Chapter (53)

2.9K 169 29
                                    

Follow
Vote+komen jangan lupaaa

Happy Reading!!!


Setelah 1 hari Dinda di jakarta, Dinda menjadi orang yang sangat berbeda. Dia menjadi sering menyendiri, Shakila pun nangis mulu karena kangen dengan papa nyaa

" Din, di bawah ada Angkasa" ucap mama Dinda di depan pintu kamar nya. Dinda hanya menoleh dan diam

" Ayo, kita ke bawah. Ada mama dan papa nya juga loh" ucap mama berjalan masuk

" Dinda gak mau " jawab Dinda datar

" Sayang, di bawah Shakila senang banget ketemu papa nya loh. Mama tau ko, dalam hati kamu pasti kamu kangen banget sama Angkasa kan" ucap mama. Dinda justru tersenyum kecut

" Kalau kamu seperti ini terus, kasian Khalisa. Dia pasti sedih melihat mama dan papa nya bertengkar seperti ini"ucap mama sambil mengelus rambut anak tersayang nya ini

" Mama tau, Dinda benci sama Angkasa kan" ucap Dinda berusaha nahan air mata nya . Mama nya tidak menjawab dia justru memeluk Dinda sambil di elus kepala anak nya yang sudah menjadi ibu itu

" Mah, Dinda benci mah sama Asa" ucap Dinda menatap mama nya dengan mata berkaca-kaca

" Suttt, mulut kamu bisa bilang benci tapi mata kamu gak bisa bohong sayang. Mama tau ko kamu masih sangat sayang sama Angkasa " ucap Mama

" Enggak mah! Dinda gak sayang sama Asa! Dinda benci sama asa! Dinda benci!" teriakan Dinda terdengar jelas di kuping Angkasa. Angkasa langsung diam dan menatap papa nya. Sedangkan Papa nya hanya bisa tersenyum. Angkasa pun menghela nafas nya kasar

" Hei! Hei" ucap mama Dinda memeluk lebih erat anak nya itu

" kita ke bawah oke" ajak mama Dinda menuntun Dinda ke bawah

Setelah sampai bawah, mama nya pun menyuruh Dinda duduk

" Ehm"

" Jadi ?" tanya papa Dinda

" Jelaskan yang sebenarnya terjadi" ucap papa Angkasa kepada anak nya

Angkasa pun mulai menceritakan semua nya dari awal sampai akhir

" Kamu hanya salah paham sayang " ucap mama Dinda tersenyum ke arah Dind

" Apa yang di bilang dengan dia itu bohong! Dinda ngelihat dengan jelas, dengan mata Dinda sendiri! Kalau mereka pelukan di depan umum!  Ha!  Istri mana yang gak sakit hati! Ngeliat pemadangan itu!" ucap Dinda sambil nangis

Ini dia alasan Angkasa tidak mau menemui Dinda, pasti istri nya itu akan nangis lagi. Angkasa tidak bisa melihat itu. Angkasa tidak tega

" Sayang , percaya aku sayang " ucap Angkasa bangkit dan berjalan ke arah Dinda

" Kamu bohong! Kamu bohong!" ucap Dinda sambil menunjuk Angkasa

" Sayang" tegur mama nya. Dinda pun menghapus air mata nya dan menarik nafas nya dalam

" Jadi, kapan di urus surat pisah nya" ucapan Dinda membuat seisi rumah kaget

" Din" ucap Angkasa tidak menyangka dengan ucapan istri nya itu. Seakan mengerti apa yang di ucap mama nya, mata Shakila pun mulai berkaca-kaca

Langit pun memasuki rumah dan mata nya langsung tertuju oleh Angkasa yang sedang memangku Shakila. Langit pun melempar tas kerja nya

" Bangsat" umpat Langit sambil berjalan ke arah Angkasa

" Lang " ucap mama nya menahan tangan Langit. Langit terus memberontak

" Lepas mah! Dia udah buat Dinda nangis! Siapa pun yang nyakitin Dinda bakal Langit buat hidup nya gak tenang!" ucap Langit dengan penekanan di setiap kalimat nyaa. Sedangkan mama nya terus menahan tangan Langit

Angkasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang