Happy Reading◽◽◽
"Guys, gue duluan ya, takut gak ada bus lagi."
Fia menggendong tas miliknya, bersiap untuk pulang. Semua temannya masih berberes dengan santai, berbeda dengannya yang justru sudah siap untuk pulang.
"Hati-hati, Fi."
"Oke."
Dengan hati yang senang, Fia melangkah melewati koridor. Bukan jalan yang cepat sampai ke gerbang, tapi kakinya berbelok ke sana. Padahal dirinya sedang terburu-buru.
Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore lebih. Sekolah sudah sepi, karena jam pulang sudah berlalu sejak satu jam yang lalu. Hanya murid yang tengah mengikuti ekskul saja yang masih ada di sekolah.
Brukk
Gadis itu terjatuh, kedua lututnya menahan tubuhnya yang hendak menyentuh ubin lantai. Ringisan kecil keluar dari bibirnya, Fia terjatuh dan lutut kanan nya luka.
Menahan perih, Fia berdiri dari jatuhnya di bantu
seseorang yang baru datang. Lalu duduk di bangku panjang yang ada di setiap teras kelas. Dia menghela napasnya, jujur saja ia ngeri sendiri melihat lukanya. Meski tidak banyak darah yang keluar, tapi lecetnya begitu terlihat."Makasih ya udah bantu buat berdiri."
Fia menoleh pada seseorang di sebelahnya. Matanya tercekat dan tak lepas memandang wajah orang itu. Tersadar, Fia menelan ludah.
Kak Dion, dia barusan nolongin gue? Batin Fia dalam hati.
"Sakit nggak?"
Tanya Dion yang dijawab gelengan kepala dari Fia. Gadis itu berbohong, jelas-jelas ia sedari tadi tengah menahan nyeri.
Dion sebenarnya tau kalau perempuan di sebelahnya ini berbohong. Dari wajahnya saja terlihat seperti kesakitan.
"Tunggu di sini dulu ya."
"Hah?"
"Kamu tunggu di sini sebentar, jangan kemana-mana."
"Eh, mau ke mana?"
Kok gue kepo sih? Ih salah ngomong deh. Batin Fia menggigit bibirnya.
Mendengar pertanyaan Fia membuatnya tersenyum.
"Maksudnya, mau ngapain?"
"Tunggu aja sebentar."
Kemudian Dion berdiri, ia pergi dengan senyumnya. Hal itu membuat Fia merasakan perasaan yang aneh. Apa begini rasanya dipedulikan sama orang yang disukai?
◽◽◽
Dion setengah berlari dari koridor kelas sepuluh hingga ruangan uks. Agak jauh jaraknya, makan dari itu ia berlari. Namun, sampai di sana ia tak melihat siapapun. Ruangan uks pun sudah di kunci.
Tak putus asa, Dion kembali menyusuri sekolah mencari satu saja anak pmr. Hari ini bukan jadwal ekskul pmr, tapi ia berharap semoga masih ada yang bisa ia pintai tolong.

KAMU SEDANG MEMBACA
See You [TAMAT]
Teen Fiction¦ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ¦ Lengkap! ♣♣♣♣♣ Ketika sama-sama suka, namun tidak ada yang mau menyatakan perasaannya lebih dulu. Lalu, saat sudah bersama, harus dipisahkan karena suatu hal. Bagaimana kisah mereka? ♣♣♣♣♣ 📌Rank📌 #1 melihatmu [15-6...