau pergi" Aku mendengus kesal kearah wanita yang membuat ku seperti ini.
"Ha?" Masih dengan kebingungannya. Namun masih dengan berpikir. "Hahahaha" Mama tertawa terbahak-bahak melihat kearah ku.
"Ihh mama ah gak lucu serius, Narra lagi kesal ni" Aku memberengut kesal kemudian duduk disebelahnya.
"Astaga seneng banget kayaknya liat anaknya gini"
Aku tak habis pikir melihat mama. Bagaimana tidak. Dia masih saja tertawa bahkan semakin keras.
"Mama udah dong ih"
"Yaa kamu sih, anak gadis bangunnya lama"
"Baru hari ini Narra bangun lama. Lagian sekarang hari sabtu kan libur"
"Iya tetep aja kamu yang salah. Kenapa gak lihat jam dulu sebelum siap-siap?" Aku hanya diam mendengarnya. Percuma saja Aku kembali protes. Ibu-ibu memang selalu benar. Tidak pernah salah.
"Yaudah ah Narra mau kekamar lagi" Aku beranjak dari tempat dudukku dan langsung berjalan kekamar.
Aku kembali merebahkan diriku. Aku masih ngantuk. Sungguh. Kalau saja mama tidak membohongi ku. Sudah dipastikan Aku masih bergelung didalam selimut.
Aku menghela nafas kasar. Sepertinya Aku harus tidur lagi. Aku menutup mata. Tak lama terlelap.
***
Drrt..drrt...drrt..
Suara hp berdering. Dengan setengah sadar Aku meraih hp yang ada di nakas.
"Hallo, ini siapa?"
"Ini gue Vita. Gila ya lo masih molor" Aku langsung terduduk mendengar suara Vita diseberang sana.
"Hmm kenapa Vit?"
"Nanti jadikan hangout?"
"Jadi kok jadi, jam 1 kan?"
"Iya. Eh lo bener-bener ya, masa baru bangun jam segini"
"Ckk gue tadi udah bangun kok malah ini udah siap sejak jam 7.30 tadi tapi gue di kerjain mama" Aku mendengus kesal saat mendengar gelak tawa diseberang sana.
"Sumpah gue ngakak. Hahaha" Vita masih saja tertawa. "Seneng banget kayanya liat temen di kerjain" rutukku dalam hati.
"Diam gak Vit atau gue matiin ni sekarang?" Ah, akhirnya dia menghentikan tawanya.
"Iya iya, sensi banget sih lo pagi-pagi. Lagian gimana bisa? Coba ceritain"
"Jadi tadi pagi gue masih tidur eh tiba-tiba mama teriak kenceng banget dari bawah "Narra bangun udah jam 12" ya dengan bodohnya gue langsung lari kekamar mandi terus siap-siap eh pas mau ambil hp buat ngabarin lo gue liat jam diatas nakas, taunya masih jam 7.30" Aku bercerita dengan menggebu-gebu karena rasa kesal yang masih tertinggal mengingat hal tadi. Hening. Tidak ada suara dari Vita. "Hallo Vit? Lo masih disanakan?" Sambungku lagi.
"Hahaha astaga yaampun hahaha"
Aku mendengus kesal mendengarnya kemudian mematikan sambungan teleponnya. Namun tak berapa lama dia kembali menelefon. Baru saja Aku ingin bertanya kenapa lagi? Tetapi dia sudah duluan berbicara.
"Sensi banget sih lo pagi ini. Yaela jangan ngambek dong Narra. Itung-itung kan lo udah buat gue bahagia pagi ini"
"Ya lo sih, ngeselin"
"Tapi buat kangen kan?"
"Dih amit-amit"
"Nanti lo jemput gue atau gue yang jemput lo?"
"Lo aja deh yang jemput gue. Lagi males bawa mobil"
"Yaudah okeee, gue siap-siap dulu yaa. Dah muach"
"Ya dah"
Aku mematikan sambungannya. Aku melihat jam dinakas. Jam 12.30. "Gilak lama juga gue tidur". Sepertinya Aku bisa dinobatkan jadi putri tidur.
Aku berjalan kedepan cermin. Melihat penampilanku saat ini. Benar-benar berantakan. Sepertinya Aku harus mengganti pakaianku.
Aku pun menuju lemari."Pakai baju yang mana ya" Aku bergumam sendiri sambil melihat-lihat baju yang mana. "Kayaknya yang ini aja deh" Aku mengambil celana jeans putih dan blouse yang ada cardigannya yang sudah menempel berwarna peach"
Tak lama Aku siap. Kemudian aku menyisir rambutku. Dan memutuskan untuk menggerai saja rambutku. Aku hanya memakai bedak tabur di wajahku. Itu saja. Karena sejujurnya Aku tidak ingin ribet. Apalagi hanya untuk hangout dengan teman.
"Narra, teman kamu udah jemput ni"
"Iya ma, ini mau kebawah kok"
Langsung saja Aku mengambil tas selempangku kemudian memasukan sebuah dompet dan hp. Aku pun kebawah menghampiri Vita yang sudah ada didepan rumah. "Ma Narra pergi ya" Aku pamit pada mama dan langsung pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchalatte (SUDAH TERBIT!!!)
Подростковая литератураGUYS CERITA INI SUDAH TERBIT DENGAN JUDUL BERBEDA JIKA BERMINAT BISA DICEK di : GUEPEDIA https://www.guepedia.com/Store/lihat_buku/MjA0Nzg= TOKOPEDIA https://tokopedia.com/guepedia/all-that-remains-are-memories BUKALAPAK https://www.bukalapak.com...