(FOLLOW SEBELUM MEMBACA)
Seorang gadis bernama Melody. Dia adalah gadis cantik dan juga baik, namun sedih nya, di usia dia yang masih muda dia sudah harus menderita penyakit mematikan ini.
Namun di balik itu semua keluarga dan sahabat nya sangat say...
DAN PASTIKAN SEBELUM KALIAN MEMBACA PASTIKAN KALIAN SUDAH FOLLOW YA GAIS <3
***
HALLO GAIS APA KABAR KALIAN SEMUA????
AKU MAU UPDATE LAGI NIH 🥳🥳🥳
HAYO SIAPA YG NUNGGUIN PART SELANJUT NYA????
JADI AKU SEKARANG UPDATE SETIAP KALI NASKAH SELESAI DI BUAT YA GAIS 😁😁😁
YA UDAH GK USAH LAMA-LAMA LANGSUNG BACA AJA
LANJUT YUK ⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
🚫⚠️ WARNING ⚠️🚫
DI LARANG KERAS BAGI ANAK DI BAWAH UMUR UNTUK MEMBACA CHAPTER INI. DI KARENAKAN ADA ADEGAN YANG BERSIFAT DEWASA. DAN HANYA BOLEH DI BACA BAGI MEREKA YANG SUDAH CUKUP UMUR
🚫⚠️ WARNING ⚠️🚫
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah hampir tiga hari ini Glen dibuat uring-urungan. Pasalnya Melody tidak ingin bertemu dengan Glen sama sekali. Jangankan mengangkat Telponnya tau membalas pesannya. Disekolah saja Melody seperti menjauh dari Glen.
Ini tidak boleh terus terjadi. Glen tidak tenang. Bagaimana pun Glen harus menjelaskan ini semua. Kesalah paham ini tidak boleh berkepanjangan.
Glen pun segera mengambil ponsel nya dan juga kunci mobil nya. Glen bergegas keluar kamarnya dan terihat sangat tergesa-gesa. Hal itu membuat Rian dan juga Widodo yang berada disofa sambil menonton Tv bertanya-tanya.
"Glen mau kemana?" Tanya Widodo. Glen tidak menjawab. Rian yang memperhatikan Glen hingga keluar Pintu rumah pun Heran.
"Ada apa sama Glen?" Tanya Widodo kepada Rian.
"Biasalah Pa masalah anak muda. Udah biarin aja." Jawab Rian santai. Wododo pun hanya geleng-geleng kepala.
Glen sudah dalam pejalanan. Dia menghubungin Anwar untuk memastikan apakah Anwar ada di rumah atau tidak. Glen pun masih menunggu Anwar mengagkat telponnya.
"Hallo war, Lo di mana?" Tanya Glen
"..."
"Oke Gue kerumah lo sekarang." Ucap Glen dan langsung menutup ponsel nya.
Glen pun langsung bergegas mempercepat mobil nya agar sampai di rumah Anwar. Glen tidak tau harus menceritakan masalah ini kepada siapa selain kepada Anwar teman baik nya. Glen sudah benar-benar frustasi.
