Chapter (37)

3.1K 209 11
                                    

Follow!
Vote
Komen!
Jangan Lupa.

Happy Reading!!!

Bangun tidur Angkasa langsung menatap Dinda yang masih tertidur dengan nyenyak.  Angkasa pun mengelus kepala Dinda

" cepat sembuh sayang" ucap Angkasa pun bangkit dari kasur nya dan berjalan ke kamar mandi

Setelah beberapa lama di kamar mandi, Angkasa pun keluar dan melihat Dinda sedang duduk menonton televisi dengan selimut yang masih melekat di tubuh nyaa

" Udah sembuh?" tanya Angkasa.  Dinda pun menoleh

" Udah agak enakan si, masih pusing dikit " jawab Dinda

" yaudah bagus, mau mandi apa makan dulu?" tanya Angkasa berjalan mendekat ke Dinda

" Makan " jawab Dinda.  Sampai di dekat Dinda,  Angkasa pun mengelus kepala Dinda.

" Aku ambilin makanan dulu yaa,  kamu tunggu di sini" ucap Angkasa sebelum meninggalkan Dinda,  Angkasa pun mengecup kening Dinda

Dinda menunggu Angkasa sambil memainkan hp nyaa.

Angkasa berjalan menuruni tangga, pas di bawah dia melihat Shakila sedang menatap ke arah tangga.  Angkasa pun mendekat ke Shakila

" Anak papa udah bangun ya" ucap Angkasa mengambil Shakila dari gendongan bibi

" mama ana?" tanya Shakila sambil menunjuk tangga

" Mama lagi sakit sayang,  Kamu sama bibi dulu yaa. Nanti kalo mama udah sembuh kilaa boleh main sama mama lagi " jawab Angkasa sambil mencium pipi anak nya itu. Shakila pun mengangguk mengerti

" Bii tolong siapin sarapan buat saya sama Dinda bi, taruh di nampan yaa bi" suruh Angkasa.  Bibi pun berjalan ke meja makan

" Killa kangen yaa sama mama?" tanya Angkasa.  Shakila mengangguk sambil mengusap  mata nyaa yang sedikit mengeluarkan air.  Angkasa jadi tidak tegaa

" Doain yaa semoga mama cepet sembuh, biar bisa main sama kila lagi" ucap Angkasa

" Nih pak sarapan nya. Ohiya pak,  tadi Shakila bangun tidur langsung nanyain non Dinda" ucap bibi. Angkasa menjadi semakin tidak tega, Shakila sekangen itu sama Dinda. Padahal kan baru 1hari tanpa Dinda

" Ayo ikut ke atas,  Shakila mau ketemu mama kan" ucap Angkasa memutuskan mengajak Shakila ke kamar Dinda

Angkasa pun mencoba membawa nampan yang berisi makanan dengan Shakila di gendongan nyaa

"Mau saya bantu pak?" tanya Bibi

" Tidak usah bii,  bibi sarapan aja di meja makan" jawab Angkasa

Angkasa pun membuka pintu kamar nya dengan susah payah. Pas di buka Shakila langsung teriak

" mama" Dinda yang sedang memainkan ponsel nya pun menoleh dengan kaget. Sedangkan Angkasa terkekeh dan menaruh Shakila di sebelah Dinda.

" Mama kangen kila" ucap Dinda langsung memeluk Shakila.  Shakila pun ikut senang bertemu mama nyaa. Angkasa melihat itu pun hanya bisa tersenyum,  dia bahagia mempunyai keluarga kecil yang seperti ini

" Kila udah makan?" tanya Dinda, Shakila menjawab dengan anggukan kecil.  Shakila asik membalik-balikan hp Dinda

" Ayo sayang makan" ucap Angkasa menyerahkan satu piring nasi dan lauk nya ke tangan Dinda

" Terimakasih sayang" ucap Dinda menerima piring dari Angkasa . Angkasa pun menjawab dengan senyuman

Dinda pun mulai memakan,  makanan itu. Angkasa duduk memakan makanan yang tadi dia bawa

Sedangkan Shakila dia tiduran di tengah -tengah antara Dinda dan Angkasa

" Killa udah makan sa? " tanya Dinda

" Udah ko" jawab Angkasa.  Dinda pun mengangguk.

****

Setelah Selesai makan Angkasa pun menaruh piring nya dan piring Dinda di meja nakas.

" Ohiya aku sampai lupaa" ucap Angkasa berjalan ke arah luar. Dinda pun menatap Angkasa heran.

Dan tak lamaa Angkasa kembali membawa satu bungkusan

"Itu apa?" tanya Dinda

" Ucapan terimakasih dari Evan" jawab Angkasa sambil menaruh bungkusan itu di kasur nya

Dinda pun mengambil barang itu dan mengeluarkan nya dari paper bag nya.  Pas Dinda buka ternyata isi nyaa jam tangan dan satu buah surat. Dinda pun membuka surat itu

For: Prisilla adinda

Makasih din,  atas bantuan lo.  Sory,  gak bisa ngasih banyak

sesin❤

" berlebihan nih Sesin, kayak sama siapa aja deh" ucap Dinda

" Simpan aja sana di lemari" suruh Angkasa.  Dinda pun bangkit dan berjalan ke lemari nyaa . Setelah menaruh jam tangan itu Dinda pun kembali ke kasur nyaa

" Mandi sana" ucap Angkasa

" Nanti,  kepala aku masih pusing" keluh Dinda.  Angkasa pun menyuruh Dinda tiduran di paha nya, Dinda pun nurut. Angkasa memijit pelipis Dinda dengan pelan-pelan

Dinda hanya diam, jujur dia suka Angkasa seperti ini. Dan dia suka di perhatikan seperti ini . Sedangkan Shakila hanya diam menatap mama papa nya.

" Kamu gak kerja?" tanya Dindaa sambil menutup mata nyaa

" kamu lagi sakit masa aku tinggal " jawab Angkasa

" Gakpapa kali, aku udah mendingan ko. Kamu kerja aja sana, aku kan ada bibi sama Shakila" ucap Dinda langsung bangun

" Bener?" tanya Angkasa

" iya sayang " jawab Dinda sambil tersenyum menyakinkan kalau dia tidak masalah Angkasa kerja

Angkasa pun bangkit dan mengganti pakaian nyaa

" Aku gak boleh manja,  Angkasa kerja buat keluarga.  Oke Dinda. Gak boleh manja" ucap Dinda kepada diri nya sendiri

Tidak tau kenapa hamil anak ini Dinda menjadi ingin sekali bermanja-manja dengan Angkasa.

Angkasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang