Chapter(3)

8.7K 345 47
                                    

Sebelum baca, harus ingat jangan emosi kan lagi puasa ")

Sudah 3 bulan usia kandungan Dinda, selama itu Dinda banyak perubahan. Dia makin banyak mengeluh pegal dan makin malas untuk ngapain-ngapain

" Nanti aku suruh Sesin ke sini yaa, aku berangkat dulu'' ucap Angkasa mencium kening Dinda. Dinda hanya tersenyum

Sampai di kantor nya Angkasa, langsung di tubruk oleh Syila. Angkasa pun bingung, ada apa dengan sekretaris nya ini?

" Ada apa ini?" tanya Angkasa menyingkirkan Syila yang ada di pelukan nya ini

" Pak, saya takut pak" ucap Syila memeluk Angkasa erat lagi, Angkasa berusaha melepas wanita ini tapi tidak bisa. Rasa ingin melepas dengan kasar tapi Angkasa tak mungkin, Angkasa ingat dia lelaki tidak boleh menyakiti wanita! Apalagi mama dan istrinya adalah wanita!

Di jam yang sama, Dinda lagi di rumah nya membereskan kasur nya dengan malas. Dia mendapati hp Angkasa yang tertinggal di meja

" Ini kan hp asa, aku kasihin aja ah dari pada nanti dia bingung nyariin hp nyaa" ucap Dinda langsung pergi bersama supir ke kantor Angkasa. Untung nya Dinda sudah rapih dengan pakaian nyaa

Di kantor, keadaan masih sangat membingungkan dengan Syila yang masih terus memeluk Angkasa. Angkasa sudah beruha dengan pelan melepas ini, tapi wanita ini sangat nempel pada diri nya

Semua karyawan sudah menatap mereka dengan tatapan panik nya. Mereka tau seorang Angkasa kayak gimana dan dia tau kalau pak Angkasa ini sudah memiliki istri, gimana kalau nanti istri nya lihat?

" Takut apaa?" tanya Angkasa berusaha menyingkirkan Syila. Syila justru mempererat pelukan nya

" Sa—ya, saya sayang sama bapak, saya tertarik sama bapak. Saya takut kehilangan bapak'' ucapan Syila membuat semua karyawan menatap mereka takut, karna di belakang nya ada Dinda yang sedang menatap mereka dengan air mata yang sudah menetes

Dinda yang kaget tak sengaja menjatuhkan hp Angkasa, membuat Angkasa langsung menoleh dan kaget melihat kedatangan Dinda. Angkasa gelegapan dia takut Dinda salah paham, dia takut Dinda sakit hati, dia gak mau itu!

" Maksud nya apa ini! hah!" ucap Dinda menyingkirkan Syila dengan kasar dari suami nya itu

Pelukan itu pun lepas, Syila pun menunduk karena takut. Sedangkan Angkasa bukan nya lega, dia justru takut Dinda salah paham karena kejadian ini semua

" Apa sih sa pakai peluk-pelukan segala! Maksud mu apa! Maksud kamu apa sa!" ucap Dinda memukul dada bidang Angkasa sambil menangis

" Dia sayang yang meluk aku, aku udah berusaha buat lepasin dia" Ucap Angkasa berusaha menjelaskan ke Dinda nya ini. Dinda menatap Angkasa dalam, mencari kebohongan di mata lelaki itu

" Benar bu, si Syila ini pak Angkasa baru saja datang langsung di peluk sama Syila" Jelas Mikel, dia harus menjelaskan sesuatu yang sebenarnya terjadi

" Maksud anda apa?! Anda kenapa memeluk suami saya!" ucap Dinda dengan nada tinggi nya sambil menunjuk Syila, Syila menutup mata nya kala mendengar suara Dinda yang sangat kencang

" Kenapa anda memeluk suami saya! Perempuan murahan kah?!" ucap Dinda dengan nada yang sangat tinggi, dia sangat emosi kali ini

" SAYA SUKA SAMA SUAMI MBA! APA SALAH?!" bentak Syila yang sudah terpencing emosi nyaa. Dinda langsung diam, dia menatap Syila tak percaya

" Gak tau malu yaa! Anda Jelas-jelas tau kalau bos anda ini sudah mempunyai istri dan sebentar lagi akan menjadi seorang ayah! " ucap Dind

" Perasaan gak bisa di cegah begitu saja! Saya sayang dengan pak Angkasa! Saya benar-benar tidak perduli tentang status nya!" ucap Syila

Angkasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang