Chapter 8

1.8K 117 6
                                    

Hallo teman-teman hari ini update lagi nih
Yang kepo dan penasaran sama Chapter nya langsung baca aja ya

Semenjak mereka pergi dari rumah sakit, Dokter Rian hanya mendapati adik nya yang sedang melamun dengan tatapan kosong sambil tangan penopang dagunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak mereka pergi dari rumah sakit, Dokter Rian hanya mendapati adik nya yang sedang melamun dengan tatapan kosong sambil tangan penopang dagunya. Entah apa yang sedang dia pikir kan.

"Glen!" Dia tak menggubris panggilan kakaknya.

"Glen!" panggil Dokter Rian sesekali menengok.

"GLEN!!!" Glen pun kaget dan tersadar dari lamumannya itu.

Glen pun menghela napas sambil memegang dadanya. "Bang Rian bikin kaget aja. Untung gue gak jantungan." Ucap nya dengan napas yang sedikit tidak beraturan.

"Ya habis Lo itu dari tadi ngelamun aja. Kesambet entar lo." Saut Bang Rian dan Glen pun masih mengelus-elus dada nya.

"Ngelamunin apa sih, serius banget." Tanya Rian yang sesekali menengok ke arah Glen.

"Siapa sih cewe tadi? Kayanya gak familiar deh dimata gue. Kaya mirip? Masa cewe itu?" Batin Glen

"Eh ditanya kok malah bengong lagi, wah kesambet ni anak." Ucap Rian heran. Dan terjadi keheningan beberpa menit.

Glen pun kembali melamun memikirkan gadis yang dia lihat tadi. Dia merasa gadis itu memakai seragam seperti dirinya. Berarti gadis tu satu sekolah dengannya. Dan akhirnya dia pun mencerikan apa yang terjadi saat upacara disekolah tadi.

"Bang tadi di sekolah, Gue nolongin temen gue yang pingsan terus dia mimisan gitu." Ucap nya yang akhir nya bersuara, Rian pun hanya berdehem

"Dia itu sering banget pingsan disertai mimisan. Kata dia pas udah sadar sih karena kecapean. Tapi masa hampir tiap hari?" Ucap nya bingung sambil menatap Rian yang sedang fokus menyetir.

Ucap Rian sambil berdehem. "Hm... berarti gejala dia sama seperti yang di alami pasien abang. Pasien abang juga seperti itu." jawab nya ambil fokus menyetir.

"Pasien abang itu sakit apa?" Tanya Glen kepo.

"Dia sakit Leukimia. Abang sih berusaha buat bisa sembuhin dia. Agar keluarga dia gak ngalamin apa yang kita alami." Ucap Rian dengan mata berkaca-kaca.

"Apa yang Bang Rian maksud pasien dia itu cewe itu?" batin Glen yang masih bertamanya-tanya.

"Mama meninggal kan gara-gara penyakit itu. Coba kalo Abang bisa----"

"Udah bang gak usah jadiin itu sebagai penyesalan. Mama pergi udah takdir dari Allah. Allah lebih sayang sama mama. Kita gak bisa merubah takdir. Sekarang mama udah gak ngerasan sakit lagi. Mama dah tenang di sana. Udah jangan sedih." Ucap Glen memotong pembicaraan Rian karena tidak mau Rian mengingat masa lalu itu. Rian pun kembali fokus untuk menyetir lagi.

 Rian pun kembali fokus untuk menyetir lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gemana chapter ini. Semoga aja kalian suka dan terhibur :v

Author lagi gk ada kata" nih langsung aja klo ada yg TYPO di komen dan di maaf kan :v

Tapi jgan lupa follow ig author ya @timah_fatimah12

Maaf ya klo chapter kali ini agak pendek :v
Maklum kaya author yang pendek :v

Revisi, 7 September 2021

LEUKIMIA (Selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang