Selama perjalanan tidak ada yang berbicara. Aku sibuk dengan pikiranku. Aku terus menatap keluar jendela. Memandangi air hujan yang terus jatuh. Aku tersenyum kearah luar tak memperdulikan seseorang yang ada disamping ku saat ini.
Aku memegang kaca seakan-akan Aku sedang menyentuh hujan dibalik kaca. Sedang asik pada pikiran dan kegiatanku. Tiba-tiba suara deheman seseorang disebelahku mengalihkan pikiranku. Aku cepat-cepat menatap sumber suara.
"Kenapa?" Tanyaku bingung.
"Rumah lo dimana?" Perkataannya sontak membuatku tersadar "Oh iya diakan gak tau rumah gue dimana" pikirku.
"Itu di.. diperumahan permai blok B nomor 8" Jelasku padanya. Dia menjawab dengan anggukan tanda mengerti. Melihatnya Aku bernafas lega. "Kok gugup gini sih ngomong sama dia" ujarku dalam hati.
Tak lama kami sudah berada didepan rumah. Sebelum Aku keluar, Aku menatap kearahnya. "Btw makasih ya tumpangannya" ujarku sambil tersenyum kearahnya. Dia hanya mengangguk kembali menjawab pertanyaanku. Setelahnya Aku segera keluar.
Aku berdiri diteras sambil menunggu dia pergi. Aku terus memperhatikan hingga mobilnya sudah hilang dari pekarangan rumahku.
Aku berjalan memasuki rumah. Dan langsung memasuki kamar. Aku meletakkan tas dan memutuskan untuk segera mandi. Namun, saat Aku berjalan didepan cermin. Aku baru tersadar bahwa jaket Adrian masih ada padaku.
Aku pun melepaskan jaketnya di tubuhku. Tercium jelas aromanya di jaket ini. Tak lama Aku meletakkan jaketnya pada tempat cucian kotor. Aku memutuskan untuk mencuci jaketnya terlebih dahulu sebelum mengembalikan padanya.
20 menit berlalu
Aku telah selesai mandi. Aku ke balkon sambil mengeringkan rambutku dengan handuk. Hujan masih sangat deras. Aku mengulurkan tanganku yang satu ke arah jatuhnya hujan. Tanganku merasakan dinginnya air hujan.
Perutku terasa lapar. Dengan cepat Aku bergegas ke dapur. Aku mencari bahan makanan dikulkas. Memang tidak ada makanan yang ditinggalkan pagi tadi. Aku ditinggalkan bersama Cerisse dirumah yang lumayan besar ini. Papa dan mama pergi selama satu minggu sehingga tidak memungkinkan kami ikut karena masih sekolah.
Melihat beberapa sayuran dan daging dikulkas. Aku memutuskan untuk memasak nasi goreng daging untuk Aku dan Cerisse. Aku mulai mengeluarkan bahan-bahan yang diperlukan. Segera Aku memanaskan minyak. Setelah panas, satu persatu bahan Aku masukkan kedalam. Sudah merasa semuanya tercampur. Terakhir Aku memasukkan nasi kedalamnya. Lalu kemudian mencampurnya.
Tak lama nasi goreng buatanku pun siap. Aku menyajikannya dikedua piring. Satu untukku dan satu untuk Cerisse. Aku membawanya ke meja makan.
"Ceri ini ada nasi goreng. Ayo makan" Teriakku.
"Iya ntar lagi Aku kebawah" Ceri membalas sahutanku.
Tak menunggu Cerisse datang. Aku langsung saja menyantap makananku. Perutku memang sudah sangat ingin diisi. Mengingat tadi pagi Aku hanya makan 2 potong roti sebelum kesekolah.
"Ini punya Aku kak?" Tanya Cerisse padaku saat sampai dimeja makan. Aku hanya mengangguk menjawabnya.
Aku melanjutkan makanku. Begitu juga dengan Cerisse yang sudah mulai menyantap makanannya. Tidak ada suara. Hanya suara dentingan sendok pada piring yang terdengar.
"Tadi kakak pulang sama siapa?" Tanya Cerisse padaku disela-sela makan.
"Sama temen" Ujarku. Dia hanya mengangguk tanda mengerti padaku.
"Terus besok pulang sama dia lagi?" Pertanyaannya membuatku mengerutkan kening.
"Enggak tau, tadi cuma ga sengaja pulang sama karna hujan" Dia kembali mengangguk seolah mengatakan ooh.
Tak lama Aku pun selesai makan. Aku meletakkan piringku pada wastafel. Kemudian berencana kembali kekamar. Namun, sebelum kembali Aku berkata pada Cerisse "Nanti cuciin piring ya sebelum kekamar". Dia hanya mengangguk kembali menjawab ku.
Aku memasuki kamar. Aku berencana untuk langsung merebahkan diri. Namun, sebelumnya Aku menutup beberapa kaca jendela yang ada dikamar ku terlebih dahulu.
Aku mengambil hp diatas nakas. Betapa terkejutnya Aku ada sebuah pesan dari Adrian. Sontak Aku langsung terduduk dari tidurku.
AdrianFahri
Lo gak sakitkan?Aku mengerutkan kening bingung. Tak lama Aku tertawa kecil membacanya. "Ini anak kenapa sih hari ini?" Tanyaku dalam hati.
ReinarraCarissa
Enggak
Kenapa emang?Aku menunggu balasan selanjutnya. Selama menunggu balasannya Aku tersenyum sendiri saat kembali membacanya. Asik dengan pikiranku. Sebuah balasan pesan dari dia pun datang.
AdrianFahri
Bagusdeh
Gue pikir lo sakit kena hujanReinarraCarissa
Udah kebal sama hujanAdrianFahri
Udah kebal tapi tadi menggigilReinarraCarissa
HahaAdrianFahri
Kenapa ketawa?ReinarraCarissa
Gapapa, pengen ajaAdrianFahri
Tadi kenapa gak dijemput?Aku kembali mengerutkan keningku bingung. "Tau darimana dia gue biasanya dijemput?" Gumamku.
ReinarraCarissa
Tau darimana biasanya dijemput?AdrianFahri
Tau aja
Jadi kenapa gak dijemput?ReinarraCarissa
Papa sama mama lagi keluar kotaAdrianFahri
Kapan balik?ReinarraCarissa
Seminggu lagiAdrianFahri
Yauda, lo tidur sana
Besok sekolahAku semakin tersenyum membaca pesannya.
ReinarraCarissa
Iyaa"Paling nanti diread doang" pikirku setelah membalas pesan terakhir. Kemudian Aku meletakkan hpku kembali diatas nakas. Perlahan Aku kembali merebahkan tubuhku.
Ting
Aku terkejut saat tiba-tiba suara notifikasi berbunyi kembali dari hpku. Dengan segera Aku kembali mengambil hpku.
AdrianFahri
Selamat tidur
GoodnightAku melototkan mata menatap tidak percaya pada layar hp. Sangking terkejutnya Aku. Dia kembali mengirim ku pesan.
AdrianFahri
Udah gausah dibalasAku tertawa kecil membacanya. "Astaga dia kenapasih?" Pikirku. Mengingat dia mengatakan tidak usah dibalas, Aku kembali meletakkan hp diatas nakas.
Aku menatap langit-langit kamar. Aku teringat kejadian di halte tadi. Aku tersenyum geli mengingat itu. Banyak pertanyaan muncul dipikiranku saat ini. Namun, Aku tak ingin ambil pusing kemudian mulai memejamkan mataku. Untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchalatte (SUDAH TERBIT!!!)
Teen FictionGUYS CERITA INI SUDAH TERBIT DENGAN JUDUL BERBEDA JIKA BERMINAT BISA DICEK di : GUEPEDIA https://www.guepedia.com/Store/lihat_buku/MjA0Nzg= TOKOPEDIA https://tokopedia.com/guepedia/all-that-remains-are-memories BUKALAPAK https://www.bukalapak.com...