Hallo teman-teman hari ini update lagi nih
Yang kepo dan penasaran sama Chapter nya langsung baca aja ya
Ceklek
Melody pun membuka pintu dan lihat siapa yang datang.
"Ody." Ucap Upi yang langsung memeluk erat Melody sampai gak bisa napas.
"Ih ih lepasin. Kek gak pernah ketemu gue aja nih anak." Ucap Melody sambil berusaha melepaskan badannya dari pelukan Upi.
"Kan gue dah lama gak nginep dirumah lo. Kangen juga nih sama Om dengan Tante. Mereka ada di dalam kan?" ucap Upi yang langsung mengeluarkan jurus nyerocos nya itu.
"Ada di----" Tanpa mendengar perkataan Ody, Upi langsung masuk ke dalam rumah Ody layak nya dia pemilik rumah. Melody pun memutar bola matanya malas melihat tingkah sahabat nya yang terkadang menyebalkan.
"Om.. Tante,,, I am coming." Ucap nya dengan suara yang cempreng dan memeluk Bima dan Lina
"Hallo sayang apa kabar?" Tanya Lina sambil cipika cipiki
"Baik Tante, Om." Saut nya yang bergantian dengan Bima
"Ya udah Om Tante Upi mau ke kamar Melody dulu ya taruh barang-barang." Ucap nya yang langsung berlari menuju kamar Ody tanpa menghiraukan Ody sang pemilik kamar.
"Sebenarnya yang punya rumah siapa sih?" Tanya Ody menatap punggung Upi yang sudah menjauh.
Lina pun hanya menaggkat bahunya pertanda sangat heran dengan tingkah laku Upi. Melody pun langsung menyusul Upi ke kamar nya.
Setelah sampai di kamar Ody, dia langsung meletakkan barang-barang nya dan berbaring diranjang Ody yang begitu nyaman.
"Gue kangen banget sama kamar Lo." Ucap nya sambil memeluk guling.
"Gak ada perubahan ya." Sambung nya sambil melihat seisi kamar Melody. Dan tertuju pada sebuah foto yang membuat matanya bekaca-kaca.
"Ya ampun Mel, Lo masih simpan foto ini?" ucap nya sambil memandangi foto dirinya dan Ody sejak meraka duduk di bangku SMP kelas satu.
"Ya masih lah. " saut Ody yang langsung duduk di samping Upi. Upi pun refleks memeluk Ody dengan mata yang hampir menangis.
"Ody, jangan pernah ninggalin gue ya. Kalo lo ninggali gue, gue gak punya sahabat sebaik lo Ody." Ucap nya memeluk Ody dan tak sadar air matanya sudah menetes.
"Iya gue gak bakal tinggalin lo kok. " saut Ody sambil mengelus punggung Upi.
"Janji ya Dy?" ucap Upi sambil mengulurkan jari keligking nya.
Ody pun mengangguk. "Iya." Saut Ody yang tersenyum sambil membalas dengan merekat kan jari kelingking nya. Mereka pun kembali berpelukan menunjukkan kalo mereka adalah sahabat yang saling menyayangi.
_oOo_
Terlihat Dokter Rian yang sedang sibuk mendata data-data pasiennya. Glen yang habis mandi pun menghampiri kakak nya itu.
"Lagi ngapain bang, Kek nya sibuk banget?" tanya Glen sambil melihat apa yang di kerjakan Rian.
"Ini abang lagi mendata pasien-pasien abang." Jawab Rian yan masih sibuk mendata. Tak sengaja salah satu kertas data diri pasiennya terjatuh ke lantai. Refleks Glen pun mengambil nya. Dia pun memperhatikan nama yang tertulis di kertas itu.
"Nama : Melody Pricila Aulia. Kaya gak familiar nama itu. Sakit Leukimia? Jadi cewe itu yang di ceritain sama bang Rian tadi? Dan cewe itu juga yang gue tolongin pas upacara tadi." Batin Glen yang terkejut melihat isi kertas itu
"Eh kok kurang satu ketasnya?" Tanya Rian yang sambil mencari kertas yang kurang satu.
"Eh ini bang tadi jatuh di bawah." Saut nya langsung menyodorkan kertas yang sedari tadi dibacanya.
"Ya udah bang Glen kekamar dulu." Ucap nya langsung buru-buru meninggalkan kamar kakanya itu.
Glen yang masih terheran-heran dengan apa yang baru saja di baca pun langsung buru-buru masuk kekamarnya. Ternyata kecurigaan terhadap Melody pun sudah diketahui oleh nya.
"Jadi Melody itu pasien nya Bang Rian." gumamnya sambil menatap tajam kearah pintu kamar nya, dan tiba-tiba Glen kembali ke kamar kakak nya lagi.
"Bang. Melody itu pasien abang?" Tanya Glen tiba-tiba yang membuat Rian terkejut
"i...iya. Kenapa memang nya?" Tanya Rian heran
"Dia itu teman sekolah gue, dia itu juga yang gue ceritain ke abang tadi." Jawab Glen sambil menatap Rian
"Yang kamu tolongin pas pingsan?" Tanya Rian lagi. Dan Glen pun hanya mengangguk.
"Ya, bagus dong. Kalo gitu abang minta tolong buat kamu pantau keadaan dia selama dia di sekolah." Glen yang mendengar perkataan Rian pun terkejut.
"Gue?" Tanya Glen sambil menunjuk dirinya
"Iya. Kamu mau kan bantuin abang." Ucap Rian sambil memegang bahu Glen.
Tanpa pikir panjang Glen pun mengangguk pertanda dia mengiyakan permintaan kakak nya itu. Entah mengapa hati nya sangat berat untuk menolak.
Semenjak dia tau kalau Melody itu pasien dari kakak nya Glen memulai pendekatan dengan Melody. Bukan tanpa alasan, semua didasari karena dia ingin membantu kakak nya untuk mengetahui kekadaan dan perkembangan Melody melalui adik nya itu.
Author update lagi nih. Hehe :v
Nah gemana chapter kali ini semoga aja klian suka.Author ushain sehari update dua chapter, insyaAllah klo gk sibuk ya hehehe :v
Yang setuju komen.Klo ada yg TYPO maapin ya terus komen aja gpp biar nanti aku benerin :v
Jgan lupan KOMEN dan juga VOTE yan readers
Follow jga IG author @timah_fatimah12
Revisi, 7 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
LEUKIMIA (Selesai) ✅
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Seorang gadis bernama Melody. Dia adalah gadis cantik dan juga baik, namun sedih nya, di usia dia yang masih muda dia sudah harus menderita penyakit mematikan ini. Namun di balik itu semua keluarga dan sahabat nya sangat say...