Sepulang sekolah Aku langsung merebahkan diri dikasur. Aku sudah memakai baju santai saat ini. Tidak lagi memakai kostum tari karena Aku sudah menggantinya saat disekolah tadi.
"Capek banget rasanya"
Aku menghela nafas kasar. Wajahku masih dipenuhi makeup. Tidak sempat tadi untuk membersihkannya saat disekolah. Tubuhku rasanya ingin remuk. Aku merentangkan tangan dan kakiku. Lalu menaik turunkan keatas kebawah seolah mencari sisi kasur yang terasa dingin. Perlahan mataku tertutup. Aku pun terlelap dalam lelahku.
Jam 20.00
Drrt..drrt..drrt
Sebuah panggilan membangunkan Aku dari tidur. Dengan setengah sadar Aku menekan tombol hijau dilayar. "Aaaa hantuuuu" Suara teriakan dari seberang sana membuatku terkejut dan mengumpulkan seluruh kesadaranku.
Aku melihat kelayar hp dengan bingung. Videocall dari Vita ternyata. Aku mendengus kesal melihat Vita yang menyembunyikan wajahnya dibalik selimut.
"Yaela ini gue kali Vit. Gitu aja takut"
"Ini beneran lo kan Narr?" Vita menyembulkan kepalanya dibalik selimut seraya menatapku. Aku hanya mendelik kesal padanya.
"Iya ini gue Narra" terdengar suara helaan nafas lega dari seberang sana.
"Gila lo, buat gue takut aja. Lagian itu muka kenapasih hitam berantakan kayak hantu"
"Oh ini makeup tadi, belum gue bersihini" Aku menyengir kearah Vita.
"Gila lo bawa tidur makeup. Gimana kalau nanti itu wajah yang mulus jadi bentolan karna bekas makeup" Aku hanya terkekeh mendengar keterkejutannya.
"Yaela gini doang. Lagian lo kenapasih tiba-tiba videocall?"
"Kan gue masih penasaran sama yang tadi makanya gue vc. Eh taunya ada hantu tadi" Aku mencebikkan bibirku padanya sambil memutar bola mata malas.
"Udah ntaran aja. Gue mau mandi dulu. Bye" Aku langsung mematikan sambungannya. Sudah kutebak pasti Vita sangat kesal saat ini.
Aku meregangkan otot-otot lenganku. Kemudian menuju depan cermin. Aku mulai membersihkan makeup yang ada di wajahku. Memang sudah berantakan akibat Aku bawa tidur. "Pantes aja Vita takut tadi" gumamku sambil tertawa kecil.
Setelah bersih, Aku pun memutuskan untuk mandi. Sekitar 20 menitan Aku telah selesai menyelesaikan ritual mandiku. Masih lelah rasanya. Aku menghela nafas kemudian memutuskan untuk mengeringkan rambutku yang basah terlebih dahulu.
"Kayanya gue butuh matcha"
Setelah selesai mengeringkan rambut. Aku bergegas ke dapur untuk menyeduh Matchalatte. Tak lama secangkir Matchalatte siap diseduh. Aku membawanya kekamar. Tak lupa mengambil hp untuk bersantai di balkon.
Sambil menyeduh matcha, Aku membuka beberapa aplikasi dihpku. Tiba-tiba Aku teringat foto tadi. Segera Aku membuka galeri. Aku melihat foto dengan Adrian tadi. "Fotonya bagus" gumamku saat menatap sebuah foto.
Aku pun berniat untuk menjadikannya snapgram. Namun, niatku terhenti karena terlalu banyak berpikir. Apakah tidak apa-apa? Gimana kalau nanti dia udah ada pacar?. Terlalu banyak kemungkinan di otakku saat ini.
Aku memutuskan untuk bertanya padanya saja terlebih dahulu melalui dm. Aku membuka profil Adrianfahri. Kemudian menekan tulisan pesan dibagian atas. Agak sedikit ragu sebenarnya. Namun, setelah menimang-nimang iya atau tidak. Aku mulai mengetik satu kata.
Reinarracarissa
PSebenarnya ada perasaan ragu pada hatiku. "Dibalas gak ya sama dia?" Aku bertanya dalam hatiku. Namun, karena tidak mau mengambil pusing Aku memutuskan untuk membuka beberapa video dulu. Tak lama sebuah notif tampil diatas layar hpku. Dm balasan darinya.
Adrianfahri
Ya?Aku menahan nafasku sebentar sebelum Aku memikirkan harus menjawab apa lagi.
Reinarracarissa
Foto tadi boleh gue post ga? Tapi cuma disnapAdrianfahri
Boleh, post ajaReinarracarissa
Oke
Eh ada wa ga?Adrianfahri
Nih +6289999999Aku tersenyum membacanya. Tapi tunggu, kenapa rasanya Aku jadi senang ya? Tidak biasanya seperti ini. Aku melihat kearah bulan. Aku semakin tersenyum.
Aku tidak lagi membalas pesannya. Aku hanya langsung memposting foto tadi pada snapgram. Namun, sebuah panggilan dari Vita masuk kembali padaku. Aku segera menekan tanda hijau.
"Kenapa Vit?"
"Kok lo malah nanya sih. Kan gue masih penasaran sama yang tadi"
"Iya-iya besokdeh gue jelasin" Vita mendengus kesal padaku. Aku hanya terkekeh mendengarnya. "Iya janji besok gue jelasin" Sambungku lagi.
"Oke awas kalau lo ngehindar lagi"
"Iya Vita pacarnya Fino" Aku segera mematikan sambungannya saat melihat ada notif kembali dari instagram.
Adrianfahri
Udah disave?Aku terkekeh geli membacanya. "Astaga gue lupa nge save" pikirku. Aku segera membuka aplikasi WhatsApp kemudian menyimpan nomor Adrian di kontakku. Setelah selesai Aku kembali membuka aplikasi Instagram dan membalas pesannya.
Reinarracarissa
Udah kokTak berapa lama dia membaca pesanku. Aku pun kembali membuka lagi aplikasi WhatsApp. Dan membuka kontak AdrianFahri.
ReinarraCarissa
P
Ini NarraAdrianFahri
Ohh okeReinarraCarissa
Eh foto tadi mau ga?AdrianFahri
BolehReinarraCarissa
send a pictureAdrianFahri
ThanksReinarraCarissa
UrwellAku menghela nafas setelahnya. Aku pikir tidak buruk juga kalau berteman dengannya. Aku masuk kedalam kamar. Kemudian merebahkan diri. Aku menatap langit-langit kamar. Aku kembali tersenyum.
"Yaampun ini kenapa ya senyum mulu nih bibir"
Aku bertanya-tanya dalam hatiku. Ada apa denganku? Tidak biasanya Aku merasa sesenang ini chat sama seseorang. Terlebih-lebih Aku baru kenal dia. Aku kembali memandangi foto bersama Adrian tadi. Senyumku bahkan kembali merekah. "Sepertinya Aku sudah gila" pikirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchalatte (SUDAH TERBIT!!!)
Teen FictionGUYS CERITA INI SUDAH TERBIT DENGAN JUDUL BERBEDA JIKA BERMINAT BISA DICEK di : GUEPEDIA https://www.guepedia.com/Store/lihat_buku/MjA0Nzg= TOKOPEDIA https://tokopedia.com/guepedia/all-that-remains-are-memories BUKALAPAK https://www.bukalapak.com...