Chapter (54)

2.8K 179 50
                                    

Follow
Vote dan komen

Happy Reading!!

Malam hari Angkasa berencana ingin keluar untuk mencari udara segar. Rencana nya dia ingin membawa motor nya pas Sma. Dia ingin sekali mengajak Dinda keluar,  tapi dia sadar keadaan sedang tidak baik. Dinda juga sedang hamil besar, tidak mungkin diaa mengajak Dinda naik motor besar

Angkasa pun menatap motor nya yang sudah sangat lama tidak di pakai. Terakhir pakai pas jalan-jalan bersama Dinda. Angkasa kangen moment itu.  Dia pun menarik nafas nyaa . Dia pun membuka penutup motor itu. Angkasa tersenyum senang melihat motor nya yang masih sama dengan kemarin pas masa sma

Angkasa pun mulai mengendarai motor nyaa. Dia berencana ingin mengunjungi Shakila dan Dinda.

Pas sampai di depan rumah nya, Angkasa melihat satu motor dan dia pun menatap motor itu dengan bingung

" Siapa?" tanya Angkasa pada diri nya sendiri. Angkasa pun tidak ambil pusing dia pun berjalan ke dalam rumah

Angkasa pun berjalan ke ruang tamu. Dia melihat Dinda, Shakila, dan putra sedang duduk di sofa. Dia menatap Putra tidak suka

" Din" panggil Angkasa. Dinda pun menoleh dan tersenyum kecill. Hanya senyuman kecil , tapi Angkasa bahagia

Dinda pun bangkit dan berjalan ke Angkasa.  Sedangkan Angkasa sudah senyum-senyum sendiri

" Mau apa?" tanya Dinda

" Aku kangen " jawab Angkasa menatap mata sembab milik Dinda itu. Dinda justru membuang muka

" Tapi aku engga" ucap Dinda. Angkasa tahu , Dinda sedang berbohong

" Yaudah gakpapa " ucap Angkasa. Dinda hanya mengangguk

" Kalau aku pergi , kamu ikhlas?" tanya Angkasa.  Dinda menjawab dengan mengangkat bahu nya.  Angkasa pun menghela nafas nya kasar

" Nanti mungkin aku bakal kangen sama kamu,  aku bakal kangen di omelin sama kamu. Kangen semua nya " ucap Angkasa. Dinda hanya mendengarkan saja tanpa ada niatan ingin membalas. Dia terus menatap mata tajam Angkasa itu

" Peluk boleh? Untuk terakhir kali mungkin " ucap Angkasa. Dinda hanya menatap dalam mata Angkasa

" Kalau gak boleh engapapa ko" ucap Angkasa menatap Shakila yang sedang duduk di sofa

" Papa sayang kiya, papa sayang mama juga, papa sayang calon adik kamu. Jangan bandel-bandel yaa nanti,  tetap jadi kiya yang pinter. Jangan nyusahin mamah yaa.  Jagain mama, ingetin mama biar gak telat makan ya " ucap Angkasa mengacak gemas rambut Shakila

Tidak tahu kenapa air mata Dinda seketika jatuh . Dinda pun tidak paham dengan diri nyaa sendiri. Dinda langsung menghapus dengan cepat air mata nya itu

Putra bangkit dan berjalan ke arah luar rumah nyaa

" Papa sayang banget sama kamu,  cantik " ucap Angkasa mencium kedua pipi shakila. Sedangkan Shakila pun mata nya sudah berkaca-kaca

" kiya ayang papah asa juaa" ucap Shakila. Angkasa tersenyum senang.  Angkasa pun bangkit dan menatap Dinda

" Kamu sayang aku?" tanya Angkasa. Dinda mejawab dengan gelengan kepala nya. Angkasa pun mencoba terima itu

Angkasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang