Chapter (59)

3.5K 212 53
                                    

Di follow!
Vote&komen!
Jangan lupa gaiiis!

Happy Reading gaiiis!

Evan dan lain pun memutuskan untuk menelfon polisi

" Ayo lah kita aja yang masuk" ucap Langit

" Jangan lang , kita harus bawa polisi ke dalam " ucap Deon

" LO PADA GILA! ADIK GUE DI DALAM  LAGI DALAM BAHAYA! DAN KALIAN MALAH NUNGGU POLISI! KELAMAAN!  Ucap Langit langsung berlari ke dalam perumahan itu. Sedangkan yang lain menatap Langit kesal

" Terlalu ceroboh" ucap Evan

" Gue ngikut Langit! Gue gak mau di salahin asa" ucap Oji ikut lari ke dalam perumahan itu

" Goblok''umpat Evan

Langit dan Oji pun mengecek gps lagi. Dan mereka pun mencari titik nya

" Omongan terakhir lo apaa?" tanya Caca memegang dagu Dinda. Dinda terus mebuang muka

" LEPAS GUE! "bentak Dinda

" Dapetin lo aja susah, masa gw harus lepasin lo lagi" ucap Caca tersenyum miring. Dia pun menarik dagu Dinda agar menghadap ke dia

" LO BISA LIHAT MATA GW GAK! TAKUT LO!" ucap Caca

Baru Caca ingin berbicara tapi tiba-tiba  pintu nya di dobrak!

Brakk!!

" Lo apaain adik gue! Hah!" ucap Langit langsung menarik kerah baju Putra. Sedangkan Caca di pegangin oleh Oji. Dinda pun bernafas lega

" Lo apaain adik gue! Lo itu sama Dinda saudaraan! Kenapa malah lo nyakitin sodara lo sendiri! Otak lo dimana! Mau gue habisin sekarang juga! Gw bisa aja bikin lo mati dengan tangan gue sendiri! Dengan sekejap waktu! Untung lo adik nya Fany!" ucap Langit dengan emosi

" Lang " tegur Dinda menggerakan bangku nya. Memberi kode untuk membuka kan nya

Tak lama datang yang laim bersama polisi juga

" Pak tangkap 2 orang itu" ucap Evan

" siap !" ucap polisi itu

" Pak, Putra yang buat Angkasa kecelakaan" ucap Dinda

" Tau dari mana din?" tanya Evan

" Dia sendiri yang ngaku"

Langit pun melepas ikatan Dinda, Dinda langsung memeluk Langit. Langit pun mencoba menenangkan Dinda. Dinda menangis kala mengingat kejadian tadi. Untung Langit cepat menolong nya

" Di apain?" tanya Langit

" Lo gila " ucap Oji melihat ada pisau lipat di tangan Caca

" IYA GW GILA! GUE GILA!" teriak Caca melempar asal pisau lipat nya sambil tertawa

" Gak waras nih Cewek" ucap Marcel

" Dinda engakpapa kan?" tanya Langit menatap adik nya

" Dinda engakpapa ko, Dinda cuman takut" ucap Dinda

Dinda pun berjalan mendekat ke arah Putra yang sedang menunduk

" Gue gak nyangka, lo setega itu. Lo celakai Angkasa  dan sekarang lo pengen gue matii. Gue saudara lo, kita saudaraan . Kenapa lo tega ngelakuin itu. Lo sama dia , itu cocok. Sama-sama gila,  dan sama-sama gak punya perasaan. Gue benci lo" ucap Dinda dengan penekanan di setiap kalimat nya. Putra hanya bisa diam. Caca yang tidak terima di tunjuk-tunjuk pun marah

" NGAPAIN LO NUNJUK-NUNJUK GUE! UNTUNG YA LO MASIH DI SELAMATIN SAMA ABANG LO! LIAT NANTI! GW TETEP DENDAM SAMA LO PRISILA ADINDA!" bentak Caca. Yang lain pun menatap Caca

Angkasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang