30. Perubahan

46 12 1
                                        

Happy Reading

◽◽◽

Fia terbangun pagi ini dengan suasana hati yang langsung ceria. Ia semangat hari ini untuk bertemu Dion. Mungkin bisa di bilang, ia rindu. Padahal kemarin mereka berduaan seharian.

Kali ini Dion tak menjemput nya, itu artinya dia harus berangkat ke sekolah sendirian. Fia memang meminta pada Dion agar tidak perlu repot-repot datang pagi-pagi ke rumahnya.

Selesai sarapan, Fia menyusul langkah Reza yang juga hendak berangkat ke kampus.

"Kak, nebeng dong!"

Ujar Fia sembari tersenyum pada Reza.

"Nggak di jemput lagi?"

"Enggak, gue yang minta buat gak jemput, Kak."

"Yaudah deh, ayok! Kebetulan juga mau jemput Raya dulu."

Fia mengangkat kedua tangan nya ke udara, sambil berkata 'yes'. Ia senang. Lalu, mengikuti Reza ke dalam mobil lelaki itu.

Di perjalan, Fia sibuk memainkan ponsel nya. Dari mengirim pesan pada Dion yang tak langsung di baca, sampai mengeksplor sosial media nya.

"Boleh nggak, Kak Reza nganter aku dulu baru habis itu jemput Kak Raya?"

Tanya Fia, tangan nya sibuk memasukkan ponsel nya ke dalam saku.

"Kenapa emangnya?

"Gue ada perlu sama Nafla, Kak."

Reza mengangguk. Lelaki yang duduk di sebelah Fia itu menambah kecepatan mengendarai nya. Jalanan tentu saja ramai, namun tak padat alias macet.

Tak begitu lama, Fia kini sampai di sekolah. Reza menepikan mobilnya agak jauh dari depan gerbang. Bukan permintaan adiknya, itu kemauan nya sendiri.

Fia melepas seatbelt nya, lalu berpamitan pada Kakak nya. Ia turun dari mobil, melambaikan tangan pada Reza, kemudian berjalan hingga kw gerbang sekolah.

Seperti biasa, saat Fia sampai di sekolah, masih pagi. Belum banyak siswa yang berada di sekolah saat ini. Fia saja sampai hafal siapa saja teman nya yang juga sama seperti nya, selalu berangkat pagi.

Fia melewati tepi lapangan di mana di tengah lapangan sana ada anak futsal. Ia tak tau ini, pantas saja Dion tak membalas pesan nya. Ternyata lelaki itu sibuk main futsal.

Sambil berjalan, Fia menoleh pada Dion, bahkan ia tersenyum terus saat menatap lelaki yang merupakan kekasihnya itu. Tapi sayangnya, Dion seakan tidak merespon kehadiran Fia yang agak jauh darinya itu. Tentu saja Fia langsung terheran. Perasaannya juga sedih, mengapa berubah?

"Mungkin Kak Dion emang lagi fokus buat latihan nya aja. Gapapa, Fia, gapapa."

Fia bermonolog. Ia menenangkan dirinya sendiri.

◽◽◽

Sesampainya di kelas, ia sama sekali tak menemukan teman-teman nya di sana. Hanya dia sendirian karena teman-temannya belum ada yang tiba di sekolah.

Lima menit ia duduk sendirian, melamun, sesekali juga menatap ponsel nya. Namun, ia bosan. Kini Fia berdiri dari duduk nya dan berjalan keluar kelas.

Dulu, saat ia sendirian seperti ini, ia selalu duduk di teras kelas sambil melihat Dion yang sedang berada di tengah lapangan. Fia lakukan itu diam-diam, tubuhnya bahkan saat itu tak terlihat karena tertutup pohon.

See You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang