11. Jogging

49 12 0
                                    

Happy Reading

◽◽◽

Pukul 05.00 WIB

Burung-burung berkicauan di atas pohon-pohon yang daunnya melambai-lambai. Udara yang amat terasa menyejukkan. Sinar matahari yang terang walaupun matahari belum terlalu naik.

Pagi yang indah untuk hari ini. Semoga esok tetap selalu indah. Harap gadis yang baru saja selesai mandi itu.

Kini Fia berusaha membangunkan sahabat nya yang masih tertidur itu. Dengan satu tangannya yang mengusap rambut sehabis keramas.
Jam segini memang bukan jam bangunnya Nafla.

"Nafla!"

Pasrah membangunkan Nafla secara halus nyatanya tidak mempan, akhirnya ia memilih berteriak. Namun, harapannya Nafla bangun tapi ternyata belum juga bangun.

"Pantes aja ke sekolah datangnya telat mulu, dasar kebo."

"Naf, bangun. Katanya mau lari pagi."

"Gue ganti baju dulu, awas aja kalau lo belum bangun juga."

"Emm."

Balas Nafla yang masih memejamkan matanya. Mungkin sudah setengah sadar, tapi malas untuk melek.

◽◽◽

Dion membenarkan posisi tubuhnya yang masih tertidur. Dia masih membuat mimpinya belum berakhir dan membuat selimutnya kembali naik menyelimuti tubunya.

Namun, tak lama ponselnya berdering. Panggilan pertama masih ia hiraukan, begitupun yang kedua.

Dia bangun dari tidurnya dengan nyawa yang masih belum terkumpul. Kemudian memilih mengangkat panggilan yang entah kesekian kalinya itu masuk.

"Halo."

Ucap Dion dengan suara serak bangun tidurnya.

Lo baru bangun? Gue udah di depan rumah lo nih.

"Ngapain pada dirumah gue? Lo siapa emang?"

Ah, nih anak. Kan gue ngajak lo lari pagi. Kita 'kan kumpul dirumah lo.

"Gue 'kan udah bilang gak ikut, Dim!"

Gak peduli. Cepetan, 5 menit gue tungguin.

Dion menghela napasnya, ia kesal. Dengan malasnya, ia turun dari kasur lalu berjalan ke kamar mandi untuk mandi. Namun, belum sampai ia masuk, pintu kamarnya sudah diketuk dari luar.

"Dion, bangun sayang!"

"Itu teman-teman kamu udah pada di depan."

"Iya, Mah. Ini mau mandi."

"Mamah suruh mereka masuk dulu."

"Iya, Dion gak lama kok."

Dion masuk ke kamar mandi. Selesai mandi dan bersiap-siap, dia turun ke lantai bawah menghampiri ketiga temannya yang ada di ruang tamu.

"Udah sana pergi, udah ditungguin dari tadi."

"Yaudah, Dion pergi dulu ya, Mah."

Dion dan ketiga temannya menyalami wanita itu. Keluar dari rumah, dia menghirup udara segar pagi hari sambil men-stretching otot-otonya.

"Gausah jauh-jauh ya, Dim. Sampe ujung taman aja."

Usul Fito sambil berjalan.

"Ya deh, di taman 'kan juga ada yang jualan makanan. Bisa makan disana."

See You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang