Happy Reading
◽◽◽
Pukul 06.15 WIB
Pagi hari tiba dengan cuaca yang terlihat akan cerah seharian. Langit sudah terang, manusia di bumi mulai melakukan aktivitas nya masing-masing. Begitupun Fia yang seorang pelajar.
Sebenarmya tak ada yang berbeda di pagi harinya Fia. Gadis cantik itu selalu bangun pagi, bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Lalu sampai, ia masih sendirian di kelas. Tidak bosan, ia sudha biasa.
Namun, pagi ini lumayan berbeda, hanya sedikit perbedaan. Biasanya ia berangkat sendiri menaiki bus angkutan umum, kali ini ia menebeng pada kakaknya yang kebetulan sekali mau ditebengi.
Tentunya alasan ada, bahkan alasan itu membuat Fia senang dan beruntung. Ia bersyukur Reza, kakaknya itu, bisa diterima oleh seorang perempuan yang ia juga belum tau rupanya. Dan yang lebih kebetulan lagi, rumah perempuan itu tak jauh dari sekolahnya. Lumayan, setiap hari bisa nebeng. Pikir Fia.
"Gimana, Naf? Lo bilang mau ngomong sesuatu semalem."
Fia duduk di sebelah Nafla, mereka duduk berdua di teras kelas. Nafla yang sedang mengunyah roti itu menoleh.
"Oh yang semalem, gak jadi. Abisnya lo lagi sibuk sih. Gue 'kan mau ngobrol-ngobrol gitu, soalnya semalem gue di rumah sendirian."
"Ngobrol-ngobrol sekarang nggak bisa?"
"Nggak bisa, udah gak ada topik."
"Gimana kalau topiknya tentang Kak Dion?"
Ucap Fia pelan. Semenjak ia pulang bersama Fion kemarin, entah mengapa ia menjadi semakin penasaran dengan lelaki itu. Banyak yang ia tidak tau dari Dion.
"Gak salah nih? Kak Dion?"
"Iya."
"Kak Dion itu yang gue tau, dia anak tunggal. Papa sama Mama nya itu pengusaha. Gue yakin lo udah tau ini."
"Hm, gue tau."
"Gue pernah bilang gak sama lo, kalau gue sering chatting sama dia. Itu semua karena dia sih, pasti gue ngerasa kayak dimanfatiin kalau dia tiba-tiba ngirim pesan."
"Enggak, lo belum bilang itu."
"Yaudah gue bilangin nih, Kak Dion sering chat gue duluan cuma buat nanya-nanya tentang lo. Dari itu gue ngerasa kayak dimanfatiin sama dia."
Fia mengangguk-anggukkan kepalanya. Tak menyangka kalau ternyata diam-diam Dion memperhatikan nya.
"Dorr!"
Dibelakang mereka ada Shifa dan Tita yang mengangeti keduanya, namun yang dikageti merasa tidak kaget sama sekali.
"Percuma lo ngangetin gue, fa."
"Kagetin aja tuh si Riki, biar ribut kalian. Gue suka yang ribut-ribut."
"Heh! Nafla! Kalo ngomong ya, yang bener."
Syifa dan Tita kompak terkekeh.
"Gue ribut sama lo aja deh, Naf. Mau nggak?"

KAMU SEDANG MEMBACA
See You [TAMAT]
Teen Fiction¦ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ¦ Lengkap! ♣♣♣♣♣ Ketika sama-sama suka, namun tidak ada yang mau menyatakan perasaannya lebih dulu. Lalu, saat sudah bersama, harus dipisahkan karena suatu hal. Bagaimana kisah mereka? ♣♣♣♣♣ 📌Rank📌 #1 melihatmu [15-6...