"Oh, jadi aku kakakmu."
"Iya, Siera."
"Tapi kenapa hanya kamu yang tinggal bersama orang tua kita?" ucapnya murung.
"Ketika itu, kamu dikejar dan ingin dibunuh oleh orang Nauru. Tetapi kakek menyelamatkanmu. Karena kakek mencelakakan seorang perempuan di Nauru, jadi menurut warga Nauru, harus seorang perempuan juga yang mendapat balasan. Mungkin saat itu mereka tidak tahu kamu punya adik perempuan."
"Tapi, kenapa bukan ibu yang diincar? Kenapa cucunya?"
Felisa menunduk sedih. "Aku mendengar ini dari Irjen Pol Nevara. Warga Nauru tahu, bahwa ... bahwa kakek kurang menyayangi ibu karena ingin anak laki-laki. Sehingga, kematian ibu tidak akan membuat luka di hati kakek jika warga Nauru membunuhnya."
"Lalu, siapa sebenarnya yang membunuh Drita Raya?"
"Pionaretta. Sebenarnya bukan keinginannya, tetapi OVE dengan semua huruf kapital seolah mengucapkan perasaan marah karena murid LPL, Steright, membunuh temannya sendiri--Jenila--yang dimana itu dilarang. Makanya pada hari itu, OVE langsung membunuh dua orang sekaligus, Irzan Lorta dan Drita Raya. Itu semua bukan perbuatan OVe yang mengajar di LPL."
Siera sedih. "Kenapa kamu mengetahui semuanya. Kenapa kamu mendapat semuanya. Aku yang ingin mengungkap kasus ini."
"Kak ...,"
Siera terhenyak. "Kamu memanggilku kak?"
"Karena engkau memang kakakku."
"Aku selalu iri padamu. Mungkin aku bukan kakakmu yang sebenarnya."
"Tetapi, engkau mau kan mendengar setiap detail dari peristiwa OVe, OVE, dan Ove."
Siera sebenarnya tidak ingin mengetahui dari Felisa. Tetapi, ia penasaran dan memutuskan mengangguk.
Felisa tersenyum. "Kasus Emirale, dokter forensik yang membantu mengidentifikasi korban-korban LPL. Dia dibunuh oleh seorang polisi yang berada di bawah pengaruh obat. Tak lama, rekannya itu dibunuh oleh OVE karena OVElah yang membuat polisi itu berhalusinasi."
"Untuk apa OVE melakukan itu?"
"Karena Emirale mengetahui tentang Steright atau Sterta. Jika lelaki itu tertangkap, Steright bisa merusak rencana OVE dan membongkar identitas Sultan Fenos. Dan tepat sekali waktunya, ketika Emirale akan memberitahu siapa itu Steright sebenarnya, ia ditembak."
"Kalau dilihat, bukankah OVE lebih agresif dari pada dua ove lainnya?"
Felisa mengangguk. "Karena dibalik sosok OVE adalah Nuna Liene Arkerley, ibu kandung Steright. Menurut forensik, hati yang paling tidak bisa diubah. Karena kakek telah melakukan hal buruk pada keluarganya dan desanya, mungkin karena itulah OVE menjadi pemarah dan pendendam. Sayangnya, setelah dimodifikasi, ingatannya sembilan puluh lima persen hilang terutama pada memori kehidupannya."
Siera mendadak memeluk Felisa. Ia menangis sejadi-jadinya. Hidungnya hingga tersumbat. "Maaf ...."
Felisa menepuk pundak Siera. "Mari kita hidup bersama selanjutnya."
Mereka berlepas peluk.
"Iya, Fel." Siera tersenyum.
Kedua anak itu telah berada dua bulan di rumah jiwa yang didampingi psikologi. Mereka di sana justru dibuat bahagia, sehingga beban-beban mereka selama ini sedikitnya terlepas. Kini, mereka tinggal di sebuah rumah yang dibelikan Irjen Pol Nevara kepada mereka dengan seorang pengasuh, karena kaki mereka yang tidak dapat berkompromi.
•••••
Irjen Pol Nevara tinggal berdua bersama Lawrence. Irjen Pol Nevara senang, karena anak itu bahagia. Setiap hari ia bermain alat musik, tanpa dibebani kasus-kasus dari kepolisian. Irjen Pol Nevara yang mengurus pengunduran diri Lawrence dari secret police. Ia pun telah mencarikan sekolah baru untuk Lawrence, sebuah sekolah elit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru Anomali
Mystery / ThrillerHighest Rank #27 in horor Rank #25 in Thriller Rank #81 in Mistery Rank #3 Menegangkan Labentis Phantera Leo (LPL) adalah sebuah tempat menuntut ilmu yang mirip dengan dunia perkuliahan, namun masih diiringi bimbingan guru. Siapa sajakah guru pembi...